Indonesia Mendidik : Penyerahan Mandat dan Tanggungjawab #1E

in indonesia •  7 years ago  (edited)

Good Day everyone..!!
Sebagaimana postingan kami sebelumnya, yaitu tentang selembar mandat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita manusia, tidak serta merta Allah membelenggu manusia dengan keberadaan mandat tersebut, juga tidak dalam artian manusia bisa bebas tanpa batas dalam bertindak.


image

source


Manusia bisa memilih mau jadi polisi ataupun perawat, selama profesinya tidak melenceng dari ketauhidannya kepada yang memberi mandat (Allah SWT).

Namun dibalik semua itu tetap ada "ridha Allah" di atas semuanya. Sederhananya saat seorang anak meminta uang kepada ayahnya untuk membeli es krim, ayah berkuasa penuh untuk memberikan atau tidak memberikan uang. Setelah itu, saat anak berlari menuju gerobak disaksikan oleh sang ayah, masih juga beliau punya kuasa untuk bertindak baik itu melihat anaknya sambil tersenyum (merelakan anaknya beli es krim); melihat dengan muka masam ( mengizinkan tapi tidak rela); ataupun langsung melarang agar anaknya tidak mengonsumsi es krim.

Artinya walaupun kita bebas bertindak, tetap tidak akan luput dari kuasanya Allah SWT.

Pada saat manusia lahir, mandat itu dititipkan kepada orangtua masing-masing, orangtua lah yang menjaga mandat dan pemilik aslinya (bayi). Dari kecil bayi dijaga dan dipapah, siang malam orangtua terbangun meski saat bayinya tertidur. Digendong, disusui, diobati saat sakit.

Dari belum bisa apa-apa sampai bisa berbicara; duduk; berdiri; berjalan; hingga berlari. Semua itu membuat ikatan emosional semakin menguat antara orangtua dan anaknya.

Kita tidak sedang menyalahkan eratnya hubungan ini, bahkan ini membuktikan ketulusan orangtua yang teramat sangat. Tanpa sadar, hari demi hari pun berlalu sampai anak tumbuh dewasa, sangking tulus dan sayangnya membuat orangtua lupa bahwa anaknya sekarang sudah tumbuh dewasa, dan masa pengembalian mandat sudah tiba.

"Maa...aku ingin kuliah disini, Yah..aku ingin mengaji,..aku ingin bekerja dan sebagainya." Perlu kita tahu bahwa memberikan kebebasan kepada anak (yang sudah dewasa) bukan berarti kebebasan tanpa batas, ruang diskusi sudah selayaknya dibuka, mengarahkan si anak supaya mempergunakan mandatnya dengan benar mutlak perlu dilakukan oleh orangtua.


image

source


Jangan pula kita lupa, bahwa mandat adalah pemberian Allah yang hanya sementara saja dititipkan kepada orangtua. Maka bimbinglah sang anak sampai batas waktunya pengembalian mandat, setelah itu, tetap arahkan dan jangan jadikan mandat sebagai batas akhir berlakunya bimbingan.

Selayaknya orangtua yang bertanggungjawab terhadap anak-anaknya, mereka pun demikian, mereka tidak boleh semena-mena melakukan apapun dengan mengeliminir peran orangtua. Penyerahan mandat bukan berarti melepaskan semua ikatan tanggungjawab, melainkan proses terbukanya gerbang musyawarah antara orangtua dan anaknya.

Masih ingatkan cerita tentang sekumpulan gajah yang mati di pusat pelatihan binatang di Thailand? Hampir seluruh hewan berhasil diselamatkan saat kandangnya terbakar, hanya gajah saja yang tidak bisa diselamatkan. Ternyata kematian ini bukan karena kesalahan prosedur, karena semua pintu kandang sudah dibuka oleh petugas agar semua hewan bisa melarikan diri dari kobaran api.

Tapi apa yang terjadi dengan gajah? Pintu kandang sudah dibuka lebar-lebar, tapi tidak ada gajah yang lari karena di kakinya ada seutas tali yg diikatkan ke tiang, padahal tali tersebut sudah dilepaskan dari tiangnya, hanya di kakinya saja yang masih terikat.

Ini terjadi karena sejak kecil gajah-gajah ini terikat dengan tali, yang pada waktu itu ujungnya selalu terikat ke tiang, ataupun dipegang oleh pelatihnya saat dibawa ke hutan. Tali ini membuat gajah kecil tidak bisa pergi kemanapun tanpa pelatihnya, bahkan tumbuh besar pun tetap saja mereka merasa tidak bisa lari dengan tali di kakinya.


Disini kita bisa mengambil hikmah bahwa keadaan kita sekarang tidak terlepaa dari peran orangtua dalam mendidik, seperti cerita gajah di atas yang tidak bisa menggunakan mandatnya sendiri untuk berlari, dan akhirnya mati.



Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Luar biasa.
Seiring pertumbuhan hidup dari kecil hingga dewasa. Yang namanya orang tua jangan pernah kita nafikan sebagai rujukan hidup kita.

Hehehe..kali nyoe han ek ibedeh sagai upvote..ka meuikat bak gaki sang

Wloupun na urg cruk dilikot ngen kaye. Pu Talo kapai bak aki