Kita sering mengagumi manusia namun gagal dalam mengagumi penciptanya manusia. Menyanjung dan memuji manusia tapi jarang mengagungkan Tuhannya
Terlalu banyak memaku diri pada karya manusia, namun sedikit sekali bertadabbur akan karya Allah yang ditoreh ke seantero bumi
Berapa banyak diantara kita berharap berjumpa dengan tokoh idolanya di dunia, tapi tak siap berjumpa dengan Allah tuannya manusia
Kita girang bukan kepalang diundang berjumpa pejabat tinggi atau orang terkenal, tapi undangan Allah selalu diabaikan tiap saat, dianggap rutinitas tanpa makna
Kita menunggu-nunggu balasan dari kekasih, harap dalam cemas akan canda dan tawanya, bahkan hanya sekedar emotikon tawa sang kekasih mampu melipur lara, namun tak sebegitunya kita dengan Al-Qur'an yang itu surat cinta Sang Pencipta
Kita betah berlama-lama dengan yang fana yang pasti akan kita tinggalkan, tak perhitungan waktu dengan dunia. Tapi mendadak jadi orang yang paling sibuk dan terburu-buru saat shalat, doa, dzikir, dan dakwah, padahal itu untuk hidup seterusnya
Bisa berswafoto bersama artis adalah kebanggan luar biasa, tapi malu dengan bendera yang menghiasi hari-hari Rasulullah saw, bendera tauhid yang kini dianggap lambang radikal
Begitu banyak lagu yang kita dendang tanpa kesulitan, begitu sedikit ayat yang tersisa di dalam dada. Sementara itu sujud di malam hari masih tak mampu tapi bigmatch selalu dinanti tanpa terlewat
Duh, panjang daftar ini. Antara manusia dan Penciptanya, mana yang lebih banyak menghuni hati dan jiwa? Antara dunia dan akhirat, yang mana yang lebih banyak kita perhatikan?
By. Ustaz Felix Siauw