Kekekalan blockchain mempersulit institusi korup untuk mengubah catatan pada buku besar terdistribusi

in indonesia •  last year 

corrupt-g769ffb082_640.png

Blockchain adalah teknologi ledger terdistribusi yang mencatat transaksi sedemikian rupa sehingga sulit atau tidak mungkin diubah, diretas, atau dicurangi. Setiap blok di blockchain berisi hash kriptografi dari blok sebelumnya, serta stempel waktu dan data transaksi. Ini membuatnya sangat sulit untuk mengubah blok apa pun dalam rantai tanpa juga mengubah semua blok berikutnya, yang akan membutuhkan mayoritas node jaringan untuk menyetujui perubahan tersebut.

Dalam kasus institusi korup yang mencoba mengubah catatan transaksi keuangan di blockchain, ini akan mengharuskan mereka untuk mendapatkan kendali atas mayoritas node jaringan. Ini adalah tugas yang sangat sulit, karena jaringan blockchain biasanya tersebar di seluruh dunia dan terus dipantau oleh sejumlah besar pengguna.

Bahkan jika institusi yang korup dapat menguasai sebagian besar node jaringan, perubahannya masih akan segera terdeteksi oleh jaringan dan ditolak. Ini karena setiap blok di blockchain berisi hash dari blok sebelumnya, sehingga setiap perubahan pada blok akan membatalkan hash dari blok sebelumnya dan semua blok berikutnya.

Akibatnya, sangat sulit bagi institusi yang korup untuk menutupi jejaknya atau menipu publik saat menggunakan teknologi blockchain. Setiap upaya untuk mengubah atau memanipulasi data pada blockchain akan segera terdeteksi dan ditolak, sehingga sangat sulit untuk menghindari penipuan atau aktivitas ilegal lainnya.

Berikut adalah beberapa detail tambahan tentang bagaimana kekekalan blockchain mempersulit institusi yang korup untuk mengubah catatan:

  • Kriptografi: Setiap blok di blockchain ditandatangani secara kriptografis, yang berarti dapat diverifikasi keasliannya. Ini membuatnya sangat sulit untuk memalsukan atau mengubah blok tanpa terdeteksi.
  • Buku besar terdistribusi: Blockchain adalah buku besar terdistribusi, yang artinya tidak disimpan di satu server. Sebaliknya, itu disimpan di banyak komputer di seluruh jaringan. Hal ini membuat sangat sulit bagi satu entitas mana pun untuk mengontrol atau memanipulasi data di blockchain.
  • Transparansi: Blockchain bersifat transparan, artinya siapa pun dapat melihat transaksi yang telah dicatat di dalamnya. Hal ini sangat menyulitkan lembaga koruptor untuk menyembunyikan aktivitasnya dari publik.

Secara keseluruhan, kekekalan blockchain menjadikannya teknologi yang sangat aman dan transparan yang dapat digunakan untuk mencegah penipuan dan aktivitas ilegal lainnya. Ini menjadikannya alat yang berharga untuk pemerintah dan lembaga yang ingin meningkatkan keamanan dan akuntabilitas mereka.

Gambar dari: https://pixabay.com/id/vectors/korup-kesalahan-masalah-stempel-147974/

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Upvoted! Thank you for supporting witness @jswit.