"
Jangan kau penjarakan ucapanmu. jika kau menghamba pada ketakutan, kita kan memperpanjang barisan perbudakan" Widji Thukul
Terinspirasi dari ucapan tersebut maka tulisan ini saya posting musim kampanye lagi asik asiknya saat ini, apalagi kandidat capres dari kedua capres tersebut tak ada satupun yang menyentuh hati saya untuik memilihnya, baik cebong maupun kampret yang sedang kau agungkan saat ini. walau bagaimanapun saya tetap salut dan mengapresiasi kedua tokoh bangsa tersebut,karena keduanya bangsa indonesia jadi bertambah cerita jalan sejarahnya dan juga mungkin jasanya.
kenapa saya bingung memilih salah satu dari keduanya? kalau saya pilih kampret, saya tau latar belakangnya adalah tentara, berat hati rasanya kalau saya memilih kalangan militer, karena saya tau kebiadaban yang pernah dilakukan di Aceh pada masa konflik, saya melihat begitu bnyak saudara saya, suku bangsa saya di injak-injak hak asasinya. terlepas siapa yang melakukan. yang pasti dari kalangan tersebut. saya dan suku bangsa ini pasti telah memaafkan, tapi yang namanya sejarah pasti bisa jadi pelajaran.
Kalau saya pilih cebong, mungkin selama ini indonesia jadi lebih baik, dan itu sesuatu yang patut diacungi jempol. namun, selama kepemimpinannya saya melihat begitu banyak saudara seiman saya yang diabatasi geraknya it is real, terlepas dari orang-orang bodoh yang mempersepsikan dia PKI. tapi bukan itu masalahnya, saya membaca bnyak buku aliran kiri, jadi saya jadi tau PKI itu sebenarnya bagaimana diubah jalannya oleh rezim Orde baru.bahkan tna malaka mengatakan "Kami Islam seislam-islamnya, tetapi dalam menetang kapitalis, kami marxis semarxis-marxisnya". jadi itulah yang menyebabkan saya bingung, kalau pun saya pilih nanti pasti karena salah satu wakilnya
By: Muhammad Irwan @irwankomunikasi (Journalist Student)