Menunggu Hujan Reda. Epesode yang ke #3

in indonesia •  7 years ago 

Sahabat steemians Menuggu Hujan Reda Epesode yang ke #3

Epesode yang ke dua sahabat steemians boleh melihat di Menunggu Hujan Reda. Epesode yang ke #2

image
Source image

Kami berjanji bertemu di depan toko ini. Dia mengatakan akan datang menggunakan baju hijau. Tapi aku perhatikan tidak ada laki-laki yang berbaju hijau. Apa kamu sendiri tadi pernah melihat laki-laki berbaju hijau?" kata perempuan itu setengah berbisik.
"tidak, "jawabnya.
"Tidak? Oo. "

Lalu mereka krmbali terdiam. Sedangkan hujan masih turun. Melemparkan serpihannya ke lutut mereka. Dan orang-orang masih berjejer. Membentuk barisan dengan mulut terdiam. Mereka larut dalam pikiran sendiri-sendiri. Mereka terjebak oleh hujan. Beberapai kali mereka melirik arloji di tangan. Mungkin hujan. Telah membatalkan rencana mereka. Betapa hujan begitu kejam. Menghalangi pertemuan. Pertemuan dengan pacar, relasi, keluarga atau rekan kerja. Ah hujan, mungkin mereka membencimu diam-diam.

Tepat pukul lima hujan mulai reda. Perempuan itu meliht arlojinya.
"pukul lima. Padahal kami berjanji bertemu pukul setengah tiga. Aku tidak tahu apa dia akan datang, "ujar perempuan itu.
Dia tidak menyahut celoteh perempuan itu. Pandangannya tertuju pada orang-orang yang meniggalkan toko. Langkah kaki mereka bergegas. Mungkin menenuhi waktu yang terbuang.

image
Source image

Perempuan itu mengeluarkan telpon genggamnya. Seperti dia gagal menghubungi seseorang. Dia terlihat kesal. Beberapa kali dia coba lagi, tapi juga tidak ada jawaban.
"Busyet, aku dikecewakan. Laki-laki sialan, hp pun tidak di aktifkan. Bagaimana aku bisa menghubunginya.
Kali ini dicobanya lagi. Namun juga tidak ada jawaban. Perempuan itu terlihat sangat kesal.

"jauh-jauh aku datang." kata perempuan itu sambil dia memasukkan telpon genggamnya ke dalam tas lagi.
"ibu duluan ya. Hujan sudah reda. Dia tidak akan datang. Makanya ibu pulang saja." kata ibu lagi.
Dia menatap kepergian perempuan yang dia taksir berusia empat puluhan itu. Dia merasa iba. Dia tahu betapa pedihnya dikecewakan. Tiba-tiba dia kembali teringat ibunya.

"Ibu, engkau di kecewakan ayah. Itulah sebabnya aku dilarang jatuh cinta. Tapi aku telah jatuh cinta Ibu. Cinta buta" dia kembali melirik arloji. Entah memgapa kali ini dia merasa Ibunya benar. Dia tahu orang yang ditunggunya tidak akan datang. Dia kemudian meniggalkan toko itu dengan perasaan kecewa. Lalu terpikir di benaknya untuk menemui laki-laki itu kerumah orang tuanya besok pagi. Tiba-tiba kembali teringat wajah ibunya. Airmatanya jatuh. Sedangkan hujan kembali turun.

image

PicsArt_03-25-01.41.58.gif

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Cerita yang yang menyenangkan tetapi menyedihkan karena pembatasan kehidupan.sangat sangat menyukai postingan anda jaya selalu dalam dunia steemit.

Terimakasih teman atas dukungan dan komntarnya..
Semoga kita semua sukses..

Oh sossuwit😃

Postingan yang bagus saya sangat terharu setelah membacanya.pokoknya bagus.