OLeh:Aztriana Ummu Khudzaifah
Apalagi yang dapat kami ceritakan kepada mu wahai anak-anak Suriah.
Tentang rasa sakit,
Tentang air mata,
Tentang kehilangan, dan
Tentang kematian,
Kalianlah lebih tau dari pada kami...
Apalagi yang dapat kami sampaikan padamu wahai Muslim Suriah.
Tentang kesabaran,
Tentang keimanan, dan
Tentang kedzaliman,
kalian lebih mengenal itu dari pada kami...
Maafkan kami yang telah membunuhmu.
Kami saudara-saudaramu sendiri yang telah membunuhmu,
Membunuhmu dengan keacuhan kami, membunuhmu dengan ketidakpedulian kami, membunuhmu dengan segala kekikiran kami, Kemunafikan, dan kepengecutan kami.
Jangankan membantumu dengan Jiwa dan Darah kami, harta kami pun begitu sulit kami keluarkan untukmu.
Bahkan seuntai Doa untuk kalian pun selalu kami lupakan.
Mungkin kini kalian telah lelah berteriak pada kami, merintih dan meminta uluran tangan kami saudaramu...
Maafkan kami yang seolah-olah tuli dan buta melihat penderitaanmu.
Yang hanya mampu bergidik ngeri saat melihat sepintas dilayar kaca, betapa kejam kalian diperlakukan.
Kalian kini telah lelah berteriak pada kami, saat ini suara lemah kalian hanya tertuju pada Allah.
Teruntai tinggi, membumbung, dan mengguncang Arash nya yang Agung...
Maafkan kami yang hanya bisa menatapmu dari balik layar kaca, ketika seorang anak kakinya putus terkena rudal dan harus berteriak kesakitan, dan disana tidak satupun obat bius tersisa...
Maafkan kami yang hanya dapat menatap hening, ketika mayat-mayat bayi yang seharusnya masih lelap dalam pelukan hangat ibunya harus merasakan sakit ditembak dan dicabik-cabik oleh rudal si Jahannam...
Maafkan kami yang menerima begitu saja, saat Pemerintah kami mengatakan kami tidak mampu berbuat apa-apa.
Saat tangis pilu ibu yang memeluk jasat anaknya yang telah hancur dengan gas mematikan dan senjata kimia, kami pun hanya bisa diam membenarkan. Membenarkan hanya dengan diam untuk membiarkan leher-leher kalian dipenggal oleh rezim Bashar Assad yang terkutuk itu.
Membenarkan hanya dengan diam untuk kalian yang dicabik-cabik oleh bom, dan dibunuh dengan senjata yang menyakitkan.
Membenarkan hanya dengan diam, melihat kalian mati perlahan dengan kelaparan karena boikot...
Kami hanya sekumpulan manusia pengecut yang mampu berkoar-koar tentang Ukhuwwah,
Tentang memimpikan keSyahidan namun begitu takut melihat darah,
Tentang menginginkan Jannah namun mengeluarkan beberapa Rupiah pun kami tidak mau...
Kami hanya sekumpulan manusia pemimpi, bermimpi mendapatkan syafat'at, namun nyali ciut dihadapan para penguasa...
Kami hanya sekumpulan manusia pecundang Bodoh yang pura-pura peduli, namun seuntai doa pun begitu sulit kami ucapkan untuk kalian.
Kita disini, dapat menikmati makanan apapun yang kita inginkan. Namun disana, di Suriah.
Anak-anak mengais makanan ditanah, bahkan mereka mencabut rerumputan sekedar untuk mengganjal perut mereka...
Dimana nuranimu!!!
Dimana Ukhuwwah yang kau gembar-gemborkan.
Saudaraku, bangkitlah !!!
Lawanlah kekejian dihadapanmu.
Dengarkan, dengarkan teriakan pilu, tangisan dan penderitaan saudara-saudaramu disana...
Bukalah matamu !!!
Lakukanlah sesuatu dengan sedikit hartamu, dan dengan seuntai doa mu untuk mereka.
Berhentilah bersembunyi dibalik kepengecutan kita, biarkan amarahmu bergolak pada kadzaliman disana, ukhuwwah kalian bukan sekedar memanis bibir belaka. Dan tunjukkan betapa kalian mencintai mereka...
Sekarang marilah bersama-sama !!!
Kita ulurkan tangan kepada mereka dengan jiwa, dengan harta, dan dengan seuntai Doa.
Dan biarkan do'amu, do'anya dan do'a kita membumbung tinggi ke angkasa, dan menggetarkan 'Arash Allah yang Maha Pengasih. Agar diberikan setitik Kekuatan dan segunung Kesabaran pada Muslim Suriah disana.
Walaupun jasad kita tidak pernah bertemu dengan mereka, biarkan doa-doa kita menyatu dilangit dengan satu pinta yang sama...
Berilah pertolongan pada kami dan saudara-saudara kami.
Ilahi...
Binasakanlah kaum Kuffar yang mendzalimi kami, dan pertemukanlah kami dengan orang-orang Syahid di JannahMu kelak...
Aminn Ya Rabbal 'Alaminn".