Sumber gambar: instagram steemit)
Hari ini matahari memberikan aura keagungan melalui sinarnya yang mulai padam
Beserta dengan gumpalan sibiru cerah juga mulai redup ditelan sayup-sayup keheningan.
Karena sebentar lagi malam mulai menyapa..
Meski tak terlalu pandai berpuisi, namun sebait tulisan tersebut menjadi pembuka tulisan saya.
Kali ini kebetulan saya membaca sebuah postingan teman saya @putrianandass dengan judul Kemanakah Steemit Akan Berlabuh ? yang menurut saya harus dibaca oleh para pengguna steemit atau para steemian lover.
Semua orang yang mengeyam bangku pendidikan pastinya bisa menulis. Yah menulis memang tidak melulu soal pandainya seseorang merangkai kata-kata hingga tulisannya bisa terasa hidup. Tapi tulisan juga bisa hadir dari pengalaman diri sendiri atau orang lain.
Steemit memang wadah yang memberikan kelelusaan penulis dengan tulisan-tulisannya. Kita bisa menulis diari, catatan perjalanan, catatan realitas sosial, cerpen, bahkan sekedar menyalurkan suasana hati dengan berpuisi.
Namun wadah ini, kini kurang detail memperhatikan kualitas tulisan steemian. Bagaimana tidak angka vote yang tinggi di beberapa tulisan, kini tidak dapat menjamin atau dijadikan tolok ukur kualitas dari sebuah tulisan di dunia steemit.
Faktanya beberapa tulisan di steemit mendapatkan vote yang tinggi meskipun terkadang postingannya hanya sebuah gambar pemandangan tanpa tulisan.
Saya ingat sebuah kata-kata dari kak Asma, kurang lebih seperti ini ucapannya:
(Dalam membuat sebuah tulisan, kalo kita sudah memberikan kritik atau saran maka berilah solusi.)
Jadi solusinya semoga wadah ini bisa lebih selektif memberikan reward kepada tulisan yang memang benar-benar berkualitas tulisannya. Agar menjadi nilai pembanding sejauh mana tulisan kita itu produktif dan berkembang.
Excatly! Semoga steemit tetap menjadi platform kece yang benar2 dijadikan sebagai pelabuhan kata, suka maupun luka yg ingin diutarakan.. eak😅😑
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit