Kopi dan Caraku Menikmatinya #2 : Ngopi Asik di lereng Gunung

in indonesia •  7 years ago 

Holaa Stemians, masih tentang kopi nih. Melanjutkan postingan kemarin, hari ini aku mau berbagi cerita tentang perburuanku demi menikmati secangkir kopi.

Beberapa hari ini cuaca di Semarang sedang dingin-dinginnya, hal ini tidak lain karena kondisi yang terus menerus di guyur hujan. Cuaca yang dingin kayak gini emang paling pas buat mencari sesuatu yang bisa menghangatkan badan. Ada banyak pilihan, mulai dari abang-abang si penjual wedang ronde dan jahe rempah, sampai kedai susu hangat seakan memanggil-manggil buat dikunjungi.

Cuaca dingin ditambah hujan yang awet banget seperti diformalin membuat jalanan sore ini tampak lenggang. Berbeda dengan kebanyakan orang yang lebih memilih bersembunyi dibalik selimut, sore itu aku dan beberapa teman malah berencana untuk ke Bandungan.

Gile lu ndrooo..begitu celetuk salah seorang teman yang aku beritahu tentang rencana yang serba mendadak ini. Bagaimana nggak coba, cuaca dingin-dingin kayak gini aku memilih pergi ke lereng gunung yang notabennya memiliki suhu udara yang sangat dingin.

Yapz Pondok Kopi Umbul Sidomukti, adalah salah satu tempat tujuanku sore itu. Berada di kawasan wisata Umbul Sidomukti Bandungan Kabupaten Semarang, tempat ini menawarkan cara untuk menikmati kopi secara unik. Siapa coba yang mau nolak buat ngopi di lereng gunung sembari menikmati pemandangan alam yang begitu memanjakan mata.

Sidomukti_1.jpg

Gerimis dan cuaca yang begitu dingin tidak menyurutkan langkah kami menuju tempat itu. Sore itu kami adalah anak-anak nekat yang bisa dibilang kurang kerjaan. Demi secangkir kopi rela menempuh jarak panjang.

Sidomukti_2.jpg

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam, kabut tebal menyambut kehadiran kami. Hujan sudah mulai reda, meski begitu dingin tetap saja tidak terhindarkan.
Entah karena hari mulai petang atau karena sedang hujan tempat ini tak seramai biasanya. Atau bisa juga karena hari ini bukan weekend jadi tak terlalu ramai.

Sidomukti_3.jpg

Tanpa basi-basi kami mulai masuk ke dalam, mencari tempat dan memesan kopi. Malam itu kebetulan aku sedang ingin menikmati arabika creamer. Sembari menunggu kopi datang, aku melihat-lihat sekitar. Sudah sepi, hanya tersisa empat meja , salah satunya adalah meja yang aku pesan dengan teman-temanku. Tanpa harus menunggu lama pesanan datang, di tengah cuaca yang kalang kabut seperti ini kopi menjadi pilihan yang pas.

Kopi3.jpg

Di balik kabut tebal kami bersembunyi, menikmati malam yang hangat bersama kopi, yang menemani obrolan panjang kami. Malam kian larut, deretan lampu-lampu kota semakin menjadikan suasana malam ini istimewa. Sayang karena keterbatasan kamera di hp yang aku bawa, aku tidak mengabadikan suasana indah ini. Next time kalo kesini lagi deh.

Pondok Kopi_2.jpg

Source

Gambar ini aku ambil dari internet, hanya sebagai ilustrasi untuk memperjelas suasana Pondok Kopi yang aku kunjungi saat malam hari

Pondok Kopi_1.jpg

Source

Nah kalo ini suasana Pondok Kopi kalo siang hari

Malam kian larut, jarum jam seakan berjalan begitu cepat membawa kami hingga pukul 23.00 WIB. Kopi dan makanan yang kami pesan sudah habis, mata kamipun tak bisa diajak kompromi lagi padahal setelah ini kita masih harus menempuh perjalanan pulang yang lumayan panjang.
Disana aku lihat beberapa petugas sedang bersiap-siap tutup tepat pukul 00.00 WIB. Setelah selesai membayar, kami bergegas menuju mobil dan bersiap pulang dengan membawa cerita kami masing-masing. Kelak inilah yang akan kami kenang sebagai satu dari sekian pengalaman yang tak terlupakan.

Begitulah cerita yang bisa aku bagikan kali ini tentang bagaimana caraku menikmati kopi. Barangkali inilah maksud Tuhan menciptakan kopi, agar kita bisa berkawan dan menikmati secangkir kopi bersama.

Sidomukti_5.jpg

Kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya, karna dihadapan kopi kita semua sama (Pepatah).

Sampai jumpa pada postingan selanjutnya ya...

Foto dian2.jpg

Terima kasih kepada Kurator Indonesia @aiqabrago dan @levycore, Team Kurator OCD Indonesia @mariska.lubis dan @macchiata , serta teman-teman Komunitas Steemit Indonesia atas supportnya.

Logo.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Gileeee lu ndro! wkwkwk
Kopi, teman setia dalam berbagai cuaca, terutama cuaca dingin.

Kalo thai tea teman apa donk @aidasania?hahaha

Thai tea juga teman setia dalam segala kondisi dan cuaca wkwkwk

suka ngopi juga neng ???

Lebih tepatnya penikmat kopi, karena sekarang sudah mulai mengurangi kopi,hehehe

Hahahahah loh kenapa begitu

boyos, hahahaa..
Sekarang perutnya nggak kuat kalo kebanyakan minum kopi.

Hahhaha pasti uda kena lambung

tempatnya menarik kelihatannya... memang harganya mahal nggak ya mbak?

Iya kak asik tempatnya, sebenarnya sih menjual view pemandangan alam. Kalo harganya sih masih terjangkau di kantong kak kisaran Ro.10.000-20.000.

Kopi adalah sumber inspirasi, rasa kopi berbeda disetiap daerah begitu juga dgn steemit yg selalu menyajikan rasa yg berbeda dari para steemian. Mantab postingannya mbak @patriciadian

Terima kasih @coinfarmer.

Sama-sama mbak @paticiadian. Cewek kalo suka kopi cakepnya nambah😀👍

Wah nambah berapa kilo itu, hahhaa

Habis minuum kopi coba aja ditimbang😆

Salam Pecinta Kopi. Visca Barca. 😉

Salam kak @bahagia-arbi, kapan kita ngopi-ngopi sambil nobar

Kita harus atur Jadwalnya krn jarak dan waktu memisahkan kita. Hehe..oke kita akan Nibar sambil ngopi suatu hari, dan setelahnya kita buat Postingan bareng utk Steemit. Keren, kan?

Mantep, semoga bisa terealisasi. Kopi, Barca dan Steemit bisa menjadi sarana untuk menyatukan Steemian.

Mantap tempatnya ya

Iya kak @albertjester, tempatnya dingin asik buat menikmati kopi. Kayak di Starblack Coffee :D

Kalok politik memecahbelah, meja kopi menyatukan.

Thats right, mau yang tua muda cowok cewek semua bisa semakin hangat kalo kopi sudah tersaji di meja ya kak @marxause

Yoi. Kopi

Saya coba menulis komentar dulu biar banyak teman karena masih baru di sini. Sudah saya follow, jangan lupa datang ke blog saya.

Terima kasih @kaoy

bener-bener gile lu ndro. wkwkwkw
tapi tempatnya keren tuh kayanya, ngopi dingin-dingin, yang untung dagang kopinya, ga cukup secangkir soalnya. hehe

hahaha bener-bener gile...iya pinter tuh strategi jualannya di tempat kayak gini. Sudah pasti jadi tempat perburuan bukan hanya pecinta kopi tapi juga pecinta selfie, wkwkkw

Tempat ini semakin hari semakin ramai, apalagi kalo hari minggu. Bagus ada yang mereview di sini sekalian promosi tempat wisata di Semarang @patriciadian