Assalamu'alaikum
Selamat pagi sahabat Steemian. Pagi ini saya akan mencoba sharing tentang ilmu menulis. Tulisan ini tidak bermaksud mengajari, karena saya yakin anda juga sudah pandai menulis. Saya hanya ingin berbagi pengalaman. Ya, siapa tahu ada manfaatnya. Hitung-hitung juga sebagai salam perkenalan yang kedua dari saya sebagai pendatang baru di komunitas ini.
Saya selalu mengatakan kepada orang yang baru belajar menulis dengan kata-kata "Menulis Itu Mudah". Tentu banyak orang yang tidak sependapat dan menganggap saya mengada-ada. Namun, kata-kata itu tidak keluar begitu saja. Semua berdasarkan pengalaman pribadi dan sudah saya buktikan hasilnya.
Mengapa menulis itu mudah? Nah, sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita harus mengetahui dulu apa manfaat dan esensi dari menulis itu sendiri. Pada prinsipnya, menulis itu sebenarnya sama dengan berbicara. Kalau anda bisa bicara, saya yakin anda pun pasti bisa juga menulis. Mengapa? Sebab yang menggerakkan anda bisa bicara itu adalah perintah dari otak. Begitu juga menulis. Jadi, keduanya sama-sama bisa melakukan aktivitas karena perintah dari otak atau pikiran kita.
"Saya pandai bicara, tapi kok gak bisa menulis," sanggah seorang teman yang berprofesi sebagai pembicara publik.
"Anda tidak bisa menulis bukan karena anda bodoh atau tidak bisa menulis, tapi justru karena anda terlalu pintar, sehingga setiap mau menulis, anda selalu memikirkan banyak hal. Akibatya anda justru tidak menulis, melainkan cuma berpikir," jawab saya yang membuat dirinya tersentak.
Berdasarkan pengalaman pribadi saya, justru banyak orang pintar yang mempunyai banyak gelar akademis kesulitan menulis. Mereka terpaku dengan aturan dan teori menulis. Jadi, ketika mulai menulis, mereka berpikir seperti ini:
- Benar gak ya tulisan saya?
- Bagus gak ya tulisan saya?
- Malu gak saya kalau tulisan ini nanti saya posting di publik?
Tentu masih banyak pertanyaan yang bertengger dipikirannya, sehingga aktivitas menulisnya terganggu. Padahal seharusnya kalau mau menulis, ya menulis saja, tidak usah pakai berpikir segala. Kalau mau berpikir, jadilah pemikir, bukan penulis. Kalau mau jadi penulis, ya mulailah menulis. Jangan pikirkan dulu segala aturan menulis. Nah, kalau semua ide sudah tertuang dalam tulisan, baru dibaca ulang dan lakukan revisi. Saya tidak menganjurkan anda melakukan kegiatan menulis sambil merevisinya secara bersamaan.
Istilah yang sering saya pakai ketika memberi pelajaran menulis kepada calon penulis adalah "free writing". Sebenarnya istilah ini bukan ciptaan saya, melainkan sudah digunakan oleh banyak penulis di luar negeri. Metodanya yaitu menulis bebas dalam waktu singkat, misalnya 5-10 menit, tanpa boleh merevisi tulisan yang sedang dibuat. Sebelum waktunya habis, anda harus terus menulis, meskipun ada kata-kata yang salah atau tidak nyambung sekalipun. Proses revisi hanya boleh dilakukan setelah waktu yang ditentukan tersebut selesai.
Terbukti, banyak orang yang katanya tidak bisa menulis, setelah melakukan latihan rutin menerapkan metoda "free writing", mereka jadi pandai menulis. Jadi, selama ini yang membuat orang tidak bisa menulis itu bukan karena bodoh, tetapi karena memiliki midset yang salah tentang menulis itu sendiri.
Mungkin tulisan saya batasi sampai disini dulu. Khawatirnya anda menjadi bosan membacanya. Next time saya akan berbagai ilmu kepenulisan dengan topik yang berbeda. Sepertinya tulisan berikutnya saya akan membahas tentang bagaimana cara mudah mencari ide menulis. Siapa tahu ada yang berminat membacanya.
Sekian sharing dari saya pagi ini. Semoga sahabat Steemian ada yang tercerahkan.
Salam pena kreatif
J. Haryadi
Tulisannya selalu mencerahkan Eyang :-)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih atas komentarnya ya Teh @diantikaie. Eyang sudah upvote dan follow akunnya. Semoga semakin produktif agar bisa terus menebar manfaat bagi umat manusia.
Salam pena kreatif
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit