Assalamuaallaikum..
Ini adalah lanjutan dari bab sebelumnya, kali ini saya akan membahas tentang Jejak Spirit Aceh. Spirit Aceh itu sendiri belum bisa difungsikan untuk menghasilkan sistem berfikir pada keseharian kehidupan dari masyarakat Aceh. Kenapa? hal ini disebabkan karena orang Aceh belum mampu menerjemahkan spirit ke dalam realitas kehidupan pada keseharian masyarakat Aceh. Spirit tiba-tiba saja menghilang di kehidupan masyarakat pada saat ini.
Proses penyemaian spirit Aceh dalam zaman yang modern seperti sekarang ini sangatlah tidak mudah. Bisa dilihat sekarang, meskipun banyak terdapat balai pengajian di setiap desa tapi hanya sedikit orang yang mau menuntut ilmu. Karna kebanyakan orang- orang sibuk dengan kesibukannya sendiri yang salah satunya mencari penghasilan. Hal ini disebabkan ketiadaan upaya untuk melakukan transformasi mengenai kekuatan yang abstrak yang muncul didalam masyarakat Aceh. Karena sistem pemikiran yang amat abstrak telah hilang, maka sistem berpikir masyarakat yang muncul adalah sistem materi Falsafah materialisme. Hal yang demikian lah yang telah meracuni sistem kehidupan rakyat Aceh.
Setelah itu, tidak ada lembaga khusus yang menawarkan bagaimana pengkajian secara serius mengenai spirit Aceh. Padahal dengan adanya perubahan yang terjadi di masyarakat, upaya untuk terus menggali dan mempertahankan spirit Aceh harus dikembangkan.
Karena bab ini mengupas tentang Spirit ke-Aceh-an, maka disini akan sangat berkaitan dengan sejarah Aceh. Hal ini lah yang menyebabkan timbulnya ada tiga aspek besar yang harus diperhatikan, mereka adalah bahasa, sejarah, dan tradisi Aceh. Penulis juga menyuguhkan tentang jejak pejuang Aceh dan budaya Aceh yang kemudian mampu menjadi spirit Aceh. Semakin kesini, pembahasan yang ada rasanya menguak kembali jejak masa lalu. Saya yang membacanya pun seperti di ajak mengikuti kembali serpihan sejarah Aceh dengan kelompok yang mewarnainya. Mulai dari kesultanan, atau peran ulama dan juga perbandingan dengan yang terjadi saat ini. Belum lagi perjalan sejarah dari keadaan Aceh yang begitu gemilang di masanya ke masa.
Dengan hilangnya otoritas kesultanan di Aceh telah menyebabkan kehilangan spirit kekuasaan Aceh. Upaya untuk mengambil spirit ini penuh dilakukan oleh tgk. Hasan di tiro sejak tahun 1976. Dia selalu merujuk pada sejarah Aceh sebagai bagian dari upaya membangkitkan spirit perjuangan. Tetapi, posisi ulama sendiri tidak begitu jelas, sehingga sejak konflik mulai tahun 1976 sampai 2005. Perjuangan Tgk. Hasan di Tiro dianggap sebagai separitis oleh pemerintah Indonesia, namun tidak sedikit perjuangan ini yang menjadi orang Aceh sebagai target operasi untuk pisah dari Negara Republik Kesatuan Indonesia.
Jadi, untuk membangkitkan kembali spirit melalui pejuang dan budaya, perlu diadakannya dialog antara masa sekarang dengan masa lalu, guna membangun Aceh ke depan.
Wassalamuallaikum…
I liked your post I gave you a vote, you won a follower!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit