Puluhan, bahkan ratusan ribu warga Kurdi, termasuk orangtua, perempuan, dan anak-anak, jadi korban serangan gas kimia dan cara pembantaian lain di era Saddam Hussein. Itu fakta.
Itu dipaparkan gamblang di monumen korban di Halabja, Kurdistan, Irak. Nyawa manusia sungguh dihargai begitu murah. Tragis sekali, demi urusan keduniaan (kekuasaan, politik) dengan enteng orang menumpahkan darah orang lain yang berbeda etnis, berbeda keyakinan, berbeda kepentingan, berbeda aspirasi....
Itulah sebabnya, ketika umur saya makin bertambah, saya makin tidak tertarik pada anjuran atau ekspresi yang membesar-besarkan perbedaan, dan ujung-ujungnya berpotensi melahirkan kekerasan, bahkan kebrutalan dan pertumpahan darah. Siapapun pelakunya.
Dalam kasus Saddam Hussein, dengan menyesal harus saya akui bahwa pelakunya adalah Muslim Sunni (Saddam). Sedangkan korban-korbannya adalah etnis Kurdi, dan kelompok yang tertindas aspirasinya adalah Muslim Syiah (meski jumlah mereka mayoritas di Irak).
Tetapi sebutan Sunni, Syiah, Kurdi, Kristen, Yahudi, dll makin tidak punya makna bagi saya, karena semua manusia punya potensi untuk melakukan kekejian. Semoga warga Indonesia bisa belajar dari pengalaman Irak ini.
(Satrio, melaporkan dari Kurdistan, Irak, 25 Februari 2015)
As the previous winner of the writing stream, I approve of this contest. Good luck everyone.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
congratulation, brother...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
yes so i need your help plz vote me
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit