Sahabat Steemian, di mana pun anda berada; semoga selalu baik dan sehat, serta tak kurang dari apa pun juga.
Saya @mpugondrong akan mencoba menyampaikan gerak keativitas mahasiswa Universitas Andalas Padang dalam sebuah event; Tribute to Wisran, seminar Tokoh, Karya dan Spirit Teater Indonesia dari Sumatera Barat, dengan tajuk ‘Festival Nasional Wisran Hadi’
Wisran Hadi: Image by Google
FESTIVAL NASIONAL WISRAN HADI:
Teater Langkah FIB Unand sengaja menggelar pertunjukan teater yang diangkat dari karya-karya Wisran Hadi oleh beberapa grup Teater Mahasiswa Indonesia di panggung terbuka ‘Medan nan Balinduang’. Event ini disebut dengan Festival Nasional Wisran Hadi
Para penampil dalam Festival ini antara lain, adalah grup: Teater Langkah (Universitas Andalas), Teater Basurek (Universitas Bengkulu), Teater Batra (Universitas Riau), Teater ISI Padangpanjang, Teater Nol (Universitas Syiah Kuala) Banda Aceh, Teater Tirai (STIK-P Medan) Sumatera Utara, dan Teater UI (Universitas Indonesia) Jakarta.
Meski Festival yang berlangsung dari tanggal 23 – 29 April ini telah berakhir, tapi saya akan mencoba untuk menyampaikan sekelumit wacana tentang Wisran Hadi. Tulisan ini merupakan intisari dari bahan seminar yang kebetulan saya sendiri adalah salah seorang dari pembicaranya.
image by teater langkah
Kampus dan Grup Teater:
Bersyukurlah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas -- yang dulunya Fakultas Sastra – karena di fakultas ini pernah ada seorang ‘Wisran Hadi’, tokoh yang hinggap dan berjejak.
Sebagai ‘dosen luar biasa’ dia mampu mengembangkan kurikulum matakuliah ‘Kajian Drama Indonesia’ berdasarkan dialektika pemikiran yang kemudian berhasil diaplikasikannya lewat apressiasi yang luar biasa.
Teater Langkah adalah grup teater mahasiswa yang terlahir dari matakuliah Kajian Drama Indonesia, untuk sebuah tujuan; bagaimana agar mahasiswa dapat menikmati proses dari sebuah pengalaman empirik.
Latihan dan kreatifitas untuk menggarap naskah disiapkan dengan design yang rapi hingga sampai ke wilayah produksi dalam pertunjukan teater. Berdasarkan capaian konsep dan pengalaman pertunjukan, akhirnya terciptalah event yang berkelanjutan oleh grup ini yang diberi tajuk ‘Pertemuan Teater Mahasiswa’ mulai dari tahun 1989.
Wisran Hadi, dengan edukasi kreatif yang ia jalankan – selain materi perkuliahan – termasuk ekstra kurikuler juga amat berterima dengan mahasiswa. Kegiatan ini pun kemudian berubah spirit kreativitas yang amat berpengaruh pada proses kegiatan Teater Langkah.
Dosen dan juga Tokoh Nasional Teater Indonesia ini pun pernah pula menjadi Pembina Teater Langkah. Bangunan komunikasi antara dosen dan mahasiswa di kelas pun semakin komplit dengan adanya proses komunikasi kreatif melalui produksi karya.
image by teater langkah
Membicarakan Wisran Hadi:
Sebagai salah seorang yang bersentuhan langsung dengan Wisran Hadi di ruang kelas sebagai mahasiswa, saya juga terlibat penuh dalam proses kreatif di Teater Langkah. Selain itu saya juga merupakan mitra berpikir beliau dalam hal metode dan kurikulum pendidikan ketika menjadi Pendidik di INS Kayutanam.
Di Grup Bumi Teater yang dipimpinnya pun, terkadang saya menjadi aktor atau Stage Manager panggung. Semua itu membuat hati saya berdebar-debar ketika menuliskan beberapa bagian dari perjalanan dan pengalaman kreatif untuk pembicaraan ini.
Saking banyaknya ranting, cabang, dahan, dan akar, dari pohon kehidupan yang pernah disampaikannya dalam suasana dialogis perihal sikap, spirit, semangat, dan juga termasuk di kejujuran kreatif; sepertinya tak cukup waktu dan kertas disiapkan untuk itu.
Makanya, abstraksi tentang itu semualah yang barangkali bisa saya paparkan dengan cara yang amat sederhana.
Irman Syah, image by teater langkah
Kehidupan dan Kesenian:
Membicarakan kehidupan seorang tokoh dan kerja kesenian yang dilakukannya akan membuka cakrawala kita dalam memahami karya yang ia tuliskan. Manusia adalah kreator yang menghasilkan karya dan di dalamnya membentang pandangan hidup melalui kesenian.
Untuk mengerucutkan persoalan ini, saya akan mengelompokkan materi pembicaraan pada dua sisi berdasarkan dua pandangan dasar lewat manusianya, yakni; kehidupan dan kerja kesenian. Dengan begitu, Wisran Hadi sebagai tokoh teater akan dapat disigi secara tepat.
image by teater langkah fib unand
Kehidupan:
Hidup telah mengajarkan jalannya sendiri-sendiri bagi manusia. Wisran Hadi, sebagai orang Minangkabau yang terlahir dari keluarga agamis serta dengan lingkungan masyarakat yang kuat adat dan tradisinya itu kemudian pergi menimba ilmu pengetahuan kesenian (rupa) di rantau orang.
Setelah kembali ke kampung halaman Wisran berusaha menemukan pola penggarapan karya atas konsepnya yang original dan bertitik tolak dari sintesa pemikiran yang tengah berkecamuk dalam kepalanya. Semua itu didedahkannya dalam melihat mitos; baik legenda, tambo, atau pun folklore.
Bicara kehidupan tentu saja tidak bisa terlepas dari laku manusianya. Ketika lakuan tersebut memuluskan tujuan hidup, tentu ini akan menghasilkan bentuk dan makna dari bangunan kerja yang diinginkan.
Dan Wisran hadi telah memilih kesenian sebagai media artistiknya dalam usaha untuk mencapai tujuan hidup itu sendiri. Dialektika secara empirik yang dialaminya adalah modal yang luar biasa ketika menghadirkan konsep atas karya-karyanya.
Sikap untuk tetap berkarya dan memilih tinggal di daerah adalah suatu yang dipujikan. Wisran Hadi muncul secara nasional dan bahkan di luar Indonesia. Hal ini semakin membuktikan ketokohannya dalam menjalani kehidupan.
Landasan estetika yang ia pegang tentu jauh beda dengan landasan estetika para tokoh Teater Nasional Indonesia lainnya, baik itu; Rendra, Arifin C Noer, Putu Wijaya dan lainnya karena mereka semua mendapatkan semua itu dengan proses dan berkarya di Jakarta.
image by teater langkah fib unand
Kesenian:
Memang tak bisa ditawar-tawar, bicara kesenian tentulah bicara karya. Bicara karya akan mengarah pada ‘horison harapan’ yang dimiliki senimannya, dan itu tertuang dalam karya yang dihasilkan.
Ada hal menarik ketika simpul ini dijadikan cara untuk melihat penggarapan teater yang dilakukan oleh Wisran Hadi, baik di sisi penciptaan karya mau pun konsep yang disiapkan untuk pertunjukan teater. Wisran Hadi menyebutnya ‘Teater Demokratik’, sementara Roedjito menyebutnya, Wisran Hadi melukis di atas panggung.
Dalam penulisan naskah drama, Wisran telah membayangkan hasil yang akan tercipta (bentuk jadinya) atas karya yang disiapkannya. Selain dialektika yang menghasilkan wacana karya, dia juga telah terlebih dahulu membayangkan bentuk jadinya karya itu.
Barangkali inilah salah satu perbedaan antara Wisran Hadi dengan tokoh teater lainnya dalam menciptakan naskah drama di Indonesia. Wisran Hadi memiliki ‘mata-rupa’ terhadap naskan yang dia tuliskan.
