Jangan Senyum, Kamu Manis, Berat

in indonesia •  7 years ago 

IMG-20180223-WA0022.jpg
Apa yang harus kulakukan bila harus berhadapan dengan costumer service yang teramat manis seperti kamu? Jelas aku tak berani menatap. Bukan, bukan karena aku jatuh cinta. Tidak. Tapi dengan senyummu itu, kamu mampu membuatku nyaman kala berurusan denganmu.

Kamu, dengan senyummu itu mampu membuat siapa saja nyaman, kau mampu menciptakan simbiosis mutualisme, sesuatu yang sudah terlalu lama tidak kutemukan di kantor pemerintah, bahkan di penjual cendol sekalipun. Ah, pedagang kecil itu, walau nasibnya tragis, tapi tak bisa senyum ketika melayani pelanggan. Bila kuingat, hatiku sakit, sehingga aku kerap malas belanja di pasar, kalau tidak ditemani istriku.

Hari ini lain, aku menemukan senyum yang telah lama hilang dari penyedia layanan. Kau dan teman-teman kamu beda. Mampu senyum dengan tulus --setelah itulah yang kusimpulkan-- kala berhadapan dengan kami, para pelanggan jasa yang disediakan oleh perusahaan tempat kamu bekerja.

Namun, bila saja yang berhadapan denganmu adalah para joblo atau dianya yang sedang putus cinta, dengan senyummu yang teramat manis itu, aku berkeyakinan bila jiwa mereka akan meronta. Mereka akan galau dan tergila-gila dengan senyummu yang teramat manis itu.

Aku tidak tahu namamu. Entah ada kau sebutkan namamu kala pertama aku duduk di depanmu. Tapi itu tak penting. Dengan senyummu itu, setidaknya aku harus menunduk. Bukan, aku tidak membencimu. Tapi aku hanya menjaga pandangan. Kamu kan bukan muhrim. Untuk itu tidak boleh lupa sang lekat-lekat.

Aku harus sampaikan bahwa caramu memperlakukan kami sebagai pelanggan, sudah luar biasa. Sialnya satpam di pintu masuk, belum mampu ramah seperti kamu. Dia menampakkan wajah sok wibawa itu. Dia pikir aku takut sama dia. Tidak tahu dia, bila aku lelaki yang sudah 10 kali ditabrak babi kala masih lajang dulu. Untung tidak kutum mukanya itu. Palak kali aku.

Hehehe, sudahlah, senyummu memang manis. Itu pertanda kau telah selesai dengan dirimu. Kau bekerja sangat profesional. Urusanku begitu mudah selesai. Sudah, jangan senyum lagi ya. Berat, aku tak sanggup. Berat badanku 95 kg. Berat untuk bangun dari tempat duduk bergabus.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Yang bju puti diblakang sangar x bah,,, hheeheh

Hehehehe. Jepretan foto tidak bisa menjadi rujukan. Hehehe.

Tp fakta yg tak terbantahkan,,, hahaha

Han abeh2 Dilan, haha

Dilan effect. Ringan dan segar.

Alamat nah

Alamat GraPARI mantong bak sot.

Aduuh. Tergoda saya bang.. 😍😍

Hahahahaha.

Muhajiiirrrr hahahhahahaha.... Nggak kuat ketawa lagi... Hahahahaa

Hehehehe. Mbak @mariska.lubis, lagi kena Dilan syndrom.

Jaga mata bg @muhajir.juli hehe

Itulah, makanya saya menunduk terus.

Maklum istrinya gak pakek steemit hahaha ngakak.jpg

bruakakakakkaka

That neuteumei ek I tangen :D