santai di warkop di kawasan pinggir Kali
Relawan Jokowi-JK untuk Aceh (JOSULA) ternyata dipimpin oleh orang Papua. Namanya Abdul Halim Bonsapia, namun lebih di kenal dengan nama Ayah Papua. Pada masa Pilpres 2014 jumlah relawan Josula mencapai 8034 orang tersebar di 22 kabupaten/kota di Aceh, tidak termasuk Banda Aceh. Jumlah relawan ini terus meningkat pada saat Pilkada Gubernur 2017, jumlah relawan yang terverifikasi berjumlah 17.387 orang tersebar di 23 kabupaten/ kota Provinsi Aceh.
Deklarasi di Hermer Place saat JK berkunjung ke Aceh 2014
Pada Pilpres 2014 Ayah Papua mendanai sendiri gerakan relawannya tanpa mendapat bantuan apapun dari kualisi partai. Dia menerbitkan satu-satunya tabloid kampanye untuk Jokowi-JK sebanyak 60.000 ribu eksemplar tabloid untuk kebutuhan relawannya di 22 kabupaten/Kota di Aceh.
60.000 eksemplar untuk kampanye Jokowi - JK di 2014
Segala tenaga, uang, dan strategi tercurah untuk menyuarakan Jokowi-JK pada masyarakat Aceh, namun setelah Jokowi-JK terpilih apa yang di dapat oleh Ayah Papua dan teman-teman relawan…mmmm.. hanya NOL besar, jangankan diperhatikan, diundang, atau di sapa, bersalaman saja belum pernah sampai detik ini. (ironis)
Saya ingat apa kata Ayah Papua, “Barangkali bapak Presiden terlalu sibuk mengurusi segala persoalan Negara, dan itu yang kita inginkan, soal bertemu mungkin nanti ada kesempatanya, jangan kita risaukan. Kini Josula semakin banyak jumlah orangnya dan semakin kuat konsep dan strateginya. Semua data base untuk Aceh yang kita buat sejak terpilihnya Pak Jokowi tetap menjadi Base data kita. Dan saya mau base data itu hanya bisa keluar dari laptop kita saat bertemu langsung bapak presiden. “ ujarnya
logo Josula
Josula yang juga berperan aktif dalam pemilu gubernur Aceh di kubu Irwandi-Nova yang juga didanainya sendiri untuk 23 kab/kota ini tetap yakin dan percaya para relawannya akan bertemu langsung dengan Bapak Presiden tanpa ada hambatan seperti saat ini.
Sejauh ini Josula masih setia 100 persen untuk Jokowi-JK, namun rentan akan pembelotan ke kubu yang lain di pilpres mendatang jika tak segera disikapi.
Penulis: Rahmad Sanjaya