Assalamualaikum Wr, Wb
Ini merupakan postingan kedua uti yang merupakan newbie atau pendatang baru di steemit. Kali ini, uti bercerita tentang proses seleksi menjadi bagian dari Asian Games 2018 nanti. Bukan pengalaman ya karna kegiatannya belum dimulai.
Semua diawali dari informasi pendaftaran perekrutan relawan untuk agenda ini. Waktu itu kalau tidak salah ingat pendaftaran dibuka pada bulan september dengan mengisi formulir biodata pada website resmi Asian Games 2018. Proses pendaftaran untuk event besar ini benar-benar membuat gempar dan berhasil menarik perhatian kalangan muda, bahkan sempat ada website palsunya. Syukurnya aku mendapat konfirmasi setelah pengisian tersebut melalui email sehingga mengurangi sedikit rasa was-was bahwa info perekrutan itu adalah hoax. Selama 2 bulan tidak ada pemberitahuan apapun mengenai tahapan seleksi ini. Hingga pada bulan November, kembali mendapat email yang berisikan pernyataan selamat dan terpilih mengikuti tahapan tes selanjutnya yaitu psikotes dan interview. Namun tempat dan tanggal belum ditentukan. Yang berarti dapat dilaksanakan kapan saja. Beruntungnya aku sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Jakarta ketika mendapat kabar bahagia ini. Aku mahasiswa Universitas Malikussaleh, Aceh For Your Information.
Pertengahan November aku mendapat kabar lanjutan untuk sesi psikotes yang akan dilaksanakan pada 22 november di tempat yang telah ditentukan. Di email tertera bahwa harus melakukan konfirmasi dihari yang sama setelah menerima email. Dan sedihnya, karena kegiatan yang padat saat itu aku baru melihat email tersebut 3 hari setelah email diterima. Panic attack! Aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini. Maka aku tetap melakukan konfirmasi pada laman yang dimaksud tidak lupa menghubungi pihak penyelenggara melalui email dan menjelaskan alasan terlambat konfirmasi. Saya hanya berfikir tentang kesempatan. Maka seminggu menuju tes saya membuka beberapa latihan psikotes online untuk belajar. Yah namanya juga usaha.
Hingga hari psikotes tiba, pagi itu aku menghubungi dua sosok ibu dan meminta doa untuk kelancaran tes. Hal pertama yang aku lihat ketika tiba di lokasi adalah ratusan pemuda yang siap bertanding. Kebanyakan dari mereka terlihat begitu pintar, rapi, dan rupawan. Bukan hanya mahasiswa yang bersaing disini, dari yang kutangkap melalui cerita mereka, banyak juga karyawan yang bahkan telah mengikuti event serupa lebih dari 2 kali. Maka dengan semangat yang tersisa aku mencoba menyemangati diri sendiri bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini.
Melalui diskusi aku akhirnya mendapat sedikit info bahwa ada sebanyak 36.000 aplikasi yang kemudian diseleksi menjadi 4.000 untuk melalui psikotes dan kemudian dari tahap psikotes dan interview hanya diambil sebanyak 2.000 orang saja untuk menjadi relawan di AG 2018 nanti. Aku sendiri tidak tahu tentang keabsahan informasi ini , karna katanya ia mendapat informasi ini dari sebuah grup yang berisikan para ‘petarung’ Asian games 2018. Jadi aku tak begitu meyakininya waktu itu.
Aku memasuki ruangan ‘tempur’, keyakinanku perlahan memudar ketika menghadapi soal psikotes yang tiap lembarnya meningkat kesulitannya. Aku tidak ingin membahas tentang soal, mengingatnya saja membuatku meringis. Kecuali bagian menggambar yang nantinya mengungkapkan kepribadian. Sesi selanjutnya adalah Forum Group Discussion, beruntung aku pernah beberapa kali melakukan ini. Ketika sesi dimulai, semua diam. Aku tau ini merupakan peluang besar untuk mendapat nilai lebih hahaha maka dari itu aku mengambil tindakan sebagai pengarah dan membuka diskusi (kebiasaan nih kebawa jadi moderator kan). Diskusipun berjalan dengan santai namun berbobot.
Selesai dengan diskusi, satu persatu peserta dipanggil untuk melakukan interview. Mengingat psikotes tadi, kepercayaan diriku jatuh ketitik terendah. Apalagi setelah mendengar bahwa ada peserta yang menguasai 3 bahasa tapi gugur karena hasil psikotesnya yang rendah. Apakabar aku anak fisip haha. Aku senang mendapati anak2 satu grupku adalah anak2 yang mudah bergaul dan ramah. Aku hadir pukul 6.30 by the way, dan baru mendapat jatah interview sekitar pukul 1. Gugup tentu saja, ditambah suhu ruangan yang begitu dingin. Aku mencoba untuk menjadi diri sendiri dan memberikan jawaban-jawaban yang sekiranya menguntungkan untukku. Interviewer nya ramah sekali, Alhamdulillah.
Tinggal menunggu hasil, jika memang belum rezeki ya sudahlah akupun tak banyak berharap mengingat saingan satu grupku saja kebanyakan mahasiswa PTN ‘aduhai’ negeri ini. (Benar, mereka bahkan berangkat dari Jogjakarta, Semarang, Bandung di sore hari dan interview keesokan paginya. Perjuangan mereka tidak main-main).
Daaan seminggu setelahnya aku mendapat undangan untuk mengikuti General Training Volunteer diawal Desember 2017. Awalnya biasa saja, tapi aku mendapati diriku berwajah blank sepanjang perjalanan menuju lokasi latihan hahaha. Selama training berlangsung aku mendapat materi dari trainer-trainer luar biasa diantaranya ada utusan dari Kementrian Pariwisata, salah seorang juri untuk pemilihan Miss Indonesia, dan beberapa lainnya yang tidak kalah keren. Mereka mengatakan bahwa kita akan menjadi bagian dari sejarah. Meskipun agenda ini diadakan 4 tahun sekali, namun terakhir kali Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games itu lebih dari 50 tahun yang lalu. Maka dari itu, ini sebuah kesempatan besar untuk memperkenalkan Indonesia, kesempatan yang besar pula untuk memiliki sebuah cerita membanggakan yang kelak dapat diceritakan pada keluarga kita.
Ini belum berakhir, masih ada latihan lanjutan yang harus dijalani oleh para volunteer hingga bulan Februari nanti. Untuk itu saya mohon doanya untuk kelancaran kegiatan kami.
Last but not least, saya percaya bahwa setiap orang memiliki peluang yang sama besar atas setiap kesempatan. Namun semua kembali pada individu mau atau tidaknya berjuang untuk kesempatan itu.
Terimakasih telah membaca cerita perjalanan saya ^^
mantap lanjutkan, sudah saya vot 😂
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
terimakasih @haryanis
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semangat buk doakan saja yang terbaik
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wah mantap sekali. Pengalaman yg luar biasa. Selamat ya dan semoga dapat berkontribusi di event akbar ini. Next experiencenya di share lagi ya. Aku serius tertarik! Soalnya dulu pingin daftar tapi kadung lupa dan tak sempat. 😂 jdi setidaknya lewat pengalaman nadia bisa turut merasakan semarak jd bagian dari kegiatan ini!😉
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
amin amin terimakasih semangat nya kak @putrianandass. masih ada open recruitment untuk real event agustus nanti dibulan januari keep in touch ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mantaaaap kali uti perjalanan panjang yg menegangkan, ini har ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
iya har rejeki kali. oke uti follow
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit