Suatu senja kami berlima, biasa kami namakan lima sekawan, setelah lelah dari kerja kebun atau ladang jagung di Desa Tana Mete, kami mampir di Pantai Marapu, Desa Panenggo Ede. Kami lima sekawan ini terdiri dari saya sendiri, Lodowayk Loghe Raya, Petrus Nono Riada, Mario Ignasius Mete dan Emanuel Dende Bombo.
Saat itu kami ke Pantai Marapu dengan tujuan utama untuk melepas lelah. Ingin bersantai-santai saja sambil berbaring dan menikmati pemandangan pantai, pasir dan laut Marapu. Kami memang sudah sering mendengar kisah keindahan Pantai Marapu melalui Lodowayk Loghe Raya, putra asli Panenggo Ede, namun belum sempat main ke sana.
Jarak antara Tana Mete dengan Panenggo Ede tidak jauh. Desa Tana Mete adalah pemekaran dari Desa Panenggo Ede. Sekitar dua puluh menit perjalanan, setelah melalui jalan yang belum perkerasan, sekarang ini sebagian sudah di aspal, kami tiba di pesisir Pantai Marapu. Saat itu, sunset di kaki cakrawala sudah mulai memijarkan cahaya warna merah kekuningan.
Kami menghentikan kendaraan tepat di bibir pantai nyaris menginjak pasir. Daratan di sisi timur bibir pantai, datar dan hanya ada satu dua pohon yang menyelingi hamparan rumput ilalang yang sedang berbunga. Kami memasuki area pasir di sisi selatan. Terus terang, kami berempat, kecuali Lodowayk, yang baru kali itu menginjakkan kaki di Pantai Marapu, langsung takjub tidak bersuara.
Bagaimana tidak! Kami masing-masing menebarkan pandangan ke seluruh areal pantai dan air laut. Maklum baru kali itu kami melihat hamparan pasir putih yang sangat luas untuk ukuran pantai di Sumba. Sangat panjang dan juga lebar.
Sambil melangkahkan kaki ke arah selatan Pantai Marapu, kami mulai terperangah menyaksikan wajah sunset kuning emas yang mengabuti atau menyelimuti permukaan air laut yang sangat luas. Kami berhenti di pertengahan bentangan pasir dan memilih duduk berselonjor kaki. Sementara Petrus dan Emanuel lebih senang berbaring.
Menyaksikan panorama dahsyat Pantai Marapu itu, rasa capai kami pun terlupakan. Lelah raga berangsur hilang dan semangat kami mulai bangkit kembali.
Profil Pantai Marapu ini bukan sekadar destinasi yang menawarkan tempat rekreasi biasa. Dengan potensi anginnya yang cukup kencang dan hamparan pantainya yang terbuka, Pantai Marapu bisa dijadikan arena festival layang-layang berkelas nasional dan internasional.
Bahkan Pantai Marapu juga bisa dijadikan tempat penyelenggaraan lomba pancing berkelas nasional dan internasional, karena berdasarkan pengalaman masyarakat sekitar, banyak pemancing tradisional yang senang memancing di tempat itu. Mereka sangat menikmati bersantai di pasir sambil melemparkan kail berumpan di tengah laut. Betapa asyiknya mereka bermain-main dengan ikan yang sudah terperangkap dengan umpan mereka.
Belum lagi daya tarik airnya yang biru bening dan bersih serta arus gelombangnya yang tidak terlalu besar. Keadaan air lautnya yang damai ini, mengundang hasrat untuk segera menceburkan diri sambil berenang.
Ketika sunset tuntas menyapa kami dan cakrawala mulai tampak gelap, kami segera meninggalkan Pantai Marapu. Kami pulang dengan semangat yang sudah pulih.
Untuk menuju ke Pantai Marapu tidak sulit. Dari Tambolaka, ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya, kita bisa menyewa travel yang banyak tersedia dan hanya dengan waktu dua jam, kita sudah berjumpa dengan Pantai Marapu.
Selamat datang di Sumba Barat Daya dan jangan lupa mengunjungi Pantai Marapu di Panenggo Ede.
Rofinus D Kaleka *)
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Congratulations @rofinkaleka! You received a personal award!
Click here to view your Board
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @rofinkaleka! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit