Sumber: foto pribadi (penampakan depan bus), foto diambil dari tempat tidur nomor H3 ke arah depan.
Giant Ibis bus review, type sleeper bus. Kamboja kali ini searching cepat tidak hanya grup-grup backpacker, tapi seluruh pencarian di google dan youtube. Berada di perjalanan tidak menghambat kita untuk menyerah, sekalipun perjalanan tanpa rencana dan hanya datang sebagai pelancong lebih menyenangkan.
Saya akan mudah share cost dengan pelancong lain. Atau mengganti arah tujuan jika ada teman yang memiliki perjalanan lebih menarik. Tapi, sebelum memiliki pengalaman berbeda dari yang Saya gunakan tentu saya sudah harus memiliki gambaran besar mau kemana dan melakukan apa saja.
Sumber: foto pribadi (penampakan belakang bus), foto diambil dari nomor H3 ke arah belakang.
Rencana standar Saya sehari di Malaysia, lanjut Phnompenh siang hari. Keliling sekitaran kota sampai malam menuju bus malam, Giant Ibis bus, untuk tujuan perjalanan menuju Seamreap. Sebelum sampai Phnompenh, saya memesan tiket via web giant untuk perjalanan tanggal 9 januari dan kembali Tanggal 12 januari 2020.
Pemesanan cepat dan etiket muncul saat itu juga. Untuk menjadi perhatian, selesai transaksi etiket tidak muncul diemail. Maka saya screenshot etiket yang keluar di web giant Ibis bus. Berbeda dengan pemesanan bus seperti willer bus untuk perjalanan di jepang, web giant bus masih terbilang sederhana. Tidak ada permintaan pengiriman newlatter, promo-promo atau sekadar berita penawaran menjadi anggota. Tapi, Saya perhatikan Giant Ibis bus masih terbaik dari bus travel lainnya dan dapat dipesan via web.
Sumber: foto pribadi (atas, pengaturan AC)
Kebanyakan warga lokal akan mengarahkan pelancong kepada bus travel lain di agen-agen perjalanan atau driver tuktuk yang sepertinya sudah bekerjasama dengan agen-agen kecil. Inilah manfaat teliti dan seksama, merencanakan jauh-jauh hari agar terhindar dari praktek scam yang sering dikeluhkan.
Saya banyak membaca keluhan scam mulai dari tuktuk sampai bus. Untuk saya pribadi yang aman dari scam tentu saja agak terkejut. Hampir kebanyakan mereka terkena scam karena hanya percaya saat itu saja pada satu orang yang dikenalnya. Ada yang tertipu dengan rekomendasi driver tuktuk karena pelancong diajak ke travel agent yang memberinya bus tua seperti ekonomi dengan perjalanan pagi sampai siang. Mungkin tergiur murah, tapi harapannya datang siang agar malam harinya bisa lanjut ke negara lain tidak terpenuhi. Siang seharusnya sudah keliling Angkor Wat sialnya sampai Seamreap sore menjelang malam. Sisa waktu berapa jam di Seamreap baginya untuk bermain?
Sumber: foto pribadi (atas, colokan listrik)
Saya menggunakan Giant Ibis bus karena mayoritas review merujuk dan memberikan pengalaman yang memuaskan. Walaupun masih yang paling mahal dari bus lain. Saya harus membayar satu kali perjalanan 15usd dengan biaya pembayaran online 1usd jadi 16usd dan untuk pulang pergi saya membayar 32usd. Kalikan dengan kurs saat itu ketika pergi 14.000 rupiah. Ini biaya yang sangat mahal dengan perjalanan kurang lebih enam jam.
Kelebihannya tentu saja saya terhindar dari scam dalam bentuk apapun. Saya tidak harus terseret-seret bujukan driver tuktuk atau agen-agen perjalanan untuk rekomendasi bus yang mereka inginkan. Harganya mungkin setengah dari giant bus tapi saya mungkin harus terlunta-lunta di jalan yang tidak saya ketahui akibat dari lamanya perjalanan. Bus-bus yang menunggu penumpang di jalan, banyak berhenti dan mutar-mutar, tentu ini sesuai dengan harga.
Sumber: foto pribadi (kursi posisi tidur, sleeper bus), tempat tidur dengan sandaran kepala agak naik membentuk siku.
Searching singkat dan dilakukan selama dalam perjalanan ternyata tidak buruk. Selama kita mau membaca dan tidak bosan tentu akan memberikan hasil. Giant Ibis bus juga termasuk on time, ruang tunggu juga nyaman. Bayangan betapa buruknya Kamboja tentu saja menguap. Baik di Phnompenh maupun di Seamreap, kantornya dekat dengan tempat wisata atau night market.
Giant Ibis bus memang membuktikan mahalnya tiket dengan pelayanannya. Front office yang berbahasa inggris sangat fasih, mengijinkan Saya mengubah tanggal pulang dari Tanggal 12 ke Tanggal 11 Januari. Saya mempertimbangkan ingin eksplor phnompenh juga sekembalinya dari seamreap. Etiket baru bahkan mendapatkan print out dan tentu saja ini menyenangkan.
Sumber: screenshot etiket pribadi, setelah pemesanan via web langsung screenshot untuk disave sebagai bukti pembelian.
Giant Ibis bus dengan pilihan sleeper bus tentu menjadi pengalaman baru. Setelah sebelumnya willer bus dengan perjalanan malam, kursi dibuat nyaman untuk tidur. Berbeda dengan sleeper bus mode bertingkat dengan tempat tidur bukan kursi. Bagian kepala naik membentuk siku agar tidak terlalu landai. Tapi, kami memiliki bantal masing-masing. Karena terlalu atas, Saya nyaman tanpa bantal. Bantal Saya gunakan untuk menutupi tas yang Saya gunakan guling. Nomor tempat tidur yang saya pilih di atas dan nomor tiga dari supir. Tidak terlalu depan dan tidak di belakang. Pilihan sejajar dengan supir adalah tempat tidur single, karena Saya melakukan perjalanan sendiri.
Giant Ibis bus memberikan air mineral, kantong plastik untuk sepatu yang saya simpan di bawah kaki. Di atas ada pengaturan AC dan colokan listrik jika mau sambil carger. Ada Wi-Fi dengan meminta password pada kondektur. Ada toilet di belakang. Saya tidak foto toiletnya karena umum seperti toilet bus di Indonesia. Ada selimut juga dan perjalanan malam lampu dimatikan. Sudah otomatis semua penumpang memilih tidur. Pagi jam 5 sampai di terminal seamreap dengan Selamat. Supir tidak ugal-ugalan, menyetir dengan tidak terasa goncangannya tentu menjadi poin penting jika posisi sleeper bus.
Bukankah ini salah satu alternatif menghemat biaya hotel? Dengan kondisi tidur nyenyak tentu jalan-jalan seharian di seamreap tidak mengalami kendala. Entah ini hanya kebetulan tapi pengalaman teman menggunakan bus malam dari agen dengan bus malam lain, is mengalami kehilangan dompet saat sedang tidur lelap. Giant Ibis bus banyak direkomendasikan karena hampir mayoritas pengguna adalah pelancong.
Posted using Partiko Android
Telah kami upvote dan reblog ke ribuan follower yah.. 8-) Trims telah memilih kami sebagai witness dan kurator.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wah keren neh bus... berasa dikamar hotel 😀
Posted using Partiko Android
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hehehe... Kalau pasangan ya bisa ambil yang untuk dua orang samping-sampingan. Kalau dah jalan Dalam bus mati lampu. Ya tar kalau bulan madu ke kamboja aja Ajak istrimu.
Posted using Partiko Android
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit