Sakit...
Kondisi ini bisa menjadikan anda tidak sehat. Kenapa demikian? Karena dia sakit. Datangnya bisa kapan saja. Waktunya tak berketentuan. Suka-suka dia lah pokoknya. Tentunya ada alasan kenapa dia datang. Alasannya bermacam-macam. Namun kerucut masalahnya adalah bablasnya kita dalam menjaga raga tempat jiwa bernaung. Titipan Allah SWT yang menua setiap detiknya tak kita jaga dengan semestinya. Yah, umur tak bisa disiasati. Dia akan terus bertambah seiring dengan berkurangnya masa aktif kita di dunia. Merayakannya mungkin bisa sedikit menjadi hiburan. Hiburan yang kita butuhkan untuk relaksasi minda dan jiwa dari rutinitas sehari-hari. Yang pasti asupan hiburan bergizi kepada minda dan jiwa ini harus berjalan baik. Mengingat kita senantiasa memeras keduanya dalam konteks menjaga hidup yang semestinya.
Namun tak hanya minda dan jiwa saja yang harus diperhatikan. Raga tempat jiwa bernaung juga harus mendapatkan perlakuan yang sama. Jika tindakan preventif tidak kita lakukan, maka bersiaplah untuk serangan fajar dari gerombolan penyakit. Mereka akan menyerang dari segala penjuru. Tanpa ampun menggerogoti inci demi inci organ tubuh yang kita miliki. Bukan bermaksud untuk menakuti, tapi kini aku merasakannya sendiri. Beratku yang semakin tambun menahun membuat masalah yang tadinya ku-alahkan. Seliweran berita terkait gerombolan bengis itu kuabaikan. Toh, biarpun gemuk aku masih sesekali berolahraga. Makan ku pun masih dalam batas sedikit diatasi wajar..hehe. Hanya hobby ngemilku yang gila. Jajanan serupa mie Aceh, mie ayam, baso dan lainnya, rutin kusantap 2-3 kali seminggu. Belum lagi kacang-kacangan dan jajanan lainnya.
Untung tak dapat ditolak Malang tak dapat diraih. Rutinitas menimbun sampah bermasalah membuatku dalam kacau yang lumayan sekarang. Mulailah timbul gejala-gejala yang tidak enak. Tengkuk kaku dan sakit, lutut sakit di bagian batok dan lipatan belakangnya. Aku sempat panik. Tiba-tiba flu datang menyerang. Batuk mengakibatkan sakit di rongga dada. Beberapa bulan yang lalu aku sempat didiagnosa mengidap darah tinggi. Tensiku 190/100. Aku diminta kontrol rutin. Trauma dengan kejadian itu aku membandel dengan tidak menuruti saran dokter untuk kontrol rutin. Puncaknya kondisiku drop. Lututku memburuk, sudah tidak bisa olah raga. Shalat terpaksa sambil duduk. Aku masih menolak ke Rumah Sakit tatkala flu akut menyerang ku Minggu lalu. Jum'at tanggal 15 Maret aku ke RS Kembangan. Situasinya semakin gak jelas. Aku menyerah. Di ruang check up tensi awalku 200/100. Namun di tensi ulang. Aku mencoba sesantai mungkin. Alhamdulillah dia kembali normal 130. Setelah diberi resep dan kembali, aku meminum beberapa jenis obat-obatan tersebut. Sudah dua hari berlalu setelah minum obat. Kondisiku berangsur membaik. Aku mulai bisa berlari kecil untuk olahraga. Dan kedepannya aku akan menjadikan ini momentum untuk hidup sehat jasmani dan rohani. InshaAllah..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit