GARIS KERETAKAN PERKAWINAN

Fred: sudah kau ambil cucianku?
Ingrid: (dengan nada mengejek) "sudah sudah kau ambil cucianku."Ambik sendiri cucianmu itu.Kau pikir aku pembantumu?
Fred: bukan.kalau kau pembantu,mestinya kau tahu bagaimana mencuci.
Bila saja percakapan itu berlansung dalam tayangan komedi situasi,berangkali lucu juga.Tetapi,percakapan yang sangat menyakitkan ini berlansung antara pasangan suami istri yang (mungkin tidak mengherankan) bisa jadi akan bercerai dalam waktu lima tahun kemudian.percakapan mereka berlansung di sebuah laboratorium yang dipimpin oleh John Gottman,seorang ahli psikologi dark University of Washington yang barangkali telah melakukan analisis paling mendetil tentang perekat emosional yang mengikat pasangan dan " karat-karat yang dapat menghancurkan perkawinan.dalam laboratoriumnya,percakapan pasangan suami istri itu direkam dengan video dan kemudian dijadikan sebagai subjek mikroanalisis selama berjam-jam yang di rancang untuk mengungkapkan adanya arus-arus emosi yang tak muncul ke permukaan.pemetaan garis-garis keretakan yang barangkali menyebabkan bercerainya suatu pasangan merupakan bukti menyakinkan betapa pentingnya peran kecerdasan emosional demi kelanggengan perkawinan.
Selama dua puluh lima tahun terakhir ini,Gottman telah menyelidiki turun naiknya pola hubungan perkawinan lebih dari dua ratus pasangan,beberapa baru menikah,yang lain telah menikah selama berpuluh-puluh tahun.Gottman telah memetakan ekologi emosi perkawinan dengan ketelitian sedemikian rupa sehingga,dalam salah satu studi,ia mampu meramalkan pasangan-pasangan mana di laboratoriumnya (seperti Fred dan Ingrid,yang percakapannya soal mengambil cucian tadi begitu tajam) akan bercerai dalam waktu tiga tahun dengan kekuatan 94 persen,ketelitian yang belum pernah terdengar dalam studi-studi tentang perkawinan.
Sekian ceritaku hari ini