Bencana dahsyat banjir bandang pada 10 Maret 2011 meluluhlantakkan desa Rantau Panjang Tangse. Warga panik mendengar suara gemuruh dari hutan, sebagian warga berhamburan keluar rumah setelah mengetahui suara itu merupakan terjangan air.
Akibat bencana itu 6 jiwa warga desa Rantau Panjang merenggang nyawa, 128 rumah yang rusak, sejumlah fasilitas publik, rumah ibadah dan jalan juga hancur.
Belum selesai program rekontruksi dan rehabilitasi pasca bencana, 25 Februari 2012 Tangse terjadi bencana lagi banjir kembali menerjang ribuan orang harus mengungsi termasuk warga desa Rantau Rantau Panjang.
Bencana datang lagi di 22 Oktober 2013 gempa berkekuatan 5,6 SR mengguncang Tangse dan Geumpang. Gempa juga merusak fasilitas publik, jalan dan rumah warga Rantau Panjang.
Sampai tahun 2017 kalau hujan deras sampai beberapa hari dipastikan kawasan ini disambangi banjir.
Kini setelah bencana bertubi-tubi menimpa kawasan ini akhirnya Pemda Pidie mengembangkan desa Rantau Panjang Kecamatan Tangse sebagai Desa Tanggap Bencana (Destana) untuk mendukung kesiapsiagaan warga terhadap bencana. Warga pun telah dilatih tentang mitigasi bencana dan bantuan hidup dasar.
Dalam Destana, masyarakat terlibat aktif dalam mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, mengevaluasi, dan mengurangi risiko-risiko bencana yang ada di wilayah mereka, terutama dengan memanfaatkan sumber daya lokal demi menjamin keberkelanjutan.
Demikian informasi dari saya, jika sahabat steemians menyukai postingan saya silahkan upvote, komentari, resteem dan ikuti @mulyadiskm apabila ingin melihat postingan selanjutnya di feed sahabat.
Terimakasih.
Mantap
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit