Kelulusan Yang (Masih) Mengharukan

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Pohon berangan tempat bertemu
Girangnya rasa si anak dara
Baiknya ananda membawa ilmu
Binalah bangsa bangun negara

Seperti itulah kutipan nasehat bernada pantun yang disampaikan oleh Bu Nur'aini Harahap saat membawa acara yudisium "kelulusan" angkatan Antlantis, angkatan ke-6 dari sekolah kami. Hari ini merupakan hari yang penting bagi seluruh anak SMA di Indonesia karena bertepatan dengan pengumuman kelulusan. Meskipun, kriteria kelulusan ini ditentukan oleh sekolah masing-masing.

Sekilas, kita sudah pasti tahu bahwa tidak ada sekolah yang akan tega menghentikan langkah para peserta didiknya menuju Perguruan Tinggi. Termasuk sekolah kami. Lalu, apa yang membuat masih rasa haru di wajah para siswa kami? Jawabannya mudah, karena mereka baru saja melihat hasil nyata dari kerja keras mereka mendalami ilmu selama 3 tahun.

Sekolah kami sangat tegas untuk menolak membantu siswa dalam ujian apapun. Sejak angkatan pertama dulu, kami sudah mengingatkan berkali-kali bahwa hasil ujian berupa nilai yang diperoleh siswa merupakan nilai murni, tidak ada usaha mendongkrak di sana. Mereka paham betul bahwa nilai yang tertera di ijazah itu juga akan menjadi pelajaran yang begitu berharga. Sebagai bahan cerita pengalaman untuk anak cucu mereka.

Sebelum yudisium, kami melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu untuk menyamakan persepsi semua guru. Menyayangi siswa tidak selalu harus dengan memanjakannya. Menyayangi siswa juga bisa dilakukan dengan mendidik mereka supaya mandiri dan bertanggungjawab atas semua usaha dan upayanya.

Tepat jam 14.30, acara yudisium "kelulusan" kelas XII angkatan Atlantis dimulai. Mengambil lokasi di teras perpustakaan sekolah, acara ini di*set penuh hikmat. Sengaja, mereka diingatkan tentang ketatnya persaingan di dunia luar sana. Entah itu persaingan dalam pendidikan ataupun pekerjaan. Mereka harus punya nilai jual sebagai modal penting dari pesaingnya.

Hingga waktu bergulir, tibalah saatnya membuka amplop yang berisi kertas bertuliskan keterangan "kelulusan" siswa. Awalnya, wajah mereka terlihat menegang, pucat. Keringat dingin pun menetes. Perlahan dengan mengucapkan lafal basmalah mereka membaca kata LULUS. Suasana hening pecah seketika. Teriakan syukur alhamdulillah terdengar dimana-mana. Betapa terharunya mereka melihat hasil kerja keras selama 3 tahun.

Senang melihat mereka tertawa lagi. Kelulusan ini menjadi bukti bahwa seberapa besar usaha yang dilakukan, sebesar itu pula hasil yang diperoleh. Pastinya, ujian yang dihadapi oleh para peserta didik tidak akan pernah berhenti selama nyawa masih bersatu dengan raga. Oleh karena itu, perlu ada persiapan yang baik.

Akhirnya saya mengucapkan : "Selamat nak, doamu dikabulkan.
Jangan pernah lelah untuk belajar!
"

Terima kasih sudah membaca.
Salam pendidik.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Jasamu tiada tara GURU.. 😍😍

hehehe...
makasi bu dokter :)

Thank you for the contribution. It has been reviewed.
[steemit.medan]

Screen Shot 2018-05-02 at 14.31.56.png

thanks a lot @steemit.medan :)