The Spirit of Steemit: Smart Community, Sekilas Cerita Kebersamaan Steemian KSI Banda Aceh

Keterangan: sejumlah steemian KSI Banda Aceh sedang bersama di warung kopi di Banda Aceh / Foto milik @awinyaksteemit

Banda Aceh memang belum bisa disebut sebagai Steemit City, tapi untuk steemian yang bergabung dalam Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Banda Aceh, sudah cukup alasan untuk disebut Smart Community, dan dalam konteks warga yang peduli pada kotanya, ini bagian dari usaha bersama menuju Banda Aceh Smart City, kota yang makin baik bagi warganya, apalagi jika Pemerintah Kota bersedia membuka diri terhadap teknologi blockchain untuk tujuan menjadikan Banda Aceh sebagai kota paling bahagia bagi warga dan pendatang.

Malam ini, sejumlah steemians Banda Aceh berkumpul di Kedai Kopi Polem. Sebuah warung kopi yang dikelola oleh anak muda, dan menjadi salah satu tempat favorit bagi steemian khususnya yang bergabung dalam wadah Komunitas Steemit Indonesia (KSI) Banda Aceh.

Ini bukan kumpul-kumpul pertama, sebab sebelumnya kumpul-kumpul selalu ada. Hanya saja, malam ini lebih ramai dan jadilah lebih meriah. Dasyatnya, disetiap kali berkumpul, selalu saja sangat terasa sausana keakraban dan kebersamaan. Maka terjadilah saling belajar, saling berbagi dan saling mendukung. Dalam setiap pertemuan selalu ada yang mengingatkan untuk menghindari plagiat.

Saya jadi teringat era Nokia dengan slogan "connecting people," dan kami para steemian di Banda Aceh sangat merasakan kesalingterhubungan satu dengan lainnya, tanpa jarak, tanpa sekat. Ini menjelaskan spirit yang ditekankan di Steemit yaitu fokus ke komunitas. Bagi yang punya twitter dan berteman dengan twitter steemit pasti pernah membaca slogan ini: "come for the rewards, stay for the community."

Saya jadi teringat juga kepada Malcolm Foo terkait Banda Aceh Smart City. Dua tahun lalu, sosok yang akrab dengan konsep smart city ini pernah berkata bahwa leadership adalah kunci bagi membawa kota menjadi smart city, dan menurut saya, kunci memujudkan smart community di KSI Banda Aceh ada pada rantai kepemimpinan yang terdistribusi kepada semua warga. Dan, kami di KSI Banda Aceh, merasakan rantai kepemimpinan yang saling menguatkan itu. []