[Tim PSK]
Sebuah kompetisi Sepakbola kelas open akan dinanti, lupakan sejenak biaya mahalnya transfer dan besarnya budget yg dikeluarkan tim merekrut pemain liga.
Penyelenggaraan Event Irmawan Cup Open memberi kejutan dalam hal pemain liga yg merumput di Lapangan Persada membela marwah tim kebanggaan.
Ini Piala Caleg, open adalah pilihan, semakin rame yang menonton, semakin banyak diberitakan.
Saat menjadi topik pembicaraan masyarakat maka Irmawan secara pribadi sukses meraih simpati.
Menyajikan hiburan dengan sepakbola sebagai tontonan dirasa pas, disaat keringnya acara serupa di wilayah Barsela.
Dengan Total Bonus 101 juta, Irmawan Cup Open telah mampu memberi catatan tersendiri dalam pergelaran sebuah event di Pantai Barat Selatan khususnya Aceh Barat Daya.
Tudingan terhadap beberapa keputusan wasit yang kontroversial menjadi hal lumrah namun boikot Komite wasit abdya terhadap pemain bermasalah menjadi sebuah titik maju dalam sepakbola Abdya.
Dari sisi penyelenggaraan, pengamanan dan tertibnya penonton jadi nilai lebih, harga tiket murah dan terjangkau menjadi sebuah catatan positif, sementara partisipasi tim dalam event ini sangat luar biasa.
Tak perlu risau jika kemudian agen bertaburan dan tak perlu resah saat jumlah pemain lokal kontribusinya untuk tim minim.
Pembinaan bukan ranah open cup, tapi event dalam bentuk semi open atau tertutup.
Memang Sepakbola selalu penuh kontroversi, olahraga ini menyajikan hal hal yg diluar prediksi.
Pemain rekrutan ada yg patut dibanggakan dan ada yang harus di acungkan jari jempol kebawah.
Saat Kualitasnya kurang menonjol, sang superstar tidak menggigit, harapan melaju kebabak selanjutnya pun sirna.
Dan secara skuad, PSK asal Keude Siblah, Blangpidie jauh dari gebyar tim favorit juara, namun menjejakkan langkah ke final telah menjungkirbalikkan semua prediksi pengamat dan pemerhati Sepakbola.
Tim berjuluk "The Raja Padang" mampu menjadi tim kuda hitam dengan materi skuad yang dihuninya.
Dari informasi yg diperoleh penulis, ada kolaborasi pemain dari liga 3 PSDS asal Deli Serdang, Sumut yaitu Yaser dan Irsan.
Tidak cukup dengan itu Pemain anyar PSBL pun seperti Boy, Amar dan Nazar pun ikut diboyong.
Kemudian ada Doni dari Bogor FC, ada Riski dari Bireun dan Rahmani dari Lhokseumawe.
Sementara di bawar mistar gawang tetap kokoh berdiri Chairil Alfian alias Codet sebagai kiper Persada FC.
Langkah ke final pun mulus, bermain di laga pembuka dengan Porto FC asal Krueng Panto, PSK unggul 3-1, selanjutnya menghentikan langkah tim Laser Lhung Asan dan GTSB Sikabu dengan skor tipis 1-0.
Di partai semifinal, Persena ujung Tanah yg diunggulkan di atas kertas terpaksa mengakui kekuatan PSK dan harus undur diri dari turnamen ini dengan kalah telak 3-0.
Pemain berbagai tipe ini bisa bersatu karena kemampuan Coach T.Rinaldi dan Ass. Coach Nasri Kurniawan dalam meracik tim, membuatnya solid dalam bertahan dan menyerang.
Di Manajemen Tim sendiri, dukungan penuh Pj Keuchik Keude siblah, Marzuki serta Kolaborasi sang Manager, Juwaini dengan agen Danishsportindo pun menuai sukses.
[Agen DanishSportindo bersama pemain PSK]
Sepanjang turnamen Prestasi PSK bisa disebut mentereng dengan 8 Gol memasukan dan hanya 1 Gol kebobolan.
PSK benar benar menerapkan Filosofi Sepakbola yaitu membangun kerjasama antar lini, adu strategi kapan harus ofensif dan defensif, tidak melulu harus unggul di penguasaan bola namun efektif dengan peluang.
PSK siap menyajikan sepakbola rasa liga di partai final. Bersiap penuh semangat menunggu hasil semifinal antara RAS kuta tinggi dan PSKB Kuala Batee.
Congrats PSK, siap mengulang kisah tahun 2014, saat menjuarai event Pemuda Cup Pulau Kayu Susoh.
Sumber informasi : Nasri Kurniawan dan Jhoko Pramono.
#salamolahraga
#respect
#salampersada