TANPA HUTAN TIDAK ADA KOPI (kajian pada ekspedisi gunung geureudong)

in indonesia •  7 years ago 

Salam kompak buat sahabat steemian ndonesia..

semoga selalu dalam keadaaan baik baik saja dan sehat selalu. pada kesempatan ini saya ingin bercerita sedikit tentang hutan dan kopi. dua hal yang saling bergantung satu sama lain dalam kelestariannya. Perubahan iklim terjadi di berbagai belahan dunia, sehingga menyebabkan perubahan pola curah hujan, kenaikan muka air laut, dan suhu udara, serta peningkatan kejadiaan iklim ekstrim berupa banjir dan kekeringan merupakan beberapa dampak serius perubahan iklim yang dihadapi masyarakat dunia , termasuk Indonesia.

cerita ini bermula pada sebuah pendakian gunung geureudong kabupaten bener meriah yang saya laksanakan bersama tim dari mapala umpal universitas malikussaleh. pada pendakian ini kami melakukan sosialisasi pentingnya hutan untuk menjaga kelestarian kopi di kab. bener meriah. pada awal perjalanan kami melihat bannyak perambahan hutan menjadi kebun kopi sepanjang 3 km dan ketika kami bertanya kepada pak ali seorang penduduk asli kampung pulo intan di kaki gunung geureudong tentang sampai kapan ini akan terjadi. beliau menjawab "ini masalah mata pencaharian kami nak, dan penebangan ini akan terus dilakukan sampai mendekati puncak gunung burni geureudong." kami terkejut karena jarak dari kebun kopi terakhir dengan puncak gunung hanya sekitar 10 km lagi. sehingga tidak lama lagi salah satu hutan lindung dan sumber air untuk tiga kabupaten ini akan menjadi kebun kopi. apakah komoditas perkebunan ini akan bertahan jika tidak ada hutan. kami coba menjelaskan kepada pak ali semampu kami dalam rangka kegiatan sosialisasi ini.

sambil duduk menikmati kopi disebuah pondok yang dikelilingi kopi kami membagikan brosur sembari menjelaskan sedikit banyak tentang hubungan hutan dan kopi. Setiap jenis kopi memerlukan tinggi tempat dari permukaan laut dan temperatur yang berbeda-beda. Untuk jenis arabica dapat hidup pada 1000-1700 m diatas permukaan laut dengan suhu 16-200C. Jenis robusta dapat hidup pada 500-1000 m diatas permukaan laut tetapi yang paling baik 800 m diatas permukaan laut dengan suhu 200C. Pertanaman kopi arabica yang dekat dengan permukaan laut banyak diserang penyakit karat daun, sedang ketinggian lebih dari 2000 m sering diganggu embun upas. Jenis liberica dapat hidup baik didaratan rendah. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman kopi minimal dalam 1 tahun 1000-2000 mm, optimal 2000-3000 mm sedang di Indonesia curah hujan terletak antara 2000-3000 mm. Kopi robusta menghendaki musim kemarau 3-4 bulan, tetapi pada waktu itu harus sering ada hujan yang cukup.

Musim kering dikehendaki maksimal 1,5 bulan sebelum masa berbunga lebat, sedangkan masa kering sesudah berbunga lebat sedapat mungkin tidak melebihi dua minggu. Pohon kopi tidak tahan terhadap angin yang kencang, lebih-lebih dimusim kemarau , karena angin ini akan mempertinggi penguapan air di permukaan tanah dan juga dapat mematahkan pohon pelindung, untuk mengurangi hal-hal tersebut ditepi-tepi kebun ditanam pohon penahan angin. Tanah yang dikehendaki adalah yang mempunyi solum yang cukup dalam gembur dengan bahan organik yang cukup, karenanya sangat cocok ditanam pada tanah bekas hutan. Keasaman (pH) tanah 5,5-6,5 dengan air tanah cukup dalam.

Cuaca dan iklim merupakan unsur penting yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan seperti; kelembapan, intensitas cahaya, curah hujan dan temperatur suhu . Untuk menghasilkan produksi pertanian, kita perlu mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekitar lahan pertanian untuk mengkontrol pertumbuhan suatu tumbuhan atau tanaman. Iklim adalah keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun, yang sifatnya tetap. Unsur-unsur iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara dan radiasi matahari, selain keadaan tanah, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, produksi dan mutu hasil tanaman.

salah satu penyebab utama perubahan cuaca dan iklim adalah penebangan liar yang mengakibatkan berkurangnya zona hijau sebagai paru paru dunia dalam menyerap emisi carbon dan melepaskan oksigen. namun bagaimana hubungan nya antara penebangan liar dan perubahan iklim. Pohon memainkan peran penting dalam keseimbangan ekosistem. Deforestasi (penggundulan hutan atau penebangan hutan) adalah proses penebangan pohon untuk membuat ruang bagi lahan pertanian, industri dan berbagai kebutuhan lain seiring meningkatnya populasi manusia.Penebangan pohon berlebihan untuk alasan apapun akan berdampak merugikan pada keseimbangan lingkungan.Salah satu kerugian utama penggundulan hutan adalah terganggunya siklus air. Pohon bertanggung jawab menarik air dari tanah untuk melepaskannya ke atmosfer melalui proses penguapan. Penebangan hutan menyebabkan gangguan pada siklus air dan membuat lingkungan menjadi lebih kering yang mengarah pada perubahan iklim. jelas kan bagaimana proses Deforestasi mempengaruhi perubahan iklim.

sekarang bagaimana hubungan antara iklim dan tanaman kopi? Kopi merupakan salah satu diantara tiga minuman non alkoholik (kopi, teh, cokelat) yang tersebar luas. Sudah beberapa abad lamanya, menjadi bahan perdagangan, karena kopi dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Dengan kata lain kopi adalah sebagai penyegar badan dan pikiran. Badan yang lemah dan rasa kantuk dapat hilang setelah minum kopi panas. Lebih-lebih orang yang sudah menjadi pecandu kopi, bila tidak minum kopi rasanya akan capai dan tak dapat berpikir (Purba dkk, 2012).

Tanaman kopi digolongkan ke dalam genus Coffea keluarga Rubiaceae. Genus Coffea memiliki lebih dari 100 anggota spesies. Dari jumlah tersebut hanya tiga spesies yang dibudidayakan untuk tujuan komersial, yakni Coffea arabica, Coffea canephora, dan Coffea liberica.
Tanaman ini adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang tumbuh tegak, bercabang dan bila dibiarkan akan mencapai tinggi 12 meter. Tanaman ini memiliki beberapa jenis cabang reproduksi, cabang primer, cabang sekunder, cabangkipas, cabang pecut, cabaang balik, dan cabang air (Simanjutak, 2011).

Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan san produktivitas tanaman. Berdasarkan gambaran iklim akan dapat diidentifikasika tipe vegetasi yang tumbuh dilokasi tersebut. Pada kondisi tertentu pengaruh iklim terhadap vegetasi yang tumbuh di suatu tempat jauh lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh tanah. Untuk mengetahui apakah tanaman atau mahluk hidup lainnya dapat hidup sesuai pada iklim tertentu, diperlukan informasi iklim yang lebih rinci dari beberapa dekade dengan nilai rata- rata bulanan dengan pola sebarannya sepanjang tahun, sedangkan untuk menduga keragaman tanaman diperlukan informasi cuaca harian (Setiawan, 2009).

Setiap jenis kopi memerlukan tinggi tempat dari permukaan laut dan temperatur yang berbeda-beda. Untuk jenis arabica dapat hidup pada 1000-1700 m diatas permukaan laut dengan suhu 16-200C. Jenis robusta dapat hidup pada 500-1000 m diatas permukaan laut tetapi yang paling baik 800 m diatas permukaan laut dengan suhu 200C. Pertanaman kopi arabica yang dekat dengan permukaan laut banyak diserang penyakit karat daun, sedang ketinggian lebih dari 2000 m sering diganggu embun upas. Jenis liberica dapat hidup baik didaratan rendah. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman kopi minimal dalam 1 tahun 1000-2000 mm, optimal 2000-3000 mm sedang di Indonesia curah hujan terletak antara 2000-3000 mm. Kopi robusta menghendaki musim kemarau 3-4 bulan, tetapi pada waktu itu harus sering ada hujan yang cukup.

Musim kering dikehendaki maksimal 1,5 bulan sebelum masa berbunga lebat, sedangkan masa kering sesudah berbunga lebat sedapat mungkin tidak melebihi dua minggu. Pohon kopi tidak tahan terhadap angin yang kencang, lebih-lebih dimusim kemarau , karena angin ini akan mempertinggi penguapan air di permukaan tanah dan juga dapat mematahkan pohon pelindung, untuk mengurangi hal-hal tersebut ditepi-tepi kebun ditanam pohon penahan angin. Tanah yang dikehendaki adalah yang mempunyi solum yang cukup dalam gembur dengan bahan organik yang cukup, karenanya sangat cocok ditanam pada tanah bekas hutan. Keasaman (pH) tanah 5,5-6,5 dengan air tanah cukup dalam.

sehingga dengan sifat tanaman kopi yang demikian pelestarian hutan sebagai tanaman pelindung juga sangat mempengaruhi iklim dan tanaman kopi itu sendiri. untuk itu perlu dibangun kesadaran di masyarakat petani kopi akan pentingnya menjaga hutan agar tumbuhan kopi akan tetap lestari. seperti judul yang kita angkat tanpa hutan tiada kopi. semoga kedepan pemerintah dan masyarakat dapat meningkatkan produksi perkebunan kopi yang lestari serta ramah lingkungan.

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  7 years ago (edited)

Kajian yang menarik kawan @irwanumpal . mesti ada keseriusan dari semua stakeholder untuk mencegah perambahan hutan yang kian meluas, karna ini menyangkut masa depan kopi

Ilmuwan-ilmuwan dari Royal Botanic Garden di Kew, London, dan Forum Lingkungan dan Kebun Kopi di Ethiopia telah menyelesaikan model komputer pertama mengenai pengaruh perubahan iklim pada kopi arabika asli. Skenario emisi mereka selama akhir abad menunjukkan dampak negatif pada sejumlah spesies dan jenis kopi arabika. Mereka memprediksi, kopi Arabika akan punah di salah satu bagian wilayahnya dalam satu dekade, akibat perubahan iklim selain karena penebangan hutan, hilangnya habitat, dan tekanan pertanian.

Apakah kajian serupa juga lahir dari kampus-kampus terlemuka di Aceh hingga melahirkan sebuah rekomendasi yang diteruskan ke pemerintah? bila hal itu luput dari perhatian sungguh disayangkan

Kita berharap generasi mendatang akan lebih kritis terhadap permasalahan lingkungan...

kopi memang sangat di minati damana saja
mari kita nikmatikopi dengan ngopi
he he he

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://gnbatosai.wordpress.com/2015/05/31/pengaruh-cuaca-dan-iklim-terhadap-tanaman/

Mantap Bg iwan

Sama sama tgk. Rabo...

Sangat miris memang ketika petani kopi harus menggunduli hutan untuk kelangsungan hidup mereka,dalam hal ini sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan para petani kopi,dan juga mungkin pemerintah bisa membuat sejenis pelatihan atau semacamnya untuk meningkatkan pengetahuan para petani kopi,tentang ekosistem dan sebab akibat yang ditimbulkan dari penebangan hutan tersebut.

Benar...sehingga kesadaran petani kopi dapat ditingkatkan sehingga kesejahteraan dan kelestarian alam juga akan dirasakan...karena kita hidup harus selaras dengan alam dan saling menjaga ...semoga dapat terwujud...