Assalamualaikum wr.wb
Hallo steemians
Dalam konteks kehidupan yang kita alami setiap hari, kita yakini bahwa setiap kehidupan yang kita lalui tentu tidak lepas dari keterlibatan interaksi diri kita dengan orang-orang dengan selama ini kita dekat dengan kita. Baik itu orang dewasa, saudara, ataupun sahabat-sahabat dan kawan-kawan kita. Keterlibatan orang lain inilah yang terkadang menyisakan banyak kisah, baik kisah yang indah untuk dikenang, maupun kisah buruk yang sulit untuk dilupakan.
Kisah indah bisa muncul dari berbagai macam cara dari tindakan yang kita jalani, rasa dan persepsi, serta nilai-nilai kebaikan yang dinilai memiliki makna yang membuat hati tentram dan mampu merangsang pikiran untuk menyimpan kisah secara pemanen yang sudah terjadi didalam otak. Karena dari kisah indah ini adalah kebahagiaan dan kasih sayang.
Sementara kisah buruk muncul dari perasangka buruk sesama kita, dan tindakan negatif yang membuat hati tidak nyaman untuk menerimanya dan pikiran sulit untuk melupakannya yang ada muncul kebencian. Harus kita akui bahwa setiap manusia tidak luput dari keselahan, baik kesalahan disengaja maupun tidak disengaja. Dan harus kita akui setiap insan di dunia ini pasti pernah melakukan nilai-nilai kebaikan luhur baik secara langsung maupun tidak langsung.
Setiap kesalahan yang orang lain perbuat kepada dari kita, membuat kita sulit untuk melupakannya dari memory kenangan kita. Ketika bertemu dengan orang melakukan kesalahan terhadap kita, maka yang muncul dari benak kita adalah "sakit" karena mengigat kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat sama kita, dengan melupakan semua kebaikan ia perbuat untuk kita. Bukankah kebencian atau amarah yang terpendam tanpa maaf akan timbul kedengkian dalam hati yang membuat darah semakin panas. Lantas sampai kapan akan terus menyimpan semua perbuatan salah seseorang yang pernah dilakukan pada diri kita dan melupakan kebaikan yang pernah di perbuat sama kita.
Saat seseorang dizalimi atau disakiti orang lain ada tiga macam sikap dalam meresponnya.
- Membalasnya secara berlebihan
- Membalas dengan kezaliman tersebut
- Bersabar, memaafkan dan membuat perbaikan.
Siapa yang membalas secara berlebihan maka ia telah berbuat dosa dari sikap berlebihannya tersebut. Siapa yang membalas sesuai dengan kadar kezaliman yang menimpanya maka iya tidak mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Maka siapa yang bersabar, memaafkan dan membuat baik maka ialah yang mendapatkan pahala besar dari sisi Allah SWT.