Ini bukanlah perjalanan biasa, bukan sedang tamasya, tapi perjalanan menjemput Wasiat dari alam.
Ibarat seorang kurir yang mangantar sebuah peti wasiat untuk kebaikan hidup manusia. Wasiat yang terbungkus kain putih, dengan isi secarik kertas, dan goresan emas mengukir kata Aku sedang sakit, aku hancur, dan aku gersang akibat ulah manusia
Itulah pesan sekaligus wasiat dari alam.
Indahnya pohon, warna warni daun menjadi sesuatu yang langka untuk kita temukan. Hutan Aceh rusak akibat ulah tangan manusia yang rakus dengan nafsu jahatnya. Perambahan hutan dan ilegal logging kita temukan dimana mana, dengan berbagai dalih dan alasan pembenaran. Tanpa memperdulikan dampak yang akan terjadi, dampak besar terjadinya bencana ekologis. Hanya untuk kepentingan perut, mereka tega mengeruk gunung, mengeruk sungai, dan mencincang pohon pohon. Sebenarnya mereka tidak sedang merusak alam, tapi sedang menggali kubur untuk dirinya sendiri dan untuk kita.
Bencana banjir, longsor, dan berbagai bentuk bencana lainnya merupakan pesan singkat dari alam untuk kita manusia. Tapi kita tak sadar dan tak mampu membaca pesan itu, yang terus dikirimkan bersama musim dan kondisi iklim bumi. Berapa besar kerugian yang harus ditanggung oleh orang tidak berdosa akibat hantaman bencana ekologis. Berapa jumlah infrastruktur dan fasilitas publik yang rusak, dan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki kondisi itu. Tidak sadar dan kondisi itu belum mampu dijadikan dasar pikir dalam mendesain pembangunan di Aceh.
Air yang berasal dari puluhan sungai, ratusan alur, dan jutaan sumber mata air sebagai sumber kehidupan kita. Tapi apa yang terjadi, bagaimana kualitasnya, dan berapa sisa kuantitasnya, semuanya rusak akibat aktifitas ilegal dalam kawasan daerah aliran sungai.
Air sungai kuning, berlumpur, dan terkontaminasi dengan sejumlah zat berbahaya, saban hari menjadi konsumsi kita. Pencemaran merkuri akibat aktifitas emas ilegal, alat berat mengeruk pasir dan batuan dialiran sungai, dan beragam aktifitas lainnya yang dapat mengancam kesehatan kita. Hak sehat menjadi rebutan bagi masyarakat Aceh. Sulit didapatkan, dan harganya cukup mahal. Padahal dengan kondisi alam dan hutan Aceh yang cukup baik, hak sehat itu mampu diberikan secara gratis kepada kita.
Diamkan Kita? Mari satukan barisan untuk melawan mereka yang telah merusak alam dan merampas hak sehat kita.
Inilah keinginan alam dalam Wasiatnya
menjaga alam adalah tugas kita, makanya koruptor harus dihukum mati...
karena koruptor yang membuat izin untuk merusak alam kita...
^^ mari saling bersilaturrahmi untuk menambah rezeki ^^
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Alam memang perlu di pelihara demi anak cucu kita
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Selama laju Investasi belum memiliki perspektif lingkungan, maka akan sangat sulit kita bendung itu, terlebih Investasi yang diramu dengan kepentingan politik dan golongan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Omin, hek kuengkol kosong diteubit. Kisah bereh soal lingkungan sekalian kampanye cinta alam
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Begot that watee me engkol, bek sampe ro oli, hahaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bereh that go,,,
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
saya sukak postingan ada @nasir83 #steemitaceh
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit