INDONESIA KRISIS KEPEDULIAN

judul ini di kembangkan dari pengalaman penulis sendiri, yang melihat di berbagai daerah di indonesia yang masyarakatnya sudah tidak ada rasa kasih sayang dan kepedulian lagi. kita merasa wajar apabila ketidakpedulian tersebut di lakukan oleh orang-orang yang tinggal di kota-kota besar karena kesibukan kerja dengan jadwal waktu yang padat sehingga untuk saling mengenal pun tidak sempat. tetapi sangat disayangkan, hal ini pun harus terjadi di desa-desa kecil,padahal dalam suatu lingkup desa itu sebenarnya terdiri dari beberapa keturunan yang bisa diartikan mereka adalah saudara yang rapat atau dekat. kita bisa lihat ketidakpedulian itu dari berbagai macam kejahatan yang dilakukan tetangganya seperti perjudian,minum-minuman keras,bahkan yang paling ekstrim kita sangat banyak melihat entah itu orang tua,remaja bahkan anak-anak sekalipun yang merokok di lingkungan sekitar mereka,padahal orang dilingkungan itu adalah orang-orang yang sangat menginginkan kebebasan dan kenyamanan dalam menghirup udara. kita tidak bisa bayangkan bagaimana negara khususnya lingkungan sekitar kita dalam puluhan tahun kedepan jika sikap ini terus-menerus dipertahankan tanpa adanya agen agen yang mendobraknya untuk berubah. saya berpendapat ada bebrerapa faktor penyebab ketidakpedulian ini,di antaranya :

1. tingkat silaturrahmi antara keluarga dalam suatu wilayah mulai hilang
   2.pendidikan yang hanya mengajarkan untuk mencapai menjadi orang yang cerdas dengan mengenyampingkan moralitas dan adab.
   3.keluarga yang tidak memberikan contoh secara langsung sehingga ketidakpedulian itu berlangsung secara berkelanjutan.
   4.lingkungan yang menganggap tetangga itu adalah orang lain yang sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan mereka.

sudi kiranya penulis mengutip kata-kata dari jenderal sudirman yang menyatakan "jika kalian ingin menang,kalian harus kuat, jika kalian ingin kuat, kalian harus bersatu, jika kalian ingin tau bagaimana caranya bersatu, maka hidupkanlah silaturrahmi.
dan hal yang terakhir yang ingin disampaikan adalah jika kita tidak mau dan merasa berat peduli atas namanya kemanusiaan,setidaknya ringankan hati dan pikiran untuk peduli atas nama persaudaraan.