Sebuah Narasi Singkat Tentang Kegiatan Inisiasi Mahasiswa/i Antropologi Unimal Angkatan 2017
(Foto bersama seluruh kerabat Antropologi Unimal pasca selesainya kegiatan inisiasi)
Jumat di minggu lalu, ditetapkan sebagai hari keberangkatan dari rombongan inisiasi mahasiswa Antropologi Universitas Malikussaleh angkatan 2017 ke dataran tinggi Aceh Tengah. Mendengar tahun yang disebutkan tentu akan timbul pertanyaan. Mengapa mahasiswa baru angkatan 2017 baru diinisiasi sekarang? Ini sudah 2018 dan memasuki pertengahan tahun. Ada banyak hal yang dapat dijadikan sebagai jawaban. Namun dari pada berlarut pada penjelasan yang ujungnya juga hanya akan dianggap alasan. Baiknya memfokuskan diri pada apa yang sudah nyata dan dilakukan. Ya, inisiasi telah telah rampung sejak dua hari lalu. Empat hari sudah dilalui bersama demi menyukseskan acara. Lewat tulisan ini pula aku selaku bagian yang terlibat di dalamnya bermaksud berbagi dan mengukir cerita bahwa di tempat itu, di waktu itu, kita pernah ada di sana. Bersama.
Setelah beragam persiapan dan tantangan yang berhasil dilalui, akhirnya sore itu kami berangkat dengan menaiki tiga bus berukuran sedang. Pemandangan jalan mulanya terlihat biasa. Sekedar barisan rumah, pepohonan, sawah dan sesekali areal pertokoan. Kami memilih akses dari Kota Bireun dengan pertimbangan keamanan. Setelah berbelok di persimpangan Kota Bireun memasuki jalan menuju Takengon. Pemandangan berangsur berubah menjadi deret-deret bernuansa hijau dengan birunya langit sebagai background. Perlahan suhu pun mulai menurun dan menyadarkan diri bahwa kami akan benar-benar memasuki kawasan dataran tinggi Gayo. Wah, exciting feelings seolah memenuhi perasaan masing-masing kami yang berpartisipasi. Terlihat jelas dari kilatan-kilatan semangat di tiap pasang mata yang celingak-celinguk ke luar jendela.
Perjalanan yang berlangsung menyenangkan sekaligus melelahkan ditutup dengan tibanya kami di venue kegiatan pada pukul dua belas malam. Ya, entah mengapa perjalanan pergi ini benar-benar sangat alot hingga memakan waktu hampir sembilan jam lamanya. Namun terbayarkan kala pagi datang dan kami disambut dengan pemandangan menawan yang terbentang tepat di hadapan penginapan selaku lokasi kegiatan. Bukit-bukit dan teduhnya air Lut Tawar saling menyatu dengan awan sebagai latar belakangnya. Belum lagi bentangan sawah padi menguning di kiri kanan dan kolam ikan di belakangnya. Jangan tanya ini di mana. Ini masih di negeriku tercinta. Tepatnya di kawasan Pante Menye, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah.
Adapun yang menjadi tujuan dari kegiatan yang akan kami laksanakan di tempat ini ialah untuk mendidik dan mengenalkan mahasiswa baru yang bergabung dengan jurusan kami, yakni antropologi. Akan dijelaskan pula mengenai keilmuan ini secara umum. Atau simpelnya sharing about what is anthropology and how to be a real anthropologist. Begitulah kira-kira. Selain itu, yang jadi pengisi acara juga beragam. Mulai dari pihak panitia sendiri, beberapa senior maupun alumni, dan seorang dosen hebat yang berkenan hadir mewakili abang-abang kami lainnya, yakni Bang @teukukemalfasya. (Fyi guys, di jurusan kami kalau manggil dosen biasanya pakai sebutan ‘abang’ atau ‘kakak’. Tujuannya agar terkesan lebih dekat dan hangat. Namun dalam beberapa acara khusus dan formal panggilan ‘Pak’ atau ‘Ibu’ tetap digunakan).
(Hari pertama, olahraga pagi sebari menikmati indahnya Danau Lut Tawar, Aceh tengah)
Mulanya hubungan yang terbangun antara adik-adik peserta kegiatan dengan seluruh elemen, seperti kakak panitia, senior, dan alumni terkesan sedikit canggung. Hanya beberapa yang mungkin sudah saling mengenal sebelumnya yang sempat sesekali terlihat menyapa. Selebihnya terasa asing. Begitupun aku selaku mahasiswa tingkat akhir yang sudah tak lagi miliki jadwal mata kuliah. Otomatis sudah sangat jarang ke kampus. Jangankan ketemu mereka, ketemu teman seangkatan saja sudah jarang. Ya jadi maklumlah jika wajah-wajah mereka terasa baru bagiku. Jujur saja first impression ketika ketemu mereka langsung mikir begini "Wah jadi ini toh angkatan 2017" Hahaha..
(Makan kerabat sebagai salah satu tradisi positif pelekat silaturrahmi mahasiswa antropologi)
Tapi tak masalah karena lewat acara ini silaturrahmi tersebut akan terbangun. Mereka yang sebelumnya bukan siapa-siapa kami. Begitupun sebaliknya. Akan memulai babak baru sebagai sesama kerabat pasca kegiatan berakhir. Mereka yang dulunya tak tahu siapa kami, begitupun sebaliknya. Akan menjadi akrab seiring dengan kegiatan berlangsung yang diwujudkan lewat beragam acara luar biasa. Seperti games, materi-materi luar biasa, berbagi bersama, pentas seni, musik senja dan masih banyak lagi.
(Peserta tengah menyusun data hasil penelitian singkat dan turun lapangan untuk dipresentasikan per kelompok di sesi acara berikutnya)
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 04 Mei 2018 hingga 07 Mei 2018 ini diprakarsai oleh tim kepanitiaan yang tersusun atas mahasiswa aktif antropologi angkatan 2015 dan 2016. Meski hanya memakan waktu persiapan yang tak genap dua minggu. Aku dan teman-teman senior maupun kakak alumnus mengaku bangga. Meski tak dapat dipungkiri sempat terjadi pergesekan pendapat, kelemahan di sana sini. Namun, kemampuan untuk menyukseskan acara selama empat hari dengan membawa seratus lebih partisipan dan venue yang jauh. Ditambah lagi persiapan yang hanya dilakukan selama dua pekan sebelumnya. Aku pribadi sangat mengapresiasi. Ini sungguh pencapaian yang luar biasa. Alhamdulillah kini inisiasi di Pante Menye dikenang sebagai salah satu event sukses tanpa cela berarti. Setidaknya begitulah pendapat pribadiku.
(Para alumni yang turut menikmati kebersamaan selama kegiatan inisiasi berlangsung)
Mungkin tak banyak lagi yang dapat kupaparkan terkait isi dari kegiatan yang dilangsungkan di sana. Bagaimanapun hal-hal tersebut sudah menjadi kesepakatan kami bersama untuk disimpan sebagai kisah indah dari proses menyatunya kami dengan mereka. Adik-adik baru kami, kerabat baru kami. Biarlah sejuknya Lut Tawar menjadi saksi atas dikukuhkannya mereka sebagai bagian dari kami. Biarlah dinginnya malam dan subuh dataran tinggi Gayo sebagai pengingat bahwa kami pernah merasakan hangat dan syahdunya malam di tepian danaunya. Biarlah ia tersimpan, terkenang. Menjadi sekotak memori berjudul inisiasi 2017.
(Briefing panitia demi kelancaran acara)
Terakhir yang ingin kuucapkan, selamat datang untuk adik-adikku. Maaf atas keterlambatan kami menyambut kalian dan segelintir kekurangan selama berlangsungnya acara. Di luar itu semua, kami. Kakak dan abang kalian kini sudah membuka lebar kedua tangan kami untuk memeluk kalian. Merangkul dalam bingkai kekeluargaan bersebut kerabat. Dan sepenuhnya menganggap kalian bagian dari kami. Jangan lagi sungkan ataupun segan. Saling menghargai dan menyayangi. Ini saatnya bersama meraih asa di atap yang sama. Antropologi.
(Kerabat baru yang sudah diinisiasi❤)
Sekian dan terima kasih.
Lhokseumawe, 09 Mei 2018
Salam Hangat ❤
@putrianandass
https://discord.gg/pKSGpx
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hemm keren, tetap semangat dan sukses untuk semuanya kedepannya 😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wah terima kasih.. amin doanya😊🙏
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Antropologi memang mampuu
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Asliii!!!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit