Soal World Cup dan Aki-aki Penikmat Bola

in indonesia •  6 years ago 

Di ajang World Cup 2018 ini saya juga tidak ingin ketinggalan, makanya saya menulis ini biar kayak orang-orang. Tapi saya tidak berbicara tentang strategi negara tertentu atau tebak skor untuk laga tertentu pula, saya hanya ingin menulis tentang apa yang berkembang dan saya saksikan di warung kopi, terutama sekali warung kopi yang ada di kampung saya sendiri. Mungkin, fenomena ini juga ada di warung kopi di kampung Steemian semua.

Perspektif saya, demam World Cup memang selalu membuat pecandu bola ingin menyaksikan sendiri bagaimana pemain atau negara favoritnya bermain. Tak ayal, sebagian dari pecandu ingin bersusah payah begadang hanya untuk melihat pertandingan yang telah dinanti-nanti. Saya maklum, mereka benar-benar pecandu bola.

Tidak jauh berbeda dengan penyedia jasa layanan tontonan World Cup 2018 ini, umumnya warung kopi. Mereka mau merogoh kocek hanya demi menyiapkan peralatan untuk memuaskan nafsu pecandu bola. Mereka harus membeli LED TV ukuran besar atau bahkan membeli infokus, semata-mata hanya untuk para pecandu bola.

Semua orang juga sudah faham, kalau bicara event internasional yang digelar empat tahunan ini memang punya pangsa pasar tersendiri, dan punya daya hipnotis yang jauh berbeda dari laga kulit bundar lainnya. Bahkan, jauh sebelum liga-liga internasional lainnya hadir, event yang diidamkan-idamkan oleh mania bola ini sudah mampu mencuri perhatian lebih. Bayangkan, bahkan ada manusia di event ini mau berjudi hingga usahanya bangkrut.

Lebih aneh lagi, event ini tidak hanya digandrungi oleh pecandu bola saja. Di tempatku, ini acara bahkan dinanti-nanti oleh mania bola abal-abal, yang sebenarnya ia tidak mengerti banyak tentang dunia sepak bola, tapi ia selalu mau menyiapkan waktu untuk menonton pertandingan yang ia sendiri tidak faham. Mungkin ini termasuk aku kurang minat dunia sepak bola.

Masih di kampungku. Biasanya yang selalu ingin menyaksikan pertandingan adalah para kawula muda. Namun, untuk World Cup, sepertinya mampu mencuri perhatian lebih, ini terbukti dari aksi-aksi yang sudah beruban pun rela tidak tidur hanya demi yang namanya piala dunia. Padahal, hari-hari biasa, ini aki-aki jam 10 malam sudah mendengkur pulas di kamarnya.

Kupikir, selalu ada yang lucu dalam semua pertandingan bola, termasuk di ajang piala dunia. Lucunya ada pada komentator yang tampil di televisi. Mereka terasa lebih faham dan lebih mengerti dari para pemain atau pelatih kesebelasan. Ini bagiku sesuatu yang lucu, walau tidak patut ditertawakan. Tapi sekali lagi, kupikir ini amat sangat lucu.

Tentang ini, satu dari aki-aki yang sudah menyaksikan puluhan kali piala dunia, katanya, sejak ia muda, negaraku Indonesia memang selalu pandai berkomentar. Menurutnya ini sudah bukan rahasia lagi, dan dunia sudah faham tentang tabiat buruk ini. Sempat pula ia berpantun dalam menyampaikan ini; “Itali pandai main bola, yang pandai menari itu India, Yahudi pandai buat senjata, Indonesia hanya bicara-bicara”.

Tapi, tentang sepak bola atau apa sajalah, apa benar Indonesia seperti yang aki-aki itu kata?.

Salam-salaman...
@pieasant

Image Credit: 1

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Tak benar itu. Kau ingat penemu Konstruksi Cakar Ayam yang sering jadi ilustrasi materi PIH? Itu penemunya orang Indonesia yang diakui dunia. Manfaat temuannya mungkin saja berdampak lebih besar dari Piala Dunia.

Juga seorang dokter bedah saraf yang mampu membelah saraf otak bayi kembar yang dempet di bagian kepala.

Indonesia juga punya Kanot Bu, @fooart, @bookrak, @marxause, @senja.jingga, @only.home dan tak boleh tertinggal untuk kusebut; Pane and Amroe Band.