Warga Bukchon Menolak Kehadiran Wisatawan

in indonesia •  6 years ago  (edited)

Di pagi hari tanggal 30 Mei, terlihat sebuah bus turis yang diparkir di depan Bukchon Hanok Village yang terletak di daerah Jongno, Seoul. Ada sekitar 40 orang wisatawan China yang turun dari bus dan mengikuti langkah pemandu wisata menuju ke dalam Bukchon Hanok Village. Jalan yang awalnya sepi menjadi riuh gaduh karena suara tawa para wisatawan yang datang untuk mengabadikan kenangan mereka dengan latar belakang rumah Hanok.

1.jpg
Foto: OhmyNews

2.jpg
Foto: OhmyNews

Pemandu daerah Bukcheon Hanok Village pun memegang sebuah papan bertuliskan “Ssh, tolong jangan berisik!” sambil berkeliling berharap kegaduhan akan berkurang setelah melihat tulisan tersebut.
“Walaupun diminta untuk tidak berisik, tetap saja ada wisatawan yang mengacuhkan kami.” ungkap salah seorang pemandu yang telah bekerja di tempat tersebut selama 6 bulan. Bahkan ada wisatawan yang pagi hari sebelum jam kerjanya dimulai, ungkapnya lagi.

3.jpg
Foto: OhmyNews

4.jpg
Foto: OhmyNews

Jalan yang paling populer di kalangan turis adalah Bukchon-ro 11gil. Seluruh pintu rumah ditempel tulisan “Tolong jangan berisik!” yang ditulis dalam bahasa Korea, Inggris, China dan juga bahasa Jepang. Terlihat juga tulisan yang berisi larangan untuk mengambil gambar dan kertas yang ditempel di depan pintu bertuliskan “Kami menderita karena ulah wisatawan”, “Kami ingin tinggal dengan tenang."

5.jpg
Foto: OhmyNews

6.jpg
Foto: OhmyNews

7.jpg
Foto: OhmyNews

8.jpg
Foto: OhmyNews

Salah seorang warga Bukchon Village yang telah tinggal selama 12 tahun mengungkapkan “desa kami menjadi kacau karena bertambahnya jumlah wisatawan yang datang. Ada yang merokok di gang, ada juga yang membuang sampah sembarangan”. “Banyak bus pariwisata yang berhenti dan parkir di depan pintu masuk ke desa kami dan menimbulkan masalah lalu lintas dan polusi asap yang serius,” “Beberapa wisatawan ada yang berusaha untuk melihat bagian dalam Hanok, sehingga menyebabkan ada warga yang pindah ke tempat lain,” kata warga lainnya.
Pada bulan April, 50 warga menggelar aksi protes dan mendesak pemerintah kota Seoul dan distrik Jongno untuk segera mengambil tindakan tegas.
Namun hingga saat ini belum ada tindakan yang diambil untuk mengatasi hal tersebut. Pihak distrik Jongno-gu mengatakan bahwa tahun lalu mereka telah menyelidiki situasi yang sebenarnya dan telah memutuskan untuk membatasi jumlah kunjungan wisatawan dan meminta kerjasama dari agen perjalanan. Seorang perwakilan dari kantor distrik Jongno berkata, “kami sedang membahas langkah-langkah tambahan dengan pemerintah metropolitan Seoul."


*Ini adalah channel resmi dari WIKITREE, Layanan Jaringan Berita Sosial yang terletak di Seoul, Korea Selatan.

*Ikuti @wikitree-id untuk tetap up to date dengan seluruh berita mengenai Korea seperti K-pop, K-beauty, K-food, Korea Utara dan berita mengenai Korea lainnyayang disajikan oleh WIKITREE.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!