Bang Nourman Hidayat dengan gayanya yang santai tanpa kacamata
Sulit sekali menolak tawaran untuk secangkir kopi. Pun ketika Bang Norman mengajakku kemarin sore. Tawaran itulah yang menyeretku ke Duek Pakat pagi ini.
"Boleh, siang pun ada kelas FAME di Duek Pakat, jadi bisa sekalian," jawabku menyetujui ajakannya.
Tiba di Duek Pakat, aku langsung memesan kopi pancung. Kopi dalam makna yang sebenarnya. Hitam. Pahit. Bercampur gula pasir untuk menambah rasa. Ditambah sepiring nasi dengan menu ayam rendang untuk mengisi lambung.
Ini bukan kali pertama aku bertemu Bang Norman. Sejak pertemuan pertama di ruang rumah sakit 2016 lalu, kami jadi kerap bertemu. Apalagi, temannya ternyata juga temannku. Ah, seperti jejaring yang berpunca pada titik yang sama; Hutan Wakaf.
Meski baru pertama kali bertatap muka langsung dua tahun lalu, sesungguhnya nama Nourman Hidayat sudah amat familier di telingaku. Sebagai seorang tokoh politik amat mudah untuk mendeteksi namanya. Tapi bukan karena itu kami berteman, melainkan karena hobinya yang lain yaitu seni.
Pameran Kritik Karya Rupa kedua 2016 lalu menjadi titik awal jalinan komunikasi yang intens dengan Bang Nourman. Di situlah aku baru tahu kalau beliau ternyata seorang perupa yang kerap membuat lukisan-lukisan sketsa. Sketsa wajah Hasan Tiro dan Abdullah Syafii bisa dibilang dua karyanya yang fenomenal.
Mejeng bersama diapit dua karyanya
Selain seorang politikus di partai berlambang padi dan bulan sabit, ia juga seorang pengacara. Tetapi pembawaannya selalu santai dan luwes. Bicara dengannya tak melulu urusan kasus dan politik. Sesekali bolehlah untuk tukar pikiran dan menambah wawasan. Pagi ini misalnya, kami bicara hal-hal ringan namun menyenangkan seputar Steemit, tentang Nurul yang ditemuinya di Rumah Kita kemarin sore, dan beberapa topik ringan seputar agama.
Obrolan seketika menjadi lebih menarik ketika Bang Akmal Senja, inisiator Hutan Wakaf bergabung dengan kami. Tapi sayangnya Bang Akmal tak bisa bergabung lama karena harus pergi ke suatu tempat. Tapi, demi mengharap kembali pertemuan dengannya kami menitip oleh-oleh tertentu hehehe.
Salah satu sketsa wajah yang dibuat Bang Nourman
Di lain waktu, kami membicarakan tentang aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan. Sebagai anggota LL Mapala Leuser Unsyiah, bicara dengan topik-topik seputar alam dengannya juga sangat menyenangkan. Setidaknya berhasil memunculkan titik-titik api yang membakar semangat untuk kian dekat dengan alam.
Soal ini memang unik, mereka sekeluarga adalah pecinta keluarga. Dari tujuh bersaudara, minus satu yang sudah meninggal dunia, hanya dua yang tidak tercatat sebagai anak mapala. Tetapi juga kerap melakukan perjalanan sebagai bentuk kecintaannya pada alam. Salah satunya sudah pernah saya tuliskan di Steemit beberapa waktu lalu.
Bang Nourman ini juga memiliki istri yang juga anak mapala. Suami kakaknya yang telah almarhum juga anak mapala dulunya. Pun dua sepupunya. Wow...unik dan menantang sekali. Saya tak bisa bayangkan keseruan seperti apa yang akan terjadi ketika mereka berkumpul dan membicarakan tentang hobi yang menguju adrenaline tersebut.
Bang Nourman dengan Dek Nurul yang selama ini di Rumah Kita Ulee Kareng Banda Aceh
Bagi saya, bertemu dan berkenalan dengan orang-orang memberikan kesenangan dan kebahagiaan tersendiri. Dari Bang Nourman misalnya, saya mempelajari tentang keluwesannya dalam berpolitik dengan media seni dan kecintaannya pada lingkungan. Pun pada orang yang berbeda, juga memberikan pelajaran dengan medium yang berbeda pula. Dan untuk itu saya perlu berterimakasih pada kopi yang telah menghubungkan orang-orang. Termasuk saya dan Bang Nourman.[]
Gitu pulak yaa.. Cobak sesekali jumpa orang yg ga terkenal. Ceritanya bisa jd lebih akrobatik
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Beda orang beda cerita bang..... semoga bisa ketemu orang nggak terkenal macam Bang @kakilasak hahahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Br baca aku. Owhh ini awalnya, ampe di japri haha..
Yups beda beda kisah. Request dong, profile pelayan kedai polem, atau ibu2 yg jual nasgor dpn polem haha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
tulisannya enak sekali di baca, nyaman, santai, gak seperti balapan motor, apa ada trik kak. . . ?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hmmmm kepinginnya enak berkali-kali sih heheheh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Baru kemarin bertegur sapa dengan beliau. Memang menyenangkan orangnya. Bijak, ramah dan santun berbahasa.
Salam ya, Kak. Kalau berjumpa.. Hehehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Iya, setiap orang memberikan pengalaman berbeda
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pertanyaan: habis berapa gelas kopinya?
Boleh folback ya Om. :D
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit