Disuatu hari aku berjumpa dengan seorang pendagang ember tepatnya di depan toko kecilku,awalnya aku melihat dari kejauhan dengan tatapan biasa terhadap seorang pendagang ember yang memikul ember-ember dagangannya. Aku pun tak merespon dengan langsung karena biasanya sering melihat pedagang ember dengan suara lantang dan memukul ember dengan sangat keras tanda embernya anti pecah atau tahan banting (tapi jangan di smackdown). Tatapan aku yang biasa saja,sekejap saja berubah menjadi kasian saat pendagang keliling itu berada tepat di hadap ku pantesan tak bersuara dan tak memukul ember ternyata beliau tidak sempurna lagi,terasa prihatin atas nasibnya,di terik panasnya matahari siang bolong pendagang ember itu berjalan dengan satu kaki menawarkan barang dagangan kepada siapa yang dijumpai.
Sedih, aku merasakan kesedihan yang luar biasa dan sangat sedih sekali yang menyengat hatiku,bukan main sedih yang kurasa pendagang dengan satu kaki itu membuat aku terbungkam tanpa bisa mengeluarkan kata-kata sehingga tanpa terasa tetesan mutiara keluar dari mataku pelan-pelan tanpa ku sadari membasahi pipiku. Beban yang dipikul oleh pendagang mulia itu ternyata lebih berat dari yang aku pikul selama ini,aku yang masih sempurna fisik sering mengeluh dengan keadaan dan ternyata penderitaan aku selama ini tiada apa-apanya dibandingkan beliau yang tanpa mengeluh bekerja keras setiap harinya.
Aku Beruntung masih diberikan kesempurnaan fisik oleh allah swt dan beban yang aku rasakan itu belum ada apa-apanya karena masih ada orang tua yang mendalangi aku, sehingga apapun yang terjadi pasti mereka lah yang akan pertama kali datang membantuku dalam segala beban dan masalah yang terjadi padaku. Sehingga aku belum merasakah perih yang orang rasakan bahkan belum pernah bekerja bangunan layaknya anak yang lain yang setiap hari mengikuti ayah bekerja.
Patut ku syukuri nikmat yang diberikan oleh YANG MAHA KUASA kepada ku yang tiada kurang sedikitpun. Alhamdulillah perih yang ku rasakan tak seperih orang lain rasakan, jadi selama ini keluh kesah ku ternyata salah. Aku selalu melihat ke atas sehingga aku lupa yang di bawah dan bila ku lihat ke bawah ternyata begitu sempurna hidupku selama ini.
menatap nasib Pemaku ember di tengah siang bolong sungguh sangat iba terhadap beliau dengan bantuan tongkat, melangkang satu langkah demi langkah dengan berat ember di kepala dan dipunggung tak membuat beliau menyerah berjuang. Mungkin beliau malu untuk meminta-minta walaupun dalam kondisi cedera tetapi beliau lebih memilih berjualan walaupun pekerjaan itu tidak mudah karena harus mengunakan tongkat untuk berjalan melalui jalan panjang untuk menemui pelangan sebelum di jemput oleh mobil tumpangan seperti halnya pemaku ember lain yang di jemput di sore hari. Aku sendiri bersyukur bertemu beliau sehingga aku bisa menyadari betapa bodohnya aku yang selalu mengeluh dengan kesempurnaan aku punya, sehingga aku menjadi lupa bersyukur dan selalu mengelub. Kini beliau sebagai penyemangatku dengan menyimpan photo beliau digaleri biar aku selalu bisa melihat dan mengingat perjuang hebat seorang laki-laki yang mungkin sudah di tunggu kepulangan oleh anak dan istri dirumah.
Sebagai seorang laki-laki beliau tak menyerah demi memperjuangkan kebutuhan keluarga, rintangan demi rintangan di lalu sepanjang jalan apakah jualan beliau laku atau tidak aku tidak tahu, semoga saja dagangan laku habis dan beliau bisa beristirahat dan segera pulang menemui buah hati. Aku kagum, salut terhadap beliau itu dengan satu kaki sanggup memikul beban besar keliling indonesia yang sementinya itu bukan pekerjaan beliau, semoga saja beliau mendapatkan pekerjaan sesuai dan lebih mudah ya allah.. amin
Buat kawan_kawan mohon do'a kan supay bapak itu mendapatkan pekerjaan lain yang layak.
Semoga Allah mudahkan segala rezekinya abangku.
Sayang ta kalon ureung yang jeumet lage nyan.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Nyoe bg, semoga beuna but laen yang mudah untuk abg nyan sehingga meringankan bebannya...
Seudeh ta kalon ureung jeumot lage nyan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
prestige. will power. respects 🙏 🙏
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
thanks to brother @sabari18
Posted using Partiko Android
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit