Mengenal Kampung Adat Situs Mbukubani di Kodi Pulau Sumba

in indonesia •  7 years ago 

Mbukubani 1, rdk.jpg
Bukit itu tidak terlalu besar, tapi juga tidak tergolong kecil. Sedang-sedang saja. Beraneka pohon dan tumbuhan mengitarinya. Diantaranya adalah kelapa, pandan, beringin, kadimbul, manera, nangka, jeruk, mangga, pisang, bambu, sirih, kapok, dan masih banyak lagi pepohonan lainnya. Meski tanaman-tanaman tersebut tumbuh tidak cukup beraturan, namun telah membuat bukit itu tampak seperti habitat hutan yang cukup lebat dan hijau. Udara di bukit itu pun tampak segar.
Di tengah-tengah bukit itulah berdiri kokoh sebuah Parona. Ini istilah dalam bahasa ibu masyarakat di wilayah suku Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang tidak lain adalah sebutan untuk nama Kampung Adat. Orang luar Sumba, terutama para wisatawan menyebutnya Desa Adat atau Dusun Adat.
Parona tersebut bernama Mbukubani. Di dalam parona ini berdiri kokoh pula rumah-rumah adat. Model konstruksinya adalah rumah panggung dan atapnya berjoglo atau mempunyai menara yang tinggi. Material utama bangunannya adalah kayu, bambu, tali hutan dan penutup atapnya adalah alang-alang kering. Konstruksi rumah adat ini sangat kuat dan tahan terhadap guncangan gempa dan angin.
Mbukubani 2,rdk1.JPG
Di tengah-tengah Mbukubani ini ada pelataran yang disebut Notor. Bentuknya persegi panjang. Notor ini dikelilingi oleh tumpukan batu-batu karang yang ditata secara rapih. Di atas tumpukan batu-batu karang ini tampak lempengan-lempengan batu megalit persegi yang cukup tebal dan lebar. Usia batu-batu megalit ini sudah tua, ratusan tahun. Di sinilah para leluhur pertama warga Mbukubani dikuburkan. Para leluhur ini, mereka sebut sebagai Marapu.
Notor tersebut berfungsi sebagai pelataran tempat persembahan atau sembahyang adat. Notor tersebut juga berfungsi sebagai tempat musyawarah adat. Disamping itu, Notor itu juga mempunyai fungsi sebagai tempat pelaksanaan pesta adat besar seperti habatang (pesta babi) dan woleka (pesta kerbau), sebagai ucapan syukur pertanda kesuksesan atau kemakmuran, yang wajib diikuti oleh seluruh warga Parona.
Notor tersebut dikelilingi oleh empat buah rumah adat utama secara berhadapan. Empat rumah adat ini melambangkan struktur sosial warga dan kekuasaan dalam parona tersebut. Rumah adat yang lain dibangun di belakang empat rumah adat tadi, tapi masih dalam lingkungan parona.
Mbukubani, sebagaimana juga Parona umumnya di wilayah suku Kodi, bukanlah tempat domisili. Tapi sebagai lambang adat-istiadat, kebudayaan dan religiusitas masyarakat adat di wilayah itu. Parona dipercaya sebagai dunia Marapu, religi asli masyarakat Sumba. Marapu adalah suatu aliran kepercayaan terhadap “roh leluhur” yang disebut “Ndewa” dan roh yang tertinggi tingkatannya yaitu Mori Mawolo Marawi (Tuhan Maha Pencipta).
Namun demikian tidak berarti bahwa tidak ada sama sekali orang yang tinggal di Parona. Mereka yang mendiami rumah-rumah adat tersebut adalah para orangtua yang sudah berusia lanjut dan masih cukup sehat. Itupun mereka yang hidup saleh atau tidak berdosa atau yang sudah melakukan sembahyang pembersihan diri dari dosa-dosanya.
Mbukubani ramai dipadati orang hanya sekali dalam setahun pada bulan Pebruari. Ini berkaitan dengan penyelenggaraan Tradisi Ritus Nale, termasuk Pasola atau Paholong. Warga masyarakat pemilik Parona tersebut mempunyai tradisi mudik yang disebut Ndodong. Mereka membawa persembahan untuk Marapu dan menonton iven Pasola.
Mbukubani 3,rdk1.JPG
Dalam rangka tradisi ritus nale dan pasola tersebut, banyak juga orang yang berkunjung dan bertamu di Mbukubani. Ini wajar karena Mbukubani adalah pusat penyelenggara tradisi ritus nale dan pasola. Di Mbukubani inilah, tempat tinggal imam adat khusus yang mengatur penataan tradisi ritus nale yang disebut Rato Nale.
Sebagai pusat penyelenggara tradisi tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya telah menetapkan Mbukubani sebagai Kampung Adat Situs. Tentu reward ini merupakan bukti bahwa pemerintah setempat sangat menghormati tradisi adat-istiadat dan kebudayaan warisan leluhurnya.
Parona Mbukubani ini memang menyuguhkan impresi yang sangat unik dan indah serta menarik, baik dari sisi adat-istiadatnya, kebudayaannya maupun religiusitasnya. Mbukubani ini terletak di sisi barat di Desa Ate Dalo, Kecamatan Kodi. Di sisi barat Parona Mbukubani terdapat Pantai Mbukubani yang sangat indah dan mempesona.
Untuk menuju ke destinasi Mbukubani tersebut sangat mudah. Tak lebih dari sejam lama perjalanan dari Bandar Udara Tambolaka atau ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya. Dengan menyewa kendaraan roda empat atau roda dua, melalui jalan aspal yang mulus, akan segera tiba di bukit Mbukubani.
Rofinus D Kaleka *)

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!