Perlukah Asisten Rumah Tangga di Jakarta?

Bukan hal yang mudah mendapatkan Asisten Rumah Tangga (ART) yang awet dan cocok dengan kita (sebagai pemilik/penghuni). Terlalu pinter atau sebaliknya, sama-sama bikin susah. Kadang bemasalah juga dengan sesama ART. Bahkan saya pernah punya ART yang lesbi...omg!!

Padahal hidup di kota yang super sibuk dan macet parah macam Jakarta, ART sudah menjadi kebutuhan penting terutama bagi ibu bekerja.
Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya - tujuh tahun yang lalu - saya dan suami sepakat tidak pakai ART. Saat itu anak kembar yang bungsu berusia 11 tahun, dan yang sulung hampir 15 tahun.

Tentu tidak mudah melibatkan semua orang di rumah untuk ambil bagian dalam pekerjaan rumah tangga yang membosankan dan tidak digaji. Apalagi anak-anak yang terbiasa dilayani.
Namun, dengan konsistensi dan ketegasan, seiring berjalannya waktu mereka dapat mengambil bagian juga.

Beberapa tips berikut ini, cukup membantu sehingga anak-anak mau berpartisipasi dalam pekerjaan rumah tangga:

1. Bikin jadwal: siapa mengerjakan apa dan kapan (Tugas menyapu hari Senin: si A, Selasa: si B, dst). Pilih pekerjaan yang sederhana dahulu, misal nyapu, ngepel, cuci piring.
2. Semua punya tugas yang jelas, temasuk ayah dan ibu
3. Jika mereka tidak mengerjakan tugasnya, jangan diambil alih. Misal, anak tidak menggosok seragam sekolah, kita ingatkan bahwa seragam yang kusut tidak pantas dipakai ke sekolah. Kalau anak tetap tidak mau tahu, biarkan ke sekolah dengan seragam tsb. Karena anak lebih mendengarkan komentar teman2 nya.
4. Ijinkan anak2 untuk bertukar tugas mereka asal dengan kesepakatan kedua belah pihak.
5. Jangan terlalu kaku dalam menerapkan jadwal, namun jangan juga terlalu permisif. Dalam hal banyak ujian, ya tidak apa2 tugas di skip sementara.

Yakinlah, kompain anak2 terhadap pekerjaan rumah tangga tidak bakal surut, meskipun sudah berlangsung 2 tahun bahkan lebih....hahaha. Tetapi kewajiban tetap ditunaikan dan mereka punya ketrampilan mengurus rumah...hal yang jarang bagi anak metropolitan.

Selain melatih disiplin, hal ini juga mengasah kerjasama dan negosiasi anak2.
Jangan heran kalau anak yang jago negosiasi akan lebih ringan tugasnya dari pada anak yang lain.

Jadi, perlukah ART di Jakarta? Tergantung niat dan kesiapan Anda.

Salam,