Engku. Aku berada bermil-mil jauh daripada engkau. Mengapa kau tak mampu meraba jarak. Jauh adalah umpama yang engkau ciptakan tanpa kau tahu. Kau begitu bisu, membuatku kelu, kaku. Kau sendiri begitu sepi, tapi mengapa tak pernah mengerti. Aku begitu benci sendiri. Tapi malah aku tak sudi orang temani. Laksana manusia gagu tak bisa bicara, aku begitu rapuh. Diberi asa sedikit langsung percaya. Tanpa jaminan pun, dariku bahkan takkan ada denda. Bisa ditebak siapa yang nantinya kecewa.
Engku. Lihatlah sejenak. Ingatkan engkau. Kauku dalam setiap ukiran dari pena. Terus menerus kueja. Tak ada jeda. Kutulis, lalu kueja dan kubaca. Kutulis kembali, kueja lagi dan kubaca ribuan kali. Masih kurang cukupkah?
Engku. Sudah 26 tahun lamanya aku hidup. Lebih dari seperempat abad putaran waktu. Biarlah kali ini kubakar sumbu kuliarkan api. Agar kali ini engkau jadi abu, benar-benar hilang takkan kucari lagi.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!