Yooommaaaaa....ketemu lagi dengan steemian kece yang sudah lama gak ngepost atawa ngapdate apapun di platform ini. Dua bulan berlalu semenjak postingan terakhirku, kini aku kembali untuk mengomentari beberapa hal ini yang kuanggap penting untuk kuluahkan kedalam sebuah tulisan. Tujuan utamanya masih belum bergeser dari apa yang sering kuungkapkan sebelumnya. Yupz, the main reason aku mencoba aktif di platform ini karena ingin tetap menjaga kewarasan diri. Otak yang kerap terselemakkan oleh berbagai macam hal yang berseliweran di kefanaan bumi ini memang harus disterilkan dengan peluahan yang semacam ini. Meluahkan apa yang kita fikirkan tanpa harus berdebat mengencangkan urat leher. Dan menulis di platform kece ini adalah pilihan bijaksana dari bijaknya kebijakan yang kita bijaksanakan.
Membuang sampah memang harus pada tempatnya. Sampah-sampah yang mengisi otak dan berpotensi mengganggu kestabilan hati harus mendapatkan treatmen khusus agar tidak berkembang biak menjadi penyakit yang menghuni tubuh yang semakin hari semakin menua ini. Dan syukur Alhamdulillah, saat ini ada banyak media sosial untuk membuang sampah guna kewarasan diri. Tinggal saja bagaimana kita mampu mengelola semuanya menjadi keren dan tidak menjadi sumber penyakit baru bagi diri sendiri dan orang lain tentunya. Sorry to say, ada banyak orang yang beraktifitas menyampahi sosial media, namun sampah mereka selain ndak bisa didaur ulang justru membuat kita yang melihat postingannya sudah merasakan gejala kontaminasi dari ketololan yang akut dan berkelanjutan.
Namun demikian, ilmu maklum harus diterapkan untuk segala kondisi kegilaan yang ada. Kondisinya memang sudah kadung bangor. Kondisi dimana gila berjama'ah justru menjadi sebuah kewajaran. Apalagi apabila ada legitimasi negara yang menjadi back-up untuk setiap tindak-tanduknya. Gila yang dilegitimasikan adalah pengulangan sejarah usang peradaban manusia. Sejarah dimana para penguasa gila terdahulu terulang kembali untuk menyampahi segumpal otak kita para jelata. Berita yang yang mengabarkan situasi negara dan seisinya ibarat sampah plastik yang tak mampu lekang dari kekekalan kesampahannya. Jangan heran ketika berbagai hal mistis seperti bencana alam terjadi karena bumi pun tak mampu mencerna prilaku sampah para penguasa negara dan penghuninya. ABSURD..hahahaa