Foto: Shutterstock/Amartha
Sampai dua tahun lalu masih tidak terbayangkan akan munculnya media sosial yang bisa mematahkan dominasi platform milik duo raksasa teknologi Amerika: Google dan Facebook (yang kini induknya menjadi Alphabet dan Meta). Facebook, Instagram, YouTube adalah nama-nama besar yang diakses oleh juta orang per harinya, sulit rasanya membayangkan akan ada media sosial yang lebih besar lagi.
Sampai akhirnya muncul TikTok yang pada awalnya diremehkan karena terkesan informal, urakan, dan tidak cocok untuk pencitraan penggunanya. TikTok adalah kebalikan dari Instagram, di TikTok semua orang bisa menjadi diri sendiri tanpa terikat oleh tuntutan tampilan estetik palsu ala Instagram. Kehidupan pengguna apa adanya bisa muncul dan diapresiasi di TikTok.
Instagram yang terkejut dengan meledaknya popularitas TikTok yang merupakan antitesis dari Instagram itu sendiri, berupaya melakukan strategi khas ala Facebook, yaitu meniru fitur TikTok. Seperti halnya ketika Facebook membajak fitur Story dari Snapchat dan meletakkannya di semua platform mereka seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp, kini Instagram meniru TikTok dan meluncurkan fitur Reels. Harapannya agar bisa mencegah penggunanya beralih ke TikTok. "Mau joget? Di Reels saja." Mungkin demikian niatnya. Bahkan YouTube pun membuat fitur Shorts, yaitu video pendek yang mirip dengan TikTok.
Para raksasa teknologi Amerika Serikat terkejut dengan kemunculan TikTok dan terlambat mengantisipasi hadirnya generasi baru pengguna internet, yaitu generasi Z atau Gen Z. Basis pengguna TikTok adalah Gen Z yang saat ini masih bersekolah atau kuliah. Platform media sosial besar yang basis penggunanya generasi milenial tidak siap menangkap peluang ini. Ciri yang dibawa TikTok adalah santai, ekspresif, kolaboratif. Amat berbeda dengan Instagram dan Facebook. TikTok adalah tempat berekspresi Gen Z, hal yang tidak bisa ditawarkan oleh Instagram dan Facebook.
Hasilnya, TikTok menjadi website paling banyak diakses di tahun 2021 ini, melampaui raksasa mesin pencarian Google. TikTok juga menjadi media sosial terpopuler tahun ini mengalahkan Facebook dan Instagram.
Menariknya, persaingan ini bukan sekedar persaingan Meta, Alphabet, dan ByteDance, tapi juga menjadi persaingan Amerika Serikat dan Tiongkok memperebutkan supremasi di dunia digital dan teknologi.
Apalagi sekarang Tiktok juga menjadi platfrom yg memberikan penghasilan pada penggunanya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit