Ketika kamu menikmati secangkir kopi, pernah kamu memuji sang gula yang telah turut andil membuat kopimu nikmat? Atau pernahkah kamu memmberi sedikit senyuman kepada sang gula ketika teh yang kau minum tak terasa tawar?
Aku sangat yakin, yang kau puji hanyalah kopi hitam legammu itu. Dan aku juga sangat yakin, senyummu itu hanya kau berikan kepada teh yang sedang kau teguk itu. Meskipun kau tau, yang membuat kopimu nikmat dan yang membuat tehmu itu enak adalah butiran-butiran sang gula.
Gula memang tak pernah meminta pujian, gula juga tak pernah mengharap penghormatan karena gula tak gila pujian dan tak juga mengejar penghormatan. Ia rela bekerja untuk memberi nama pada yang lain, ia juga ikhlas mengubah diri agar orang lain mendapatkan penghargaan.
Aku pikir, sikap gula sebagaimana aku uraikan diatas perlu kita refleksikan dalam kehidupan nyata. Sebisa mungkin kita harus berusaha bekerja dan memberi kepada yang lain dengan ikhlas, walau terkadang kita tak mendapat balasannya atas apa yang telah kita lakukan.
Semua gambar diambil dari pixabay.com
postingan yang bagus.
mari mencoba untuk bisa bersikap menjadi gula.
seruput kopinya....sugar plase?
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit