Kilas Balik World Cleanup Day Aceh Barat Daya (Part 1)

in indonesia •  6 years ago  (edited)


Ketika Link tautan untuk World Clean Up Day (WCD) di share di group salah satu komunitas yang aku ikuti, maka tanpa pikir panjang setelah membaca deskripsinya, tujuan dan misinya WCD aku bergabung, ternyata ada 25 anggota yg sudah menjadi relawan.

2 Minggu sebelum pelaksanaan, sebuah pesan dari Nida sebagai co leader WCD provinsi, begitu dia memperkenalkan diri meminta aku jadi team leader WCD Abdya.

Kaget jelas, penasaran apalagi. Langsung saja aku chek group WCD Abdya tempat ku bergabung, ternyata hanya menyisakan 9 orang yang bertahan.

Mungkin selama ini tidak ada informasi dan kegiatan apapun digroup, sehingga banyak dari relawan akhirnya cabut dan mengundurkan diri.

Terbangunlah dialog dan percakapan, mengapa dan bagaimana menjadi team leader. Ketika kegiatan ini dilakukan serentak di 150 negara dan seluruh kabupaten/kota di Aceh, maka bila tidak ada team leader untuk Aceh Barat Daya maka tentu saja, saya merasa bersalah.

Sebagai seorang leader di Forum Pembina Sekolah Sepakbola Indonesia Abdya, Chelsea Indonesia Supporter Club Regional Abdya dan Inisiator Gerakan meningkatkan minat Baca, Panyot Abdya, rasa bersalah secara moral pasti akan terus hadir bila WCD tidak ada di Abdya.

Setelah menghitung untung rugi dan daya jelajah koordinasi yang bisa dijangkau, akhirnya saya putuskan menerima dengan segala konsekwensinya.

Langkah pertama tentu mencari informasi tentang sampah di dinas Perumahan, Permukiman dan Lingkungan Hidup Sebagai Leading Sector dan Jalan mempertemukan saya dengan sosok pemerhati lingkungan dan pemilik bank sampah di Alue Padee, Kuala Batee dialah Agus Salim.

Saya tracking biografinya dan bang Agus menjadi seseorang yang memegang peran penting dalam mensukseskan kegiatan ini.

Selanjutnya WCD butuh figur yang bergerak di bidang multimedia dan segala bentuk promosi dalam mengemas kegiatan ini menjadi sebuah daya tarik sendiri dan nasib baik mempertemukan saya dengan Yudya Pranata, direkturnya CV. Ombak Visual Mandiri.

Kapasitas keduanya telah mampu meringankan beban atas tanggung jawab ini, maka mulailah koordinasi kita bangun dengan forum koordinasi Pimpinan Daerah, respon dan dukungan yang diberikan membuat semangat menguat dan makin kokoh.

Proses perekrutan relawan mulai kita mainkan, like and share terus kita galakkan, informasi ruang lingkup kegiatan terus kita perbaharui sehingga cukup informasi untuk mulai memulai pembentukan core team WCD Abdya 2018.

Rapat finalisasi kegiatan di Bimbie cafe

Mengatas namakan indorelawan, kami telah meminta partisipasi relawan bergabung dari berbagai organisasi, LSM dan komunitas di Abdya, yang perlu dicatat tidak undangan khusus, hanya niat baik dari relawan sendiri untuk aksi peduli lingkungan telah mencatatkan nama komunitas mereka di kegiatan WCD Abdya 2018.

Kegiatan yang fokus untuk gotong royong ini tentu butuh lanjutan agar tidak menjadi insedentil semata tapi mampu menciptakan gerakan perubahan, maka berkembanglah bentuk kemasan baru kegiatan menjadi lebih melebar.

WCD Abdya meliputi penyerahan simbolis tong sampah buat komplek PPI ujong Serangga, kompetisi video lingkungan hidup, pameran UMKM untuk produk hasil pengolahan limbah, Stand Souvenir/cenderamata serta lapak jualan bagi UMKM yang menjual aneka makanan dan minuman serta menggagas kesepakatan bersama gerakan Jumat bersih untuk abdya.

Divisi Multimedia dan Publik Relation dibawah koordinator Yudhi benar benar bekerja keras, sehingga melibatkan relawan tambahan sampai membuat video pra WCD, begadang membuat ban lengan sampai membuat souvenir.

Ada banyak improvisasi dan proses kreativitas berjalan belum lagi design by accident yang akan kita kupas.

Bersambung...

Blangpidie, 16 September 2018


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

@masripribumi, I gave you a vote!
If you follow me, I will also follow you in return!