Dalam sehari berapa kali Anda berbual? Percayalah Anda bila tanpa kebohongan maka hidup akan datar-datar saja, tanpa ceritera yang mengharu biru, tanpa kisah yang heroik. Bahkan tanpa kebohongan malapetaka takkan pernah terjadi, demikian juga sebaliknya, sebuah perdamaian akan terjadi bila unsur kebohongan diselipkan di antaranya.
Menurut Wikipedia, bohong adalah pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan pendengar percaya. Menurut KBBI Online, bo·hong a 1 tidak sesuai dengan hal (keadaan dan sebagainya) yang sebenarnya; dusta: kabar itu -- belaka; ia berkata --; 2 cak bukan yang sebenarnya; palsu (biasanya mengenai permainan): uang --; lotre --;
Dalam website KBBI.co.id: bo·hong a 1 tidak sesuai dng hal (keadaan dsb) yg sebenarnya; dusta: kabar itu -- belaka; ia berkata --; 2 cak bukan yg sebenarnya; palsu
Ya, berbagai kutipan di atas adalah definisi bohong menurut kamus, dan itu tidak salah, secara harfiah bohong adalah ketiadaan kebenaran, sesuatu yang ditambah-tambah. Akan tetapi bohong tidak selamanya akan berfungsi sebagai sesuatu yang membawa dampak negatif. Tidak sedikit bohong (kebohongan) telah terbukti membawa dampak positif.
Saya ajukan sebuah pertanyaan: Bagi kamu yang pacaran, kenapa pacar kamu memberikan kesempatan untuk kamu gerayangi tubuhnya, bahkan ada yang sampai bablas hingga menimbulkan prahara? Jelas, karena kamu sukses membuat kebohongan besar bahwa dialah yang terbaik, padahal apa yang kamu sampaikan tidak lebih hanya sekedar rayuan palsu hanya demi memuluskan misi syahwat ilegal.
Atau gini, ketika engkau menyukai seseorang, engkau akan memuji dengan segenap daya upaya. Bahkan tidak jarang orang yang ditaksir akan dipuji melebihi apa yang ada pada dirinya. Kita tentu sering mendengar kalimat: "Wahai Adinda, engkau laksana bulan purnama yang bersinar terang nan lembut di malam sunyi. Engkau adalah mawar di tengah padang pasir berkaktus tebal."
"Duhai Dinda, andaikan ada seribu mawar, maka engkau yang akan dipilih, karena engkau dengan parasmu itu, adalah perlambang keindahan yang sesungguhnya."
Saya tentu tak perlu menjelaskan lagi di mana letak kebohongan dua kalimat di atas. Setiap kita yang waras tentu dapat mengetahuinya dengan mudah, kecuali mereka yang sedang dimabuk asmara.
Dulu ketika kecil, saya kerap dimintai oleh teman sebaya untuk bercerita tentang sesuatu. Biasanya saya akan bercerita tentang sesuatu yang lucu dan mengaitkannya dengan sesuatu yang bisa memancing teman-teman untuk tertawa. Hidup yang sumpek dalam keterbatasan, membuat mereka membutuhkan sesuatu untuk ditertawakan.
Saya melihat fenomena ini ternyata bukan hanya kebiasaan yang saya sengaja, tapi telah menjadi lelaku umum orang-orang yang hidup di masa itu di bawah bayang-bayang perang. Mereka harus mengarang cerita untuk sekedar menyembuhkan luka hati atas ketidakberdayaan melawan kondisi.
Maka cerita bahwa salah satu bangsa di seberang laut bernenek moyang kera sangatlah laku di kalangan bawah. Orang-orang yang bersenjata kerap menceritakan asal usul mereka dari anak turunan Hanoman yang menjadi dewa di India.
Dengan dibumbui kisah jenaka, tentu orang-orang yang mendengar akan terpingkal-pingkal tertawa sembari membayangkan nenek moyang orang seberang laut dahulunya memiliki ekor.
Nah, ketika serdadu masuk kampung, tentu akan diperhatikan betul wajah mereka. Dan itu akan menjadi olokan ketika serdadu sudah pulang. Cerita olok-olok itu tentu sembari mengeluh sakit karena kena tinju atau kena tunjang dengan sepatu Lars buatan Bandung.
Di daerah konflik, kebohongan kerap diciptakannya untuk memenangkan isu dan menghibur diri. Bagi Anda yang melek politik tentu masih ingat tentang selebaran yang ditebar oleh GAM dengan grafis peta Aceh yang dilengkapi dengan gambar tentang fasilitas tempur TNA yang lengkap hingga memiliki kendaraan lapis baja.
Dengan selebaran itu, rakyat Aceh di kampung pedalaman yang sebelumnya sudah down, tiba-tiba bangkit kembali gairahnya untuk menatap masa depan sembari tetap mendukung GAM. Bagi kaum terpelajar, kebohongan yang ditebar oleh GAM itu tidak menarik sama sekali, tapi bagi warga kampung yang buta huruf dan buta rasa, itu menjadi energi baru untuk tetap kokoh berdiri.
Seorang teman pernah bercerita tentang kebohongan besar yang pernah ia lakukan. Dia berhasil menyatukan dua keluarga besar yang pemimpin keduanya berseteru sudah sangat lama. Nyaris tidak ada orang jujur yang berhasil menyatukan sengeketa yang telah terjadi bertahun-tahun. Tapi seorang pembohong itu sukses menjalankan misinya.
Dia dalam menjalani agenda penyatuan, tidaklah berperilaku jujur. Kemarahan si A yang ditujukan kepada si B melalui dirinya, tidak pernah disampaikan. Demikian juga sebagai, yang ia sampaikan hanyalah kebaikan-kebaikan keduanya yang disampaikan secara parsial.
"Si A memang mengakui bahwa Anda adalah orang yang paling teguh dalam memegang sikap. Ia salut kepada Anda yang memiliki tekad baja dalam membangun keluarga hingga telah sukses seperti hati ini."
Pujian-pujian itu sejatinya bukan pokok persoalan, tapi ia sampaikan dan ditambah hanya demi menemukan sesuatu yang telah hilang di hati mereka yaitu cinta.
Tentu tidak mudah, tapi setelah setahun dia membangun komunikasi, akhirnya apa yang diharapkan olehnya menjadi kenyataan. Mereka berdua kembali akur, walau tidak lagi membangun kerjasama bisnis.
Nah, dengan demikian tidak selamanya kebohongan adalah sesuatu yang buruk. Apakah Anda sudah berbohong hari ini?
Saya tdk suka pembohong hahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ayo berbohong asal ada manfaatnya. Hehehe.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Berehhhh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
bereh that
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Gawat that...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Banyak bohong itu dan itu bohong banyak 😀
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit