Selamat pagi dan selamat membaca sahabat steemit semuannya.
Setelah pembahasan mengenai filsafat Aceh, kali ini saya akan mencoba meringkas buku Acehnologi mengenai "sosiologi Aceh."
Sosiologi berasal dari bahasa latin yaitu socius yang berarti kawan, sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan. Dari dua kata tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa sosiologi itu merupakan suatu ilmu yang mempelajari dan mengkaji hubungan social antara masyarakat juga mempelajari suatu peristiwa atau fakta yang ada dalam masyarakat. Adapun teori sosiologi yang berkembang adalah teori pendekatan dan teori pemahaman.
Adapun kata sosiologi pertama kali ditemukan oleh Comte pada tahun 1822. Menurut Comte sosiologi lahir dari rasionalitas atau yang disebut positivistik. Di dalam sosiologi juga dapat kita temukan hukum atau aturan yang mengatur tingkah laku masyarakat. Agar terciptanya keselarasan atau keseimbangan dalam suatu masyarakat. Kelompok positivisme lebih memfokuskan kepada bagaimana cara mengatur masyarakat yang berada di wilayah urban. Dan hadirnya teori-teori sosiologi lebih kepada cara mengatur dan mengelola kegiatan social masyarakat diwilayah urban.
Mengenai bagaimana menemukan konsep sosiologi di Aceh tentunya tidak terlepas dari pengaruh moderenisasi. Dengan kata lain mengkaji sosiologi mengharuskan kita untuk paham mengenai bagaimana proses moderennisasi yang terjadi dalam suatu wilayah.
Pada pendekatan sosiologi ada dikenal dengan beberapa istilah yang diantaranya: fungsionalisme atau sosiologi evolusi yang mana model berpikir fungsionalis ini melihat fenomena social sebagai suatu fakta social yang bisa dilihat dalam kehidupan nyata. Fakta social merupakan sesuatu yang berasal dari sebuah ide-ide mengenai apa dan bagaimana manusia bertindak. Selanjutnya adalah fenomenologi, fenomenologi merupakan kajian mengenai pengalaman-pengalaman. Fenomenologi terjadi dengan cara membiarkan fakta social terjadi apa adanya. adapun fenomenologi social merupakan pendekatan dalam sosiologi yang mengkaji proses-proses pembentukan pengetahuan social dan kehidupan social. fenomenologi social lebih mendasarkan pada apa yang dialami oleh individu atau perilaku yang secara alami dilakukan oleh manusia dan juga dipahami secara social oleh orang lain dalam satu dunia.
Tentunya mengenai sosiologi di Aceh tidak terlepas dari pengaruh pemikiran-pemikiran bapak-bapak sosiologi seperti Karl Max, Emile Durkhem, Dan Max Weber. Salah satu sosiolog bernama David Newman dan Jodi O’brien membahas beberapa penjelasan mengenai kajian sosiologi: pertama, individu dan masyarakat yang kedua, kontruksi jiwa dan masyarakat dan yang terakhir adalah stuktur social, institusi, dan kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa teori-teori yang telah dipaparkan oleh pakar-pakar sosiologi tampaknya pemikiran-pemikiran mereka dapat memberikan arah yang jelas mengenai sosiologi di Aceh. Sehingga suatu hal yang ingin diperdalam dan ingin di munculkan sosiologi di Aceh adalah pertama, menemukan kembali ruang imajinasi social yang bersifat ke-Aceh-an. Kedua, menemukan kembali ruang yang aktif dan progresif dalam bidang ruang kesadaran social masyarakat Aceh. Dan yang ketiga adalah perlu dicari bagaimana format kebatinan masyarakat Aceh yang kemudian dapat memberikan pengaruh pada dua ruang sebelumnya. Jadi ketiga hal ini lah yang dapat membangkitkan kajian sosiologi Aceh.