Seorang kawan datang bercerita tentang pengalaman pendidikan yang baru saja di alami olehnya. Kebetulan kawan tersebut seorang dosen di salah satu perguruan tinggi yang ada di Lhokseumawe. Dia bercerita tentang keadaan pendidikan zaman dahulu dengan zaman sekarang.
Kalau dulu para murid yang menunggu gurunya untuk mengajar. Tapi sekarang yang terjadi malah sang guru yang harus menunggu untuk waktu yang lama baru muridnya nongol hanya beberapa orang saja. Perubahan iklim pendidikan yang harusnya ke arah yang lebih baik malah terjadi ke arah yang lebih buruk.
Sebenarnya pengalaman ini sudah biasa terjadi pada diri saya dalam memberikan pengajaran bagi murid saya. Kebanyakan mereka tidak menghargai waktu, sementara mereka dikejar oleh waktu dalam proses belajar mengajar. Selain tidak menghargai waktu saya juga merasakan kebanyakan mereka sedikit meremehkan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggihnya.
Banyak pertanyaan yang muncul dalam benak saya seperti hal yang sama yang di rasakan oleh kawan saya. Biarpun kami tidak mengajar kami tetap mendapatkan bayaran, sementara yang bayarnya adalah mereka para murid. Lantas setelah mereka membayar kami para guru, kenapa mereka tidak menuntut hak mereka dalam proses transfer ilmu.
Saya juga melihat ada pergerakan pergeseran budaya yang terjadi akibat teknologi informasi yang semakin canggih. Di mana rasa hormat terhadap guru tidak lagi terjadi sebagaimana mestinya. Sehingga proses transfer ilmu pun tidak terjadi secara baik. Harusnya pendidikan utama dan sebagai pondasi dasar dalam proses belajar mengajar adalah pendidikan akhlak sudah dipunyai oleh semua murid, sehingga mereka mau menghargai gurunya.
Karena salah satu syarat diantara beberapa syarat lainnya yang harus di punyai oleh seorang murid, bila ingin mendapatkan ilmu dari gurunya adalah menghargai sang guru, bukan malah sok cuek terhadap gurunya. Maka dalam konteks sekarang terjadi pergeseran budaya yang sangat keras kearah yang buruk dalam segi pendidikan.
karakter bangsa, sekolah adalah lokasi penting dimana para "Nation Builders" Indonesia diharapkan dapat berjuang membawa negara bersaing di kancah global. Seiring dengan derasnya tantangan global, tantangan dunia pendidikan pun menjadi semakin besar, hal ini yang mendorong para siswa mendapatkan prestasi terbaik.
Namun, dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang. Terbatasnya akses pendidikan di Indonesia, terlebih lagi di daerah berujung kepada meningkatnya arus urbanisasi untuk mendapatkan akses ilmu yang lebih baik di perkotaan.
Good post.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kehancuran suatu negara apabila sistem pendidikan yang tidak tepat, salah dan korup.
Tinggal menunggu waktu
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations! Posting anda masuk peringkat 4 kategori Tulisan Dengan Bayaran Terbanyak, di 10 Besar Tulisan Hari Ini di https://steemit.com/peringkat/@puncakbukit/10-besar-tulisan-hari-ini-minggu-15-oktober-2017 ..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit