Pada hari keempat Idul Fitri 1439 H saya berkunjung ke salah satu tempat yang sangat bersejarah di Aceh Barat yaitu Makam Pahlawan Nasional Teuku Umar Johan Pahlawan di gampong Mugo Rayeuk. Kawasan makam ini udaranya masih sangat segar karena berada di daerah perbukitan yang jauh dari pusat perkotaan dan banyak pohon-pohon di sisi kiri kanan jalan.
Ramai. Itulah kesan pertama saya setiba di kawasan makam ini. Untuk sampai ke makam beliau kita dapat memilih jalan bawah ataupun lebih memilih jalan atas dengan menapaki anak tangga yang menurut perkataan orang-orang di Meulaboh jumlah anak tangga ini berkisar sekitar 99, seperti halnya Asmaul Husna.
Ada beberapa tata tertib yang harus dipatuhi oleh pengunjung yang berziarah ke makam ini, salah satunya yang sangat penting adalah mengenakan pakaian sopan atau muslim/muslimah.
Ketika masuk ke komplek makam, saya lebih memilih melewati jalan bawah. Nah, di sini tersedia dapur umum bagi mereka penziarah yang memiliki nazar dan ingin menyembelih hewan ternak. Hewan ternak yang disembelih tersebut akan dimakan bersama-sama di komplek makam tersebut.
Kemudian saya masuk ke dalam balee yang juga berada di komplek makam, di sini para pengunjung dapat beristirahat dan juga menikmati bekal yang mereka bawa. Dinding bagian dalam balee ini ditutupi oleh tirai kuning dan terpajang foto bupati Aceh Barat dan beberapa fakta sejarah singkat Teuku Umar.
Seperti halnya yang pernah saya baca dalam buku Acehnologi bab tentang Jejak Budaya Aceh, bahwa dalam tradisi Aceh perilaku yang berhubungan dengan kuburan pasti berhubungan dengan persoalan ibadat, misalnya ada tradisi peuglah hajat.
Maka, di makam ini juga banyak para pengunjung yang membayar nazar dengan dibantu oleh Tgk. penjaga makam. Ada pula orangtua yang memandikan anaknya di sini setelah sembuh dari penyakit, mencuci muka dengan air yang tersedia di depan makam, membaca Al-Qur’an, berdoa bahkan adapula yang shalat di sisi makam.
Banyak dari pengunjung yang berziarah ke makam ini meneteskan air matanya ketika berdoa di makam beliau. Begitulah cerita singkat saya berkunjung ke makam pahlawan nasional Teuku Umar Johan Pahlawan.
Uncomplicated article. I learned a lot of interesting and cognitive. I'm screwed up with you, I'll be glad to reciprocal subscription))
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit