Pemanfaatan Sampah Plastik dalam pembangunan jalan

in indonesia •  7 years ago  (edited)

aljazera

Salam hebat buat sahabat steemian dimanapun anda berada.

  Cerita ini bermula dari sebuah artikel yang pernah saya baca di sebuah laman BBC tentang asal mula penelitian di skotlandia. Seorang guru bertanya pada murid-muridnya di kelas, "Apa yang hidup di lautan kita?" Setelah beberapa jawaban dari murid, salah satu murid perempuan mengacungkan tangan dan menjawab, "Plastik, Bu".Murid perempuan yang dimaksud adalah anak dari seorang insinyur bernama Toby McCartney asal Skotlandia. Jawaban anak perempuannya itu menginspirasi McCartney untuk berbuat sesuatu dengan sampah plastik. McCartney tidak ingin anaknya hidup di dunia dimana plastik dibuang ke lubang jalan kemudian dibakar. 

The story begins with an article I've read on a BBC page about the origin of research in Scotland. A teacher asks his students in class, "What lives in our oceans?" After some answers from the students, one of the girls raised a hand and replied, "Plastic, Mom." The female teacher is the son of an engineer named Toby McCartney of Scotland. Her daughter's reply inspired McCartney to do something with plastic trash. McCartney does not want his son to live in a world where plastic is thrown into a pothole and then burned.

 Dikutip dari BBC, kualitas jalan aspal yang buruk dan sampah plastik yang menumpuk menjadi masalah yang ingin dipecahkan oleh McCartney. Ia mengubah limbah plastik rumah tangga, limbah perusahaan komersil, dan limbah plastik dari pertanian menjadi pelet plastik.Dengan mendirikan perusahan MacRebur, ia membuat pelet plastik yang dimasukkan ke dalam campuran aspal jalan. 

Quoted from the BBC, the poor quality of asphalt roads and the accumulated plastic debris became a problem McCartney wanted to solve. He changed the household plastic waste, commercial enterprise waste, and plastic waste from agriculture into plastic pellets. By setting up a MacRebur company, he made plastic pellets inserted into the asphalt mixture.

Biasanya jalan terdiri dari 90% bebatuan dan pasir sedangkan 10% nya adalah bitumen atau aspal untuk merekatkan batu-batu dan pasir. Nah, pelet plastik ini diklaim dapat menggantikan fungsi bitumen atau aspal.Namun saat ini, sedikit aspal masih diperlukan dalam campuran batu, pasir, dan pelet plastik ini. McCartney juga menyebutkan pelet plastik dalam campuran aspal akan membuat jalan lebih tahan lama dan bebas lubang.Sebuah daerah di sebelah barat laut Inggris, Cumbria menjadi daerah pertama yang mencoba aplikasi aspal campuran pelet plastik ini. Limbah plastik daerah tersebut diubah menjadi campuran dalam aspal jalan.Apakah ini akan jadi solusi masalah limbah plastik di dunia?

Usually the road consists of 90% of rocks and sand while 10% is bitumen or asphalt to glue stones and sand. Well, this plastic pellet is claimed to replace bitumen or asphalt function. But now, a bit of asphalt is still needed in this mixture of stone, sand, and plastic pellets. McCartney also mentioned the plastic pellets in the asphalt mix will make the road more durable and hole free. A region to the northwest of England, Cumbria became the first area to try this asphalt apple blend of plastic pellets. The plastic waste of the area is converted into a mixture in road asphalt. Will this be the solution to the problem of plastic waste in the world?


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

@irwanumpal got you a $3.58 @minnowbooster upgoat, nice!
@irwanumpal got you a $3.58 @minnowbooster upgoat, nice! (Image: pixabay.com)


Want a boost? Click here to read more!

Ide cemerlang untuk mengurangi masalah sampah yang akan merusak bumi.

  ·  7 years ago (edited)

Luar biasa!!! Tulisan yang sangat bermanfaat. Semoga di indonesia bisa diterapkan pemanfaatan limbah tersebut di berbagai daerah. Karena limbah sampah sangat banyak dijumpai disekeliling kita

benar teman terlebih lagi sampah organik yang dibuang kelaut jelas sangat membahayakan biota lau. ini harus segera di akhiri agar kita bisa hidup tanpa sampah dan memiliki sumber daya alam yang lestari..

Iya tepat sekali. Perlu kesadaran dari setiap individu agar tidak membuang sampah sembarangan, karena banyak sekali efek yang ditimbulkan dari sampah baik itu sampah organik maupun anorganik. Semoga pemerintah bisa mengatasi masalah tersebut agar tercipta lingkungan yang bersih dan udara yang segar

bermanfaat sekali kawan terutama untuk meminimalisir sampah agar tidak terjadi penumpukan..

karena sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk membusuk. sedangkan manfaatnya dapat meningkatkan umur layanan jalan dan jalan juga tidak retak dan berlubang.

Benar sekali teman teman kita juga selalu berharap banyak penelitian yang menghasilkan solusi.