Menstrual cup: saingan baru pembalut dan tamponsteemCreated with Sketch.

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Hallo Steemians...
Repost lagi dari koleksi tulisan saya 10 bulan yang lalu ^_^.

Jadi ingin mengulasnya lagi gara-gara hari ini terantuk video bikinan dari Sascha Stevenson tentang topik yang sama.
Cuma sedikit tambahan, punya dia lumayan mahal. Banyak merk lain yang lebih murah dengan kualitas sama baiknya.
Saya beli dulu cuma kira-kira 10€-an. Berhubung ini barang ringkes, bisa juga untuk oleh-oleh kalau ada saudara yang berminat pakai.
"Menstrual cup", hmm... makanan apaan sih tuh?

Sejauh ini di Indonesia yang populer dipakai selama menstruasi masih pembalut wanita, walaupun mungkin sudah ada juga yang memakai tampon. Hanya saja tampon di Indonesia masih tergolong produk mahal dan tidak bisa ditemukan disetiap toko atau super-/minimarket.
Akan tetapi tidak semua wanita merasa nyaman memakai tampon. Daya serap tampon yang kuat dan ditempatkan di dalam organ kewanitaan membuatnya tidak hanya menyerap darah menstruasi, melainkan juga seluruh cairan kewanitaan yang sebenarnya diperlukan untuk menjaga keseimbangan PH alami di organ intim wanita.
Oleh karena itu para wanita yang memiliki sensitifitas cukup tinggi akan mudah mengalami iritasi di lokasi tersebut, seperti contohnya saya.

Tahun lalu dikala sedang mencari informasi tertentu di internet saya terantuk pada produk baru pesaing pembalut dan tampon, yaitu "menstrual cup".
Sebenarnya produk ini tidak bisa dibilang baru juga sih, karena dia sudah dipasarkan cukup lama, hanya saja sepertinya kurang begitu populer. Entah karena kurang sosialisasi atau mungkin memang target pasarnya yang masih berada dalam fase takut mencoba hal baru.
Terutama karena dulu harganya cukup mahal.
Supaya lebih gamblang berikut akan saya tulis nilai-nilai plus dari menstrual cup:

  1. Bisa dipakai ulang ==> selama masih menstruasi tidak perlu disterilkan, cukup dicuci saja dan bisa dipakai lagi.
    Cup ada dalam beberapa pilihan ukuran sesuai volume menstruasi masing-masing wanita.
    Saya sendiri selama ini pakai ukuran S dan sepanjang malam masih tidak perlu ganti.
    Jika menstruasi selesai, baru disterilkan sebelum disimpan. Cara mensterilkannya pun tidak susah.
    Cukup merendamnya dengan air hangat dicampur sedikit cuka kemudian bisa dibilas dengan air hangat lagi. Sebelumnya bisa juga dicampur sedikit sabun cuci tangan jika diinginkan, cuma harus dibilas yang bersih supaya bagi yang sensitif sama sabun juga ngga terganggu. Saya sih ngga pernah pakai sabun.
    Kalau mau, bisa beli juga cairan atau tissue pembersih khusus untuk cup yang diproduksi perusahaan yang bersangkutan. Tapi sebenarnya sama sekali nggak perlu.
    Gampang banget kan?
    Sangat cocok sebenarnya buat Indonesia yang manajemen sampahnya masih berantakan, sementara kamar mandi di Indonesia adalah kamar mandi basah, alias selalu ada air.
    Jadi ketika harus pakai toilet umum pun ngga perlu cari akal kalau cup-nya penuh.
    Ngga seperti di negara barat dimana toiletnya kering, dan jika sedang ditempat publik, untuk nyuci "cup" kita mesti ke westafel yang pada umumnya ada dibagian luar toilet.
    Nah buat yang di Eropa, kalau lagi travelling jarak jauh (yang makan waktu lebih dari 4 jam misalnya) hingga mungkin perlu memakai toilet umum untuk buang isinya, baru deh tissue basah jadi penting.
    Tapi sejauh ini saya sih belum pernah harus ganti ketika dijalan, karena saya baru perlu ganti paling cepat 6 jam.
    Tapi soal ini setiap wanita berbeda.
    Karena itu tepat adanya jika dikatakan bahwa dengan memakai menstrual cup, kita jadi makin kenal dengan tubuh kita sendiri, termasuk jadi tahu seperti apa kurleb bentuk leher rahim kita dan dimana letak mulut rahim misalnya.
    Dari situ juga akan mempermudah kita yang ingin mengenali masa subur entah karena pengen punya anak atau justru untuk kepentingan KB alami. Karena posisi mulut rahim dan juga bentuknya itu akan berubah ketika wanita sedang dalam masa subur. ^_^

  2. Harga tidak lagi bisa disebut mahal jika dibandingkan dengan produk sekali buang seperti tampon dan pembalut.
    Karena menstrual cup terbuat dari silikon lembut yang tahan lama dan bisa dipakai terus selama masih dibutuhkan.
    Di Jerman kita sudah bisa mendapatkannya dengan harga 9,90€ dan itu bisa dipake terus sampai kita udah nggak butuh lagi. Coba bandingkan dengan budget bulanan untuk tampon dan pembalut.

  3. Lebih nyaman daripada tampon, meskipun pemakaian juga didalam vagina.
    Kenapa? Karena dia hanya menampung darah menstruasi dan tidak menghisap cairan vagina, sehingga keseimbangan flora dalam vagina tetap terjaga. Vagina tidak akan kering dan iritasi lagi.
    Cairan dalam vagina tidak cuma berfungsi sebagai "lubricant", tapi juga menjaga keseimbangan PH dan "antibacterial". Karena itulah mengapa wanita yang tergolong sangat sensitif cenderung tidak cocok memakai tampon.
    Karena tampon menyerap semua cairan yang ada dalam vagina, termasuk "lubricant dan antibacterial substance" yang ada dalam vagina. Saya cuma pernah coba tampon sekali, itupun ngga sampai habis dan langsung berganti kembali pakai pembalut sampai akhirnya saya bertemu dengan "menstrual cup" ini.

  4. Kita bisa tetap berenang dan berendam di bath tub selama datang bulan.

  5. Praktis dan tidak makan tempat.
    Sekarang tak perlu lagi mengalami insiden:
    "Waaa, tiba-tiba hariku datang dan aku lagi kehabisan (atau nggak bawa pembalut), gimana nih?!?"



image source: koleksi pribadi

image source: aliexpress

Bentuknya yang kecil dan saat beli biasanya diberi kantong cantik untuk bungkus, memudahkan kita dalam membawanya setiap kali "travelling untuk liburan", atau pergi kemanapun di masa-masa menstruasi kira-kira akan datang.
Ngga makan tempat di tas lho, tampon dan pembalut jelas makan tempat cukup banyak.

6. Dan ini poin terakhir yang menurut saya justru yang terpenting meskipun mungkin bagi sebagian besar orang kurang jadi perhatian, yaitu:
"Dengan memakai "menstrual cup" kita ikut berkontribusi mengurangi SAMPAH di muka bumi.
Dengan kata lain kita ikut berkontribusi memelihara bumi kita."

Bayangkan coba berapa banyak sampah yang diproduksi wanita setiap bulannya hanya dari pemakain tampon dan pembalut?!?
Hal sangat besar artinya bagi Indonesia yang penduduknya segitu banyaknya dan tak punya managemen sampah yang baik.

Diluar hal ini saya tidak menemukan kelemahan apa lagi yang bisa saya sebutkan, kecuali mungkin bagi perempuan Indonesia yang masih perawan yang mungkin agak paranoid dan punya persepsi yang "misleading" tentang keperawanan dan selaput dara ^_^. Tentang tema ini bisa diperhatikan isi video Sascha dan komentar yg ada disana.
Keperawanan dengan hymen/selaput dara itu dua hal yang berbeda. Selama ini masyarakat kita terlalu banyak termakan mitos tentang selaput dara. Tidak semua wanita punya hymen dan tidak semua hymen itu rapuh hingga dipakai stretching aja robek atau sebaliknya terlalu elastis hingga baru akan robek ketika melahirkan. Bahkan ada yang tertutup total hingga darah menstruasi ngga bisa lewat dan perlu dibuka paksa pakai pisau bedah alias dioperasi (apakah yg begini mau dibilang nggak perawan juga? Nonsens kan?!?).
Tidak semua perempuan yang masih gadis/perawan akan merasakan sakit dan berdarah ketika berhubungan seks pertama kali. Jika sang pria cukup sabar, nggak egois, bersedia melakukan usaha yang cukup hingga si wanita sepenuhnya rileks dan benar-benar siap menerima penetrasi, maka sang wanita juga nggak akan mengalami rasa sakit. Otot vagina itu sangat fleksibel lagi. Jika kepala bayi yang segede itu aja bisa lewat, apalagi penis yang cuma segitu. :-D
Perlu dicatet ya, ngga semua wanita mengalami robekan parah pas melahirkan lho.
Bagi yang tertarik membaca lebih detail tentang mitos dan fakta tentang selaput dara silahkan cek disini, disini dan disini.

Ngomong-ngomong cara pemakaian dan melepasnya kembali juga sangat mudah.
Jauh lebih mudah daripada yang saya bayangkan sebelumnya ketika baru membaca referensi di media cetak ataupun elektronik.
Di Youtube bisa ditemukan banyak video tutorial tentang ini.
Ya, saya memutuskan untuk mencoba tentu saja setelah banyak mempelajari referensi yang ada.
Sekarang saya bisa membuat testimoni tangan pertama: Sama sekali tidak sakit, tak seperti yang saya khawatirkan sebelumnya, meskipun bentuknya terkesan besar.
Cup-nya sangat lembut dan lentur, tidak seperti tampon yang meskipun kecil tapi keras.
Daya serap tampon yang kuat itulah yang memberi saya rasa tidak nyaman dan cenderung menggigit, sehingga membuat saya selalu kesulitan dalam memasang meskipun cukup kecil. Apalagi jujur saja, saya selalu ada perasaan takut tidak bisa mengeluarkan si tampon kembali, walaupun sebenarnya ini juga cuma anggapan personal saya tentu saja. Kan ada juga orang lain yang nyaman-nyaman aja pakai tampon :-D :-D .
Tapi saat memakai menstrual cup rasa khawatir itu tidak saya rasakan.
Ketika memasukkan mangkuknya kita lipat supaya mulutnya cukup kecil untuk dimasukkan dan begitu sampai didalam cukup melepaskan jari dan otomatis akan tercipta situasi "vacuum" yang membuatnya menempel di mulut rahim dengan kuat untuk menampung darah menstruasi dan tak memberinya peluang untuk menetes keluar.
Untuk melepasnya kembali kita cukup memasukkan satu jari dan menekan ujung bawah cup supaya kondisi "vacuum" hilang dan mulut cup pun terlepas dengan sendirinya dari mulut rahim sehingga bisa ditarik perlahan dengan dua jari sementara posisi mangkuk dijaga tetap vertikal agar tidak tumpah.
Buang isi ke toilet, cuci di wastafel, lap dengan tissue dan pasang lagi, beres.
Teknik-teknik memasang dan melepas kembali ini ada beberapa macam. Kita bisa mencobanya semua sampai ketemu metode yang paling gampang buat kita.
Untuk lebih jelasnya bisa dilihat panduan pemakaian di Youtube seperti berikut:

  1. Buat yang lebih suka tutorial berbahasa Indonesia bisa lihat video Sascha ini:


2. Yang ini memang agak berbau iklan dan berbahasa Inggris, tapi penjelasannya sangat bagus dan detail.

Dan masih banyak lagi lainnya, silahkan di cari saja sendiri di Youtube ^_^.

Referensi pribadi dari saya:
I'm really satisfied with this product, that's why I'm now sharing it to you ^^.
Good bye TRASH :-D !!! Good Bye too stockpile of sanitary napkins ^
^!
Selamat tinggal tumpukan sampah ... selamat tinggal balada kehabisan stok pembalut, dan duit yang diirit buat jatah bulanan pembalut bisa dipakai untuk hal lain yang lebih penting. ;)

Update terbaru: sekarang udah nggak semahal dulu lagi dan makin gampang dicari kalau mau beli.
Ketika saya nulis artikel ini 10 bulan lalu, di Indonesia masih susah nyari produk ini dan harganya mencapai 600-ribuan kata temenku. Sekarang kita bahkan bisa beli online di www.lazada.co.id dengan harga cukup murah jika kita bandingkan dengan harga pembalut/tampon yang harus kita beli setiap bulan sampai tiba masa menopause.

Saat ini lagi banyak diskon di lazada, menstrual cup sudah bisa diperoleh dengan merogoh kocek 40 rebu doang.
Ayo buruan bagi yang berminat!

Sampai jumpa lain kali sobatku Steemians Indonesia ;-)

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Sy baru tahu ad produk ini bbrp bulan terakhir waktu ad teman share di fb. Hmm nganu, jujur aj itu dlm hati lgsg bilang, itu ngga sakit apa, ngga ngganjel apa? Setelah baca tulisan ini ternyata ga sakit ya. Trus ad rasa ngganjel mba? Dan ukurannya sekitar brp cm sih?

Ah ya lupa jawab soal ukuran.
Kurleb diameter 4,1 cm dan tinggi 4,7 cm, bisa memuat kira-kira 25 ml cairan.
Nomor 1 atau ada jg yg pake ukuran S itu biasanya bagi perempuan yg masih remaja/cukup muda dan belum pernah berhubungan seks apalagi melahirkan. Cuma jujur aja saya ini ukuran tubuhnya kecil, tingggi cm 150 cm dan mens nya jg ngga banyak2 amat hehe, jadi biarpun udah nikah belinya ttp yg ukuran S :-D.
Ini gara2 kemarin melahirkan operasi dan pas dari RS dikasihnya pembalut, trus gara2 luka operasi ngga berani banyak jongkok dan mbungkuk, sehingga kembali untuk nifas saya beli pembalut lagi.
Karena masih sisa banyak saya belum coba lagi pake cup, jd belum bisa kasih tahu perlu beli ukuran yg lebih besar atau nggak. Secara umum kalau habis melahirkan katanya perlu pake ukuran setingkat lebih besar.

Waah makasih byk...penjelsannya pjg n gamblang. Baru tau jg nih ternyta ada ukurannya jg. Lumayan besar ya ukurannya. Kalo mau pakai betul itu hrs reherseal dulu hahaha...sip sip mba.

Pada semua hal selalu ada fase harus membiasakan diri dulu hehe. Awalnya mungkin perlu latihan dulu masang dan melepasnya. Gitu juga soal rasa, mungkin pertama kali ada yg bilang terasa aneh, tp sebenarnya itu cuma psikologis saja. Karena leher rahim itu ngga sesempit yg kita bayangkan. Pendesain produk tentu melakukan penelitian cukup tentang anatomi wanita sebelum berhasil menciptakan produk yang benar-benar bisa dipakai tanpa menimbulkan efek samping berbahaya secara umum dong ya. Kalau nggak , produknya ngga bakal dapat lolos FDA dong hehehe.
Testimoni saya sendiri, setelah terpasang dengan benar maka sama sekali nggak berasa sama sekali. Nggak keset, ngga pernah merasa gatel, ngga pernah bocor pula wkkwkwk. Dipake kencing juga ngga akan jatuh kok. :-D. Pake tampon justru kering dan jadi agak perih kalau nurut saya.
Di komen dibawah ada yg kasih testimoni juga tuh, bisa dibaca.

Khusus perempuan/ibu-ibu patut baca nih. Hehe.

haha, bapak2 boleh juga kasih tau istrinya LOL. Lumayan bisa ngirit anggaran dapur kan .:-D

I couldn't read your post since it's written in Indonesian. I just wanted to say that menstrual cup is awesome! It's so comfortable that sometimes you forget you are using it. And you are protecting the environment by using it. I am very happy with mine.

Yes, indeed. It's really awesome. I intentionally wrote it in Indonesian because it's still rather unfamiliar there and I see it's urgency considering our environmental problem and I just found out that it's no longer very expensive nor hard to find anymore. My friends have always brought some as gift whenever she went back home to Indonesian, and I plant to do it too for my next visit, but now it seems that it'S not so necessary anymore. I wish that this product would be more and more popular there.
Any little attempt to reduce some trash in Indonesia is always great.
The biggest obstacle there is always the misconception about virginity and hymen. ^_^

Yes, I know that there are many prejudices against it, because of course is something different. I am 30, and I have friends of my age who are very open-minded but still look me weird when I tell them I use the cup (even friends who use Tampax). Imagine my mom... the mere idea makes here disgusted. And people ask me about it, what you do if you are in a public place and you have to remove it? Things like that are their main concern. I can imagine that in other cultures and among younger girls there might be some concerns regarding virginity and hymen.

Terima kasih mbak @kobold-jawa
Saya baru mengetahui ada penganti pembalut yang lebih praktis seperti ini

Sama-sama, semoga berani mencoba dan kemudian bisa kasih testimoni positif juga. Mumpung di Lazada ada banyak diskon nih hehehe.
Alam Indonesia akan sangat berterimakasih dengan setiap kontribusi kecil dari penduduknya. ^_^

Amen! 🙏

Ich hab eine Freundin, die auch sehr überzeugt von dieser Menstruationstasse ist!

Kalau buat yang masih gadis gak boleh donk?

Artikel baru saja saya update sedikit terkait dengan pertanyaan ini, supaya yang lain yang punya pertanyaan yang sama jadi ikut tahu. ^^
Jawaban singkat saya: Apa dulu definisi kamu tentang "gadis dan perawan"?
Seorang gadis kehilangan keperawanannya hanya jika dia berhubungan seks. Kecuali kalau kamu mau bilang, lesbian bakal selamanya perawan selama dia ngga pernah masukin sesuatu ke vagina ketika berhubungan seks? Tapi logisnya, jika seseorang sudah melakukan aktivitas seksual, mau itu dengan laki-laki atau dengan perempuan, ya dia ngga lagi bisa disebut "perawan" atau "jejaka".
Dari sisi medis/science sendiri, ada terlalu banyak mitos tentang selaput dara dan banyak orang yang termakan mitos ini hingga punya konsep yang salah. Terkait topik ini, maka yang namanya tes kepeawanan itu adalah hal paling nonsens yang pernah ada dan hal paling konyol dan pembodohan yang bisa dilakukan oleh seorang ahli medis.
Lagian, apa gunanya test keperawanan (atau sebenarnya jauh lebih tepat jika disebut sebagai "test selaput dara"), jika jaman sekarang "hymen/selaput dara bisa direkonstruksi alias dibuat ulang dengan operasi plastik yang tergolong simpel sehingga ongkosnya pun nggak begitu mahal?!?
Jika ingin informasi yang benar tentang selaput dara dan keperawanan bisa dibaca disini:
http://citizen6.liputan6.com/read/2152843/mitos-selaput-dara-dan-keperawanan
disini: http://www.hipwee.com/tips/fakta-sebenarnya-soal-keperawanan-dan-selaput-dara-ketahuilah-biar-nggak-menduga-duga/
dan disini: http://health.liputan6.com/read/2841595/7-fakta-selaput-dara-dan-keperawanan#
Semoga membantu ^
^
Terimakasih sudah mampir

terima kasih atas penjelasaannya. ^_^

saya tidak mengerti..

Ngga papa mas kalau nggak ngerti, ini juga lebih ditujukan buat perempuan kok ^_^

Follow me , upvote me please .....

  ·  7 years ago (edited)
Follow me

How many people are you following?

Amen! 🙏