Jadi, teks yang mengalir dalam alur dan penceritaan akan saling bertegur sapa dengan setting panggung yang memang telah ada gambarannya terlebih dahulu. Memiliki dasar senirupa dalam penulisan naskah drama memang dapat diasumsikan sebagai jalan yang mempermudah terciptanya karya.
image by google
WISRAN HADI:.
Wisran Hadi adalah sastrawan/budayawan Indonesia yang pada mulanya banyak melukis kemudian menjadi penulis berbagai gendre karya sastra. Lahir dan dibesarkan di ranah Minang, Sumatera Barat.
Tamat ASRI Jogjakarta 1969. Tahun 1977 mewakili Indonesia dalam International Writing Program di Iowa Univesity, Iowa USA selama 4 bulan dan tahun 1978 melakukan observasi teater modern Amerika Serikat di New York.
Tahun 1987 kembali melakukan observasi teater modern Amerika dan Jepang. Tahun 1991 dan tahun 2000 mendapat penghargaan sebagai Sastrawan Terbaik Indonesia oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Tahun 2000, Wisran Hadi mendapat penghargaan South East Asia (SEA) Write Award, tahun 2003 mendapat Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia. Dua kali mendapat Anugerah Penghargaan (1976 dan 2005) sebagai seniman teladan dan budayawan Indonesia oleh Pemerintah Kota Padang Sumatera Barat.
image by google
Selain melukis dan mengajar di Perguruan Tinggi (Universitas Andalas dan Akademi Seni Kebangsaan Malaysia), dia juga banyak memberikan makalah pada berbagai seminar baik di Indonesia maupun Malaysia.
Wisran Hadi menulis novel, cerpen dan naskah drama Indonesia. 15 buah Naskah dramanya menang dalam lomba penulisan naskah drama Indonesia yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta semenjak 1976 – 1985.
13 karya dramanya yang lain diterbitkan oleh Proyek Pengadaan Buku-buku Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Jakarta. 7 karya dramanya telah difilmkan oleh TVRI Palembang, TVRI Padang dan TVRI Jakarta. Wisran Hadi meninggal 28 Juni 2011 di Padang.
image by google
Sumber Tulisan:
- Irman Syah, bahan Seminar Festival Nasional Wisran Hadi, Teater Langkah Fib Unand
- Booklet acara Festival Nasional Wisran Hadi, Teater Langkah Fib Universitas Andalas.
- wisranhadi.wordpress.com
Salam KSI:
Irman Syah || @mpugondrong
Beliau seangkatan Gerson Poyk dan Budi Dharma jika dilihat dari biodatanya sekilas
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih respon aktifnya @ferryfansuri..
Iya, benar. Tapi, Wisran adalah seniman lintas genre dan kuat. Selain sebagai dosen tamu di universitas beliau merupakan guru bagi seniman sesudahnya di Sumatera Barat.
Salam KSI:
Irman Syah || @mpugondrong
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Padang memang selalu menjadi lumbung seniman dan sastrawan sejak dulu hingga kini
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Itu dulu @ferryfansuri. Sekarang tidak terlalu begitu. Sesungguhny di tiap daerah adalah lumbung seniman, Fer.. Tinggal bagaimana spirit nya dibangkitkan.
Salam @mpugondrong
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pusat2 kesenian masih mengacu kota besar macam Jakarta dan Jogja, sebagai acuan dan jujugan para seniman dan satsrawan eksis berkarya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sekarang tidak lagi terlalu begitu. Mengamati perkembangan seni (non industri) kini lebih bergejolak di daerah-daerah di banding Jakarta.
Kalau Jogja memang sudah dari lama.. Dia memang sebagai kota proses. Tapi, soal nyari duitnya tetap Jakarta.
Artinya, gejolak daerah tentang aktivitas berkesenian masih patut dipujikan
Jakarta bisa saja tidak ada apa-apanya. hehe
Salam @mpugondrong
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Keren bapak.....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih @zulhijasri.
Lagi di acara puisi Padangpanjang kah?
Salam @mpugondrong
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit