Tentang Kamu dan Doa-doa Kita

in indonesia •  7 years ago  (edited)

image

Sudah cukup lama tangan ini ingin menulis tentangmu. Perempuan yang menurut hematku di atas rata-rata. Tak terlalu bersinggungan dengan kerumitan orang-orang pinggiran, tapi memiliki hati yang sangat sangat melankolis.

Entah kalimat pembuka seperti apa yang pantas untuk memulai tulisan tentangmu. Yang saya tahu kamu tak terlalu tertarik dengan drama dan settingan seperti di film-film. Kamu realistis. Sangat realistis dan piawai dalam memanajemen hidupmu.

Sampai tulisan ini saya posting, jujur, saya belum menemukan analogi yang tepat untuk menggambarkan dirimu dalam wujud tulisan. Padahal sebelumnya saya dengan mudah menganalogikan orang-orang hebat dalam tulisan saya.

Saya pernah menulis tentang salah satu pemain bola populer, Cristiano Ronaldo dan menyebutnya sebagai machoisme modern. Pun saya pernah menulis tentang bintang timnas Brazil, Neymar dan menyebutnya sebagai "teaterninho" yang berarti si tukang diving di lapangan. Lantas saya harus menganalogikanmu sebagai apa?

Begini saja. Mari kita sepakati, bahwa, untuk menggambarkan dirimu yang di atas rata-rata itu, putar saja lagu Edd Sheeran berjudul "Perfect". Bait-bait lagu itu adalah jelmaan kamu dan abstraksi yang paling sesuai untuk menarasikanmu dalam kata. Intinya, kamu adalah hal terberi yang tak mungkin bisa saya tolak dalam hidup ini.


image


Sumber

Saya tak pernah menyangka jika pertemuan kita diawali oleh sebuah chat malu-malu malam itu. Kemudian kita sering bertukar pikiran tentang hal yang tak terlalu penting dan jauh dari akademis. Lantas esok lusa kita mulai sering berdiskusi tentang feminisme, neoliberalisme hingga kapitalisme.

Sampai titik itu, berdiskusi denganmu sudah menjadi candu. Saya mulai merasa agak aneh jika melewati sebuah malam tanpa berdebat denganmu terlebih dulu. Lebih dari itu, kesamaan beberapa sifat yang kita miliki juga menjadi perekat lain yang kian mengakrabkan kita.

Ini layaknya kata Rumi, cinta itu, katanya, adalah rasa yang muncul di antara dua karib dan datang dari kemiripan-kemiripan sederhana. Seiring berjalannya waktu rasa itu tiba-tiba membesar dan terus menggelora. Ini persis seperti antusiasme seorang penyair saat merangkai kata-katanya yang aduhai.

Sepertinya saya memang sudah terlampau kagum dan melihatmu sebagai sesuatu yang aneh sekaligus indah. Hingga semakin lama hasrat untuk menulis tentangmu semakin besar. Ia muncul sebagai katalis rajin tidaknya saya menulis saban hari. Pernah suatu hari saya benar-benar kehabisan ide menulis. Tiba-tiba kamu datang dan dengan mudahnya menyemburkan ide-ide di kepala saya tanpa henti.


image


Sumber

Meski demikian, saya tetap urung menyebut ini cintaa. Saya masih menimang dan berdiskusi dengan diri, apa betul cintaa itu sudah jatuh di hati yang tepat? Atau ini hanya suasana hati yang populer disebut "baper" semata? Beberapa hari saya mulai sering menanyakan itu pada diri sendiri. Sampai sebuah pembicaraan serius itu tiba.

Hari itu kamu cukup suntuk dan frustasi dengan tugas kuliah yang tak kunjung usai. Bukan tak bisa, cuma kamu memang sedang ingin uring-uringan. Lantas kamu mengajak diskusi tentang hal yang tak pernah kita bicarakan sebelumnya. Tentang jatuh dan cintaa. Dalam hati saya pikir "inilah saatnya".

Kamu memulai dengan pertanyaan absurd, "apakah kamu percaya dengan cintaa?" Saya hanya terkekeh mendengarnya. Meski akhirnya saya tetap menjawab seprofesional mungkin. Saya bilang, cintaa itu candu. Lebih dari itu, cintaa juga relasi yang sehat dan memberi energi positif antara dua orang yang terlibat di dalamnya.

Beberapa menit kemudian omongan kita mulai menjauh menembus masa depan. Kita mulai berbicara tentang tempat pensiun terbaik. Lalu tentang wajah kita sepuluh hingga dua puluh tahun kedepan. Kita mulai membicarakan tentang nama-nama bayi populer. Kita membicarakan semuanya tanpa hirau pada apapun.

Hingga kemudian kamu mengajukan pertanyaan pamungkas: "kamu pernah jatuh cintaa?" Setelah diam sejenak saya menjawab, "Yaa.. Saya sedang mengalaminya sekarang.." Dari balik dinding Whatsapp kamu menjawab: sama!"


image


Regards

@samymubarraq

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Sweet :D

Wiiihhhh... Ada abg.. Jadi maluu aing.. 😂😂

Baca ini malam-malam bikin syahdu aja rasanya...

Hehe.. Thanks kak..

wuihh, gurihh. ceritanya gurihh dan renyah bang. 👍👍👍

Terima kasih bg.. :)