Hayyy sahabat steemians semoga dalam keadaan sehat selalu.
Sering sahabat bercerita tentang hangat dan harumnya secangkir kopi. Kemudian banyak juga diantara kita yang tidak bisa lepas dari rasa kopi, ada yang pencinta kopi sampai penikmat kopi.
Duduk berjam-jam sembari menuangkan ide yaaa katanya sihh jika ditemani kopi segala inspirasi akan terbuka begitu saja.
(Quala Coffee sp. Tiga Bener Meriah, Espresso Susu Arabika)
Namun taukah sahabat bagaimana kondisi dari kopi itu sendiri, bukan soal kopi yang dituang kedalam cangkir, namun kopi yang masih dalam kondisi utuh belum tersentuh oleh tangan barista dan penikmat atau pencinta kopi tersebut.
Tidak susah untuk menemukan lahan perkebunan kopi di salah satu daerah bersuhu dingin dan sejuk Bener Meriah. Hampir semua perbukitan malah hampir merambat ke bagian hutan lindung.
Otomatis hutan lindung sudah tertebas kemudian dijadikan lahan perkebunan kopi. Kata orang setempat, Halaman dan Taman Sekitaran Rumah Aja Ditanam Kopi.
Dalam setahunnya petani kopi biasa manen sebanyak dua kali, sepertinya segalanya bergantung oleh tanaman kopi. Dulunya yang kaya itu adalah petani kopi looo, dibandingkan pegawai negri atau pejabat. Nahhh sekarang sudah berbeda kkondisinya. Yang merawat kopi emng iya petani kopi namun lahan bukan si petani kopi yang punya yaaa bisa dibilang buruh tani.
Nahhhh kembali lagi soal kopi yang masi utuh dibatangnya. Banyak petani kopi sekarang merawat serta memberi pupuk untuk kebutuhan tanaman kopi menggunakan pupuk anorganik karena lebih instan dan bisa membuat tanaman kopi lebih berkualitas.
Namun jika dilihat pada saat ini sudah banyak jenis penyakit yang melanda tanaman kopi dan semua penyakit itu tidak pernah dijumpai oleh petani kopi dulunya.
Saya rasa itu karena penggunaan dari pupuk anorganik itu sendiri, cenderung lebih ketergantungan oleh pupuk itu sendiri dan setiap pupuk memiliki efek samping dan itulah yang saat ini tidak disadari dan terabaikan oleh petani kopi sekarang ini.
Merubah kondisi tanah dan membuat ketergantungan pupuk. Pada dasarnya petani kopi dulu tidak banyak menggunakan pupuk anorganik, tapi hanya menggunakan dari sampah kopi itu sendiri, ini dia yang biasa digunakan :
- Sampah kopi atau kulit kopi yang telah busuk kemudian ditebarkan disekitaran pohon tanaman kopi.
- Kotoran kerbau yang sudah hampir menjadi tanah, dengan cara yang sama dengan no. 1
- Kotoran kambing, lembu.
yang biasa disebut pupuk organik atau pupuk kompos.
Selain mudah ditemukan petani kopi bisa lebih irit dalam perawatan yaaa bida dibilang lebih ekonomis dari pada penggunaan pupuk anorganik yang harus dibeli.
Jadi saat ini sudah sangat jarang ditemui petani kopi menggunakan pupuk organik atau kompos. Dan mungkin petani kopi bisa kembali seperti dulu dalam hal perawatan tanaman kopi.
Ya kita sebagai petani harus juga menjaga standat kopi
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit