Hari ini, 10 Maret 2018, Tim Seleksi calon Komisioner Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh periode 2018-2023 telah mengumumkan nama-nama peserta yang terpilih lolos tes administrasi.
Baru kali ini proses seleksi, bukan hanya menilai kelengkapan administratif tapi juga bobot administratif melalui rekam jejak CV peserta. Dari 88 peserta yang mendaftar, 46 orang dinyatakan lulus dengan pembobotan CV, baik sebagai penyelenggara atau aktivisme dalam dunia demokrasi elektoral.
Bawaslu RI melakukan pola seleksi administrasi dengan pembobotan karena untuk menjaring the right man on the right place sejak awal. Orang yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang kepemiluan tapi berhasrat, hanya akan menghadapi kebuntuan kerja jika kelak terpilih. Seperti kita ketahui, pekerjaan sebagai penyelenggara pemilu semakin hari semakin berat. Tantangan integritas juga semakin menekan, ketika melihat banyak penyelenggara yang lemah moral dan spiritual tersangkut masalah kode etik, bahkan pelanggaran pidana.
Banyak di antara mereka di-DKPP-kan (baca diperiksa dan diadili terkait dengan profesionalitas dan integritas) bahkan dipidana karena melakukan tindakan "politik uang" seperti terjadi di Garut Jawa Barat, baru-baru ini. Penting sekali bagi penyelenggara menjaga hati dan keluhuran jiwa, yang bagi pencari kerja biasa tentu tak sanggup membendungnya jika terdapat godaan seperti itu. Apalagi jika ada tawaran uang lebih menggunung dibandingkan gaji yang sudah diterimanya melalui pekerjaan penyelenggara pemilu. Mentalitas salah satunya dibentuk oleh tantangan kerja, pendidikan, dan pengalaman.
Namun indikator untuk pembobotan CV yang dipersiapkan oleh Bawaslu RI juga tidak cukup komprehensif. Sebagai Tim Seleksi kami mencoba memperbaharui beberapa instrumen, seperti nilai untuk pemantauan pemilu dan pendidikan publik dalam bentuk seminar dan pelatihan demokrasi elektoral, termasuk tulisan yang berhubungan dengan kepemiluan. Sehingga sebisa mungkin indikator penilaian CV tidak hanya menguntungkan mantan penyelenggara, tapi juga akademisi dan pejuang demokrasi atas apa yang disumbangkan bagi perbaikan kualitas pemilu dan keadaban politik masyarakat sipil.
Meskipun begitu, proses ini juga tidak sesederhana tulisan ini. Ada sirkuit diskusi yang lebih mirip perdebatan politik, normatif hukum, dan adu logika formalis, disamping jurus-jurus logico-filosofis. Hasilnya pun mungkin tidak melegakan semua pihak, termasuk timsel. Antara apakah harus mengedepankan aspek keadilan dan kemanusiaan, ataukah menjunjung normativitas hukum dan kebijakan? Apakah akan berdiri pada nalar publik, ataukah bertahan pada nalar penyelenggara yang dalam beberapa aspek sebenarnya terkesan aprioris. Apakah lebih berpikir substansial ataukah menjadi seorang formalis.
Akhirnya keputusan sudah dibuat. 46 orang yang maju pada seleksi selanjutnya akan menghadapi ujian tes tulis (Computer Assisted Test) yang diselenggarakan pada 16 Maret 2018 di ICT Unsyiah, kemudian diikuti dengan tes psikologi pada 18-19 Maret 2018 di Polda Aceh. Merekalah calon gladiator baru di dunia pengawasan pemilu Aceh. Merekalah petarung yang harus percaya diri dan "merebut hati" timsel dengan track record yang sudah mereka sejarahkan atau gagasan melalui lisan jernih dan pikiran logis dan intelektualis. Sedikit catatan, kedua tes tersebut akan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB.
Terakhir, publik silakan melihat 46 calon komisioner dan memberikan masukan atas jejam rekam mereka, baik positif atau negatif. Agar Tim Seleksi Calon Komisioner Panwaslih Aceh dapat memilih calon yang prudently dan prima memimpin ke depan.
10 Maret 2018
Semoga hasilnya seindah proses nya pak kem
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga saja @bangrully .... Meskipun ketika kita baru mencoba melukis, gambarannya tentu saja banyak yang kurang sempurna.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Slmt y terpilih menjadi gladiator untuk pemilu. Hehe semoga pemilunya berjalan sukses..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pemilu tahun depan, kita harapkan sukses dan bahagia
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Amin. Mudah2an saja bg.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Setelah gagal lulus KKR Aceh kemaren jadi Ingin ikut seleksi begituan suatu hari nanti.. Masih belum habis kesempatan untuk gagal 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
@samymubarraq baru bisa ikut mungkin 10 tahun dari sekarang, krn persyaratan umur minimal 35 tahun! Hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ahaha.. Berarti masih punya banyak waktu mempersiapkan diri Bang @teukukemalfasya.. 😁
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Semoga proses seleksinya berjalan dengan baik dan benar, serta lulus para panwaslih Aceh yang memiliki integritas tinggi, mengutamakan profesionalitas, bekerja dengan tuntas, dan cerdas dalam menyelesaikan perkara tindak kecurangan pemilu.
Sukses utk Tim Pansel panwaslih Aceh @teukukemalfasya, dkk
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih harapannya @hamdanirz .... Itu yang menjadi tujuan kami dalam bekerja proses seleksi ini...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hadir bg,dtggu foll backnya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Dah beres
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit