Travelling - Inilah Ceritaku di Negeri Sabang

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Sabang dikenal dengan sebuah pulau yang berada di seberang pulau Sumatera. Pulau kecil yang masih termasuk wilayah dari provinsi Aceh tersebut merupakan pulau yang tidak pernah lupa untuk dikunjungi oleh masyarakat hingga wisatawan asing.

Pulau Sabang tak kalah indahnya jika dibandingkan dengan pulau bali dan pulau-pulau wisata lainnya yang berada di Indonesia. Banyak hal unik dan menarik yang dapat kita lihat dan kita gali di sini.

15 Januari 2017 merupakan perjalanan kali kedua saya ke Pulau Sabang. Jika kali pertama kunjungan yang dilakukan hanyalah sebatas perjalanan kegiatan biasa, maka di kali kedua ini tak lagi sebatas perjalanan biasa.

Empat hari yang saya lalui bersama teman-teman Creative Minority (salah satu unit kegiatan mahasiswa di kampus Universitas Malikussaleh) merupakan kegiatan yang sangat luar biasa untuk mengolah wawasan tentang Sabang. Banyak tempat yang bisa kami kunjungi di daerah ini. Namun kali ini, saya hanya akan menceritakan beberapa tempat saja.

Perjalanan ini kami mulai dengan berlabuh, menyeberangi lautan hindia dari pelabuhan pantai Ulee Lheue Banda Aceh, hingga pelabuhan Balohan pulau Sabang. Penyeberangan ini kami lakukan sekitar dua jam. Mulai dari pukul 11.00 wib, hingga kurang lebih pukul 13.00 wib.

Setibanya kami di Pelabuhan Balohan Pulau Sabang, kami langsung menaiki bus menuju ke penginapan. Perjalanan dari pelabuhan ke penginapan pun tidak kami tinggalkan begitu saja. Banyak hal luar biasa yang kami dapatkan di daerah ini. Mulai dari bentuk kehidupan masyarakatnya, hingga kebersihan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Walaupun ia merupakan daerah yang jauh dari pusat kota Sabang, namun kepedulian pemerintah pun ternyata tidak pernah melewati mereka. Buktinya, terjaganya kebersihan dan kepedulian masyarakat pada jalan yang kami lewati menuju perkotaan dan juga cantiknya taman tugu I Love Sabang di daerah tersebut.

Dari jalan ini pun ternyata kami tidak terlepas dari pemandangan cantik Anak Laut yang berada di bawah jalan tersebut. Kecantikan Anak Laut itu pun bisa kita nikmati dari menara sederhana yang terdapat di samping Tugu I Love Sabang. Dengan menaiki beberapa tangga saja, kita bisa berada di atasnya dan menikmati suasana luar biasa di bawahnya.

i-love-sabang-1024x694.jpg

Keesokan harinya, setelah berkumpul dan sarapan pagi bersama di penginapan. Kami di instruksikan untuk segera bersiap-siap setelahnya untuk kembali melaksanakan perjalanan di hari kedua. Yah, hari inilah hari puncaknya. Karena pada hari ini kami akan mengitari dan menelusuri tempat-tempat yang lebih luar biasa lagi. Dimulai dari kawasan 0 Kilometer, Pantai Iboih, hingga menyeberang ke Pantai Rubiah.

Kawasan 0 Kilometer merupakan sebuah kawasan wisata yang termasyhur di telinga masyarakat Indonesia. Perjalanan jauh dan tidak mudah pun kami lalui untuk dapat menuju ke kawasan ini. Terjalnya pendakian, dan licinnya penurunan kami lalui dengan berhati-hati dan banyak berdoa. Karena memang di tempat ini, tidak sedikit terjadinya kecelakaan dan bencana. Yah, benar saja, karena tidak satu dua kami melihat adanya dinding bukit yang telah berjatuhan tanah dan bebatuannya, ditambah lagi dengan curam jurang di bawahnya. Namun walaupun begitu, pemandangan cantik dari arah laut yang dapat kami lihat dari atas pun membuat kami kembali kagum dan bersemangat untuk kembali melanjutkan perjalanan.

Sesampainya kami di kawasan 0 Kilometer, hal yang membuat hati ini tertegun pertama kali ialah luas dan cantiknya lautan hindia yang dapat dilihat dari atas. Seakan-akan terbang melayang ke atasnya dan menjadi bukti keindahannya.

Tugu 0 Kilometer pun ternyata tidak kalah indah. Mungkin saja, seseorang atau masyarakat yang berdomisili di tempat ini merasa tidak asing lagi dengan tugu tersebut. Namun bagi para pengunjung dan wisata asing, tempat ini merupakan moment luar biasa yang bisa di simpan dan di jadikan momentum. Karena inilah tempat dimana Indonesia menjadi tempat perbatasan akhir di ujung Sumatera. Pernah mendengar kata Dari Sabang Hingga Merauke kan..?? Nah, inilah tempatnya. Oleh karena itu, tempat ini menjadi kunjungan wajib bagi kami dan wisatawan lainnya saat ini.

IMG-20170117-WA0008.jpg

Kekaguman kami pun akhirnya bertambah, pada pemerintah dan juga masyarakat di kawasan ini. Kenapa? Karena ternyata, kami dibekali dengan sebuah Sertifikat Penghargaan bagi siapa saja yang pernah mengunjungi Kawasan 0 Kilometer sebelum kami pergi. Sertifikat berwarna merah dan dibubuhi logo sabang berwarna kuning emas di atasnya merupakan pertanda sebuah apresiasi pemerintah akan kunjungan yang dilakukan oleh para wisatawan ke daerah ini. Dan itu merupakan hal luar biasa yang jarang kita temukan pada tempat wisata mana pun di Indonesia saat ini.

Selanjutnya, setelah berbalik sekitar 4-5 kilometer dari kawasan tersebut, kami pun akhirnya tiba di kawasan Pantai Iboih. Yup, di pantai yang tak kalah cantiknya ini pun kami tidak melewatkan sedikit pun moment yang bisa kami ambil. Seperti cantiknya dua warna air laut yang tidak menyatu walau berada di dalam sebuah laut yang sama. Yaitu warna biru kehijau-hijauan, hingga warna Biru pekat yang berada agak ke tengahnya.

Air laut yang berwarna biru kehijau-hijauan, berada di tepi pantai ini membuat kami bisa melihat kerang dan bebatuan kecil yang terhempas oleh gelombang. Dari tepi pantai ini, kami pun bisa melihat cantiknya gelombang kecil dan buih yang dihasilkannya. Hal lain yang akhirnya membuat pantai ini bertambah cantik ialah banyaknya perahu mesin yang terdampar di sepanjang dermaganya, dan juga wisatawan yang memakai baju pelampung berwarna warni menyusuri tepi pantai dengan membawa perlengkapan snoklingnya. Nah, di sinilah tempat penyeberangan kita untuk melihat indahnya alam bawah laut Pulau Rubiah.

_MG_4113 - Copy.JPG

IMG_3397.JPG

Tidak hanya itu, pembangunan pada dermaga pulau rubiah ini pun ternyata sudah memiliki kemajuan yang lebih dari pada sewaktu pertama kali saya mengunjungi tempat ini. Dan itu merupakan apresiasi ke sekian kalinya dari saya untuk pemerintah dan masyarakat Sabang.

Tak kalah cantiknya dengan alam bawah laut tempat wisata Indonesia lainnya, pulau Rubiah pun merupakan tempat luar biasa yang bisa kita jadikan untuk mempersaksikan bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan keindahan alam bawah lautnya. Beragam ikan yang berwarna-warni dapat kita lihat dan kita jadikan sebagai pertanda bahwa kita wajib menjaga keindahan dan kekayaan alam bawah laut Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya larangan dan sanksi pada orang-orang yang membuang sampah sembarangan ke laut atau bahkan menggunakan alat-alat yang dapat merusak alam bawah laut untuk menangkap ikan oleh pemerintah setempat.

14515664_1601398466830661_7622508322565914624_n.jpg

Tidak hanya ikan, pada alam bawah laut pulau rubiah ini ternyata juga indah dengan karang dan terumbu ikannya. Pertama kali melihatnya, seakan-akan saya sedang berada pada film nemo, kartun ikan gembung yang berwarna orange dan alam bawah lautnya yang cantik. Lucu dan indah.

Sedikit lebih dalam dan lebih ke tengah lagi, beberapa teman ternyata melihat barang-barang aneh yang sepertinya telah menahun bahkan berpuluh tahun berada di bawah laut. Barang-barang aneh yang benar-benar telah lama, bagaikan barang antik. Seperti sepeda di zaman jepang, vespa, panci besi antik dan lain-lain. Saking penasarannya kami, akhirnya kami menanyakan kepada beberapa masyarakat yang mengetahui semua barang-barang telah kami lihat. Pernyataan yang kami dapatkan bahkan membuat kami lebih terkejut dan menambah wawasan kami saat ini. Yup, ternyata tempat ini memiliki sejarah. Dan benda-benda tersebut merupakan peninggalan dari orang-orang yang terdapat dalam sejarah tersebut.

Pulau rubiah ternyata berasal dari nama seorang wanita cantik bernama Rubiah yang pernah tinggal di daerah tersebut dengan suami dan seorang anaknya. Awalnya pulau ini memiliki luas yang melebihi ukurannya saat ini, namun karena terjadinya sebuah konflik perebutan harta antara Rubiah dan sang suami, maka pulau tersebut akhirnya terbagi dua. Dan terpisahlah kehidupan antara Rubiah dan suaminya. Sedangkan sang anak tetap bersama rubiah. Oleh karena itu, barang-barang yang kami temukan itu adalah merupakan benda-benda peninggalan dari sejarah tersebut.

Awalnya kami hanya berpikir bahwa ini hanyalah sebuah mitos belaka dan belum tentu benar. namun setelah kami naik ke daratan dan mengelilingi pulau tersebut, akhirnya kami menemui sebuah sumur tua yang jernih airnya dan di sampingnya terdapat makamnya wanita cantik Rubiah dan anaknya.

Nah, itulah beberapa tempat luar biasa yang kami kunjungi di pulau weh ini. Bagi teman-teman yang belum pernah mengunjunginya, segeralah buat plan maping kalian untuk mengunjungi tempat ini.

_MG_3094.JPG

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

I am Groot! :D