English version could be found here!
Maaf, baru sempat upload versi Indonesia dari artikel sebelumnya hari ini.
Ngomong2 sebelum baca mungkin bisa dinikmati dulu video "cantik" berikut ini, biar ada sedikit visualisasi, se-indah apa laut kita saat ini...
Beberapa hari lalu saya "excited" banget gaa-gara membaca berita ada satu jaringan Supermarket Thailand yang sekarang memakai daun pisang untuk mengemas produknya, tidak lagi pakai plastik...
(artikel bisa dibaca disini!)
Awalnya aku cuma mau bikin postingan berisi pujian dan membangkitkan semangat untuk trend perbaikan lingkungan, karena sangat jarang keputusan ekologis macam ini datang dengan inisiatif sendiri dari dunia bisnis, khususnya di Asia.
Saya berharap ini akan menjadi trend dimana-mana.
Di Asia bertani pohon pisang itu gampang banget, bahkan di kotaku yang kering aja bisa hidup.
Bisa dilihat contohnya di pekarangan rumah ortuku ini.
Selain itu masih banyak sebenarnya pilihan kemasan dari bahan alami macam daun ini. Kita punya bambu plus daunnya, daun dan pelepah sampe batok kelapa juga bisa dipakai, daun jati,anyaman ilalang, dan masih banyak lagi.
Well, .. daun pisang emang mungkin cuma bisa diterapkan di negara tropis.. tapi di daerah subtropis pilihan daun untuk kemasan tanpa harus proses fabrikasi rumit itu juga ada kok. Daun anggur misalnya, kan ngga beracun dan cukup lebar, bisa juga dipakai kan. Dan saya yakin alternatif lain juga masih banyak.
Hanya saja, belum juga saya sempat nulis artikel yg sifatnya "encouraging" alias dengan mood postif...
malah endingnya berubah jadi BT gara2 muncul di newsfeed link petisi berikut berita yang relevan dari negeriku sendiri yang isinya malah bertolak belakang banget.
Yang pertama adalah:
Pergub yang terbit di Bali akhir desember 2018 (bisa dibaca disini!)tentang pelarangan pemakaian kemasan plastik sekali pakai berlaku mulai tahun 2019 dengan masa tenggang 6 bulan itu, ternyata mendapatkan tuntutan judicial review dari Asosiasi Daur Ulang Plastik (ADUPI).
Betapa bertolak belakangnya berita yang saya baca dari negeri tetangga dengan dari kampung sendiri. Mengenaskan banget.
Terutama karena yang menuntut justru adalah asosiasi pendaur ulang.
Yeah.. gimana ya, asosiasi recycler di Indonesia itu bukan asosisasi yg berdiri untuk kepentingan lingkungan sih, tapi asosiasi pemulung, pebisnis barang bekas... makanya otaknya juga mikirnya duit tok, bisnis.
Ketika saya merasa ada sedikit kelegaan karena akhirnya ada juga inisiatif pemerintah untuk bikin kebijakan yang positif bagi lingkungan, eeeh lha kok malah lagi-lagi dihambat.
Perasaan orang Indonesia itu ngakunya religius cinta sama Tuhan, tapi realitanya sebaliknya...
Katanya cinta, tapi ngga mau menjaga bumi cantik hadiah dari "DIA" yang katanya mereka cintai itu, tapi malah dirusak rame-rame.
Katanya beriman taat beragama tapi yang ada percaya sama sihir...
Gimana enggak...? Mintanya bebas banjir, punya alam cantik dan bersih, ngga ada bencana... tapi giliran diajak ngurangi sampah dan menjaga alam, malah komplen tok reaksinya...
Apa namanya dong itu kalau bukan ngarepin sihir?
Supermarket ngga kasih tas plastik lagi dengan gratis langsung pada marah-marah, katanya pemerintah bantuin bos orang kaya pemilik supermarket jualan tas kresek.
Ealaaahhh... perasaan ngga ada yang maksain beli kresek di supermarket lho.
Kalau ngga mau beli yo wes, bawa tas belanja sendiri dari rumah apa susahnya?
Yang pada shopping bawa mobil, tinggal dorong kereta belanja sampe ke mobil apa susahnya?
Terlalu malas ya jalan kaki balikin kereta ketoko?
Kok kalah sama kakek nenek 70-80an tahun disini yg pada belanja sendiri bawa tas sendiri ngga pake criwis.
Sekali-kalinya pemerintah ngeluarin kebijakan bagus malah dituntut.. yang bener aja reeek.
Berita konyol keduanya adalah ini:
TNI AU mau menerbangkan jet tempur nya (salah satunya F-16 yang mampu terbang dgn kecepatan supersonik dan bs menciptakan "bom suara" katakanlah begitu istilahnya ketika mencapai level kecepatan tertentu), untuk membangunkan orang sahur.
OH My God! Saya pikir mata saya yang salah liat awalnya lho.
Ide edan apa pula ini?!?
Negara lain orang dah ribut kalau ada polusi debu dan asap juga suara agak bising dikit aja di akhir pekan...
Lha kok ini malah tiap subuh TNI AU, dengan semangat buang duit APBN demi bangunin orang sahur sambil mengotori udara dan ngasih subsidi dokter THT plus pabrik alat bantu dengar...
alias bikin orang jawa budek pelan-pelan.
Cuma di Indonesia bahwa menteror non muslim, pasien RS, ibu-ibu dengan kehamilan beresiko dan bayi plus balita yang ngga butuh puasa tiap hari jam 3 pagi pake loudspeaker sekenceng-kencengnya pun belum cukup, sekarang malah mau ditambah pake teror bom suara dari jet tempur...
Hebat benar emang negeriku ini...
Ngelesnya sekalian latihan... sejak kapan latihan di daerah pemukiman itu hal yang wajar?
Negeri kita ini jg termasuk gede lho, nggak kayak Singapura yang wilayah udaranya sempit.
Di negara maju, aeronautica show aja yang cuma untuk perayaan upacara khusus juga butuh ijin khusus lho, karena mereka memproduksi polusi suara.
Eeeh, ini malah di Indonesia mau dipake bangunin orang sahur...
Orang Indonesia pada ngga punya weker ya?
Kalaupun ngga mau peduli sama yang nonmuslim okelah... tapi masak iya sama anak-anaknya sendiri pada ngga peduli juga. Kok ya kebangeten banget.
Telinga balita itu sensitif banget, toleransinya kecil. Dan sekali selaput sensitif di telinganya rusak, itu nggak akan bisa kembali pulih lagi selamanya.
Sepertinya masih belum cukup jumlah orang yang berkurang kemampuan dengarnya selama ini ya... hingga sekarang perlu ditambah lagi dengan teror jet fighter tiap hari selama sebulan.
Katanya imannya kuat, cinta sama Tuhan banget... lha kok ngasih effort untuk nyalain weker dan bangun dengan kesadaran sendiri aja kagak mau, minta diobrak-obrak segala kayak anak balita.
Katanya imannya tebal, tapi baru liat warung majang produknya aja dah ngiler, ngeliat orang lain makan dah goyah, takut batal puasanya.
Emangnya tujuan perintah puasa itu apa sih?
Merazia warteg, mengintimidasi orang, ngamuk-ngamuk itu boleh ya dilakukan saat puasa?
Lagian perasaan berani dan teganya cuma sama pemilik warung doang dan tetangganya yang lemah... coba di food court di Mall gede, berani razia juga nggak?
Beraninya maksa pedagang kaki lima berhenti kerja, yang ngelarang itu pada sanggup ngasih makan mereka dan keluarganya selama sebulan nggak?
Perasaan orang Islam di Indonesia jaman sekarang ini pada malas dan manja-manja ya.
Kerja minta dispensasi waktu, sekolah minta dikasih libur lama-lama, segala potensi cobaan pun disuruh dihilangkan... sampe untuk bangun sahur aja minta dibangunin tiap hari oleh orang lain...
Lha terus apa artinya itu ibadah puasa?
Apa artinya puasa kalau semua cobaannya sudah dihilangkan semua?
Dinegara lain ngga ada tuh kaya gitu... Orang puasa juga kerja normal-normal aja kalau emang niat.
Ah entahlah... kayanya orang Indonesia itu emang "one of a kind"... tak ada duanya!
By the way... saya ngga cuma mau lempar tantrum disini...
Saya berharap temen-temen yang hatinya masih terbuka untuk ikut mendukung petisi menolak judicial review larangan pemakaian plastik sekali pakai ini!
Terimakasih sebelumnya!
Indonesian readers, where are you? :-)
Do you agree, disagree? Do you love listening to the sound of jet fighters early in the morning?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
No body cares... That is the most pathetic thing...
Not even care enough to scold 😛.
Even if the country sinks and perishes with the trash, the only reaction might only this:"it's fate... No one can avoid fate."
"
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
That's why I couldn't live there for a longer period of time: protection of environment and human health doesn't matter there ... sad, but true, especially as Indonesia could be a real paradise (great nature, delicious food, interesting culture, ...). :-(
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hi @kobold-djawa!
Your post was upvoted by @steem-ua, new Steem dApp, using UserAuthority for algorithmic post curation!
Your UA account score is currently 4.615 which ranks you at #1748 across all Steem accounts.
Your rank has improved 8 places in the last three days (old rank 1756).
In our last Algorithmic Curation Round, consisting of 166 contributions, your post is ranked at #133.
Evaluation of your UA score:
Feel free to join our @steem-ua Discord server
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